suriah

in #politic7 years ago

teman.JPG
saya mempunyai seorang sahabat yang bernama oman dia bocah berusia lima tahun yang bersimbah darah dan ditutupi debu di sekujur tubuh itu bahkan tidak menangis meski pelipisnya terluka. Omran baru menyadari luka itu setelah tangan mungilnya menyeka dahinya akibat terkena serpihan peluru yang di hujani oleh pasukan Rusia di Aleppo, sungguh malang nasibmu wahai sahabat ku yang seiman dan seagama Islam, kita telah dijajah dan kita harus melawan.
Seorang perawat yang merawat Omran di lokasi kejadian mengatakan bahwa tidak setetes air mata Omran jatuh hingga mata bocah malang itu melihat ibu dan ayahnya yang juga selamat dari serangan yang menghancurkan itu. Mereka dibawa ke rumah sakit sesaat setelah kedatangannya.
2.JPG

"Dia tidak mengeluhkan apa-apa kecuali untuk menanyakan orang tuanya. Setelah Omran melihat mereka dia mulai menangis, " kata Abu Rajab dari Suriah American Medical Society.
Omran dan keluarganya yang terluka dibawa ke M10, satu dari beberapa rumah sakit yang masih beroperasi di wilayah tersebut. Dokter yang menanganinya mengatakan Omran beruntung karena hanya mengalami luka ringan di kulit kepala.
"Omran adalah salah satu yang beruntung karena begitu banyak anak-anak yang meninggal. Kita tidak bisa hanya bisa duduk terdiam. Negara-negara Barat benar-benar apatis," kata Dr David Nott, seorang ahli bedah Inggris yang secara bertugas di Aleppo.
Penderitaan bocah Omran menunjukkan bahwa bencana kemanusiaan terjadi di Suriah akibat perang sipil antara pemberontak dan pendukung presiden Assad yang didukung Rusia sejak tahun 2013.

kami menunggu kamu wahai sahabatku di surga sana, kita bertemu selamanya..

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://dunia.tempo.co/read/797421/kisah-memilukan-di-balik-foto-bocah-suriah-omran