Hujanku
HUJANKU
Seharian ini
Hujan turun tiada henti
Kadang hanya merintik kadang menderas
Sepertinya ingin menguras tuntas mendung di langit
Di mana matahari?
Dari gelap kembali ke gelap tak nampak sinarnya
Tak kuasa menembus tebalnya mega
Malam pun datang lebih awal
Tergesa menggelar karpet hitam dan rebah berselimut cahaya redup dari mata lelah para manusia
Tumbuh menjadi tunas mimpi
Mekar bak bunga asparagus
Indah dipandang namun lebih nikmat disayur
Menjelang tengah malam tak jua reda
Hujan masih meraja digdaya
Menebar hawa dingin di setiap kamar
Menyempit pori mengkerut kulit
Disaput aroma tanah basah tergenang
Ini hujanku di awal musim
Mencuci bersih noda di segala ruang
Meresap tandas di relung kalbu insan
Sugeng Joko Utomo, Tasikmalaya, 02-09-2018
Lingkar Sastra Gombong (Lisong)