Momen Hari Buruh Dijadikan Kepentingan Elit Politik

in #politics7 years ago

Salam Steemit yang selalu komitmen

Setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia memperingati hari buruh atau yang disebut sebagai hari buruh Internasional, seperti biasa pada hari tersebut semua buruh atau pekerja di perusahaan industri turun kejalan untuk memperingati hari buruh. Pada hari itu juga kelompok yang menamakan diri sebagai kelompok perserikat buruh indonesia mengambil momen untuk menemukan pejabat negara terutama presiden, tujuannya adalah untuk memperhatikan nasib mereka melalui regulasi aturan tentang buruh, terutama tentang keselamatan dan kesejahteraan mereka.

Secara kebetulan tahun ini tentu beda dengan tahun sebelumnya, tahun ini merupakan tahun politik, karena hanya tinggal 11 bulan lagi akan ada pesta demokrasi rakyat di Indonesia, yaitu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.

Bagi elit politik mengambil momen hari buruh sebagai tempat pencintraan, mereka naik atas panggung dan berorasi untuk membela kepentingan mereka, dengan situasi demikian mereka para serikat buruh menumbuhkan semangat dengan teriakan yang luar biasa.

****Hidup pak.... hidup pak... hidup pak.....***

Para elit politik, terus berorasi dan memberi janji kepada serikat buruh, intinnya mencari simpati, seakan hanya dia yang peduli nasib mereka, memang kelihatan nyata dan semua benar, namun ini hanya janji politik.

Dengan situasi demikian, para politisi bahkan ahli politik angkat bicara tentang kenyataan tersebut, bahwa serikat buruh telah mendukung salah satu calon atau partai tertentu di pemilu 2019.

Tapi yang jelas, momen hari buruh Internasional bukanlah barometer terhadap dukungan, karena mereka yang turun kejalan dan berkumpul juga memiliki nalar sendiri, semua bisa diradionalkan siapa yang akan menjadi pilihannya. Karena serikat buruh adalah juga orang yang berpendidikan