Steemit dan Ruang Kreatif
Saya tidak mengejar vote di Steemit. Jika berorientasi reward, mungkin sejak kemarin-kemarin saya sudah berhenti bermain Steemit. Banyak cara lain untuk menulis lalu dapat uang.
SAYA tiba agak telat malam itu di Kalibata City, Jakarta. Ketika foto-foto acara telah dimulai diposting di grup WA Steemit Budaya, saya masih di perjalanan menembus kemacetan Jakarta. Saya buru-buru dari kantor setelah menyelesaikan pekerjaaan sekitar pukul tujuh malam. Untungnya, ojek online yang saya pesan tak lama tiba begitu saya berada di depan gerbang gedung kantor saya di Kawasan Palmerah Barat, Jakarta.
Saya tiba di lokasi acara meetup dan diskusi di kedai kopi Cangkir Sembilan sekitar pukul 20.40 Wib. Dokter Purmama Setia Budi @dokter-purnama sedang berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam bersteemit. Saya sempat menghitung ada sekitar 20-an peserta yang hadir dan tekun menyimak. Mata mereka tertuju ke depan menatap @dokter-purnama nyaris tanpa berkedip.
Sebagian terbesar pada peserta diskusi malam itu adalah para Steemian pemula. Mereka adalah orang-orang yang haus untuk belajar dan menimba pengetahuan. Memang jumlah peserta tidak semembludak ketika diskusi dengan @razack-pulo dan @ayijufridar. Kala itu, sejumlah peserta terpaksa berdiri. Banyak seniman dari Komunitas Steemit Budaya hadir. Saya kira kurangnya peserta karena kegiatan diadakan pada hari kerja. Sejumlah kawan tak bisa hadir.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh @dokter-purnama adalah Steemian bukan hanya tempat menghidangkan karya kepada pembaca atau apresiator. Tapi Steemit juga bisa digerakkan untuk membantu orang lain. "Saya terus membeli steem karena dengan berinveatasi di Steemit saya bisa ikut membantu orang lain dengan cara memberi vote. Saya pun mendapatkan manfaat dari vote yang saya lakukan," ujar Dokter Pur, begitu ia disapa.
Ia juga menyampaikan bahwa Steemit juga merekatkan persahabatan sesama para Steemian. "Saya berada di sini dan bertemu dengan teman-teman karena Steemit," kata Dokter Pur. Ia meminta agar potensi konflik dihindari. Jika ada orang yang terkesan memancing-mancing yang berportensi keterpecahan antar Steemian agar tak usah ditanggapi. Potensi konflik tak boleh diperlebar. "Saya sendiri berteman dengan siapa saja dan dari kelompok mana saja," tuturnya lagi.
Kegiatan pertemuan (meetup) dan diskusi dengan pembicara @dokter-purnama ini diadakan oleh KSI Chapter Jakarta @steemitjakarta bersama Komunitas Steemit Budaya @steemitbudaya. "Saya ingin menegaskan bahwa KSI Chapter Jakarta dan Komunitas Steemit Budaya tak bisa dipisahkan. Kami sama dan akan terus melakukan kegiatan bersama," kata @apilopoly, Ketua KSI Chapter Jakarta, saat diskusi berlangsung.
Memang KSI Jakarta dibentuk oleh kami para Steemian Budaya (@apilopoly, @musismail @willyana dan @andrianhabibi). Dan berkali-kali saya jelaskan bahwa Steemit Budaya adalah sebuah ruang atau paguyuban untuk memudahkan saya dan teman-teman mempromosikan Steemit kepada teman-teman sastrawan, penulis, seniman dan pegiat kebudayaan di seluruh Indonesia. Komunitas Steemit Budaya tak ada pengurus, hanya ada admin grup dan saya sebagai insiator. "Steemit Budaya itu OTB," kata saya kepada beberapa teman, termasuk ketika saya ditanya di sebuah grup WA. OTB adalah organisasi tanpa bentuk, istilah Orde Baru kepada organisasi tanpa akte dan badan hukum.
Saya pun menegaskan bahwa Steemit Budaya akan berfokus pada penguatan kualitas konten. Bukan mengejar vote dan reward. Saya selalu bilang kepada teman-teman yang saya ajak bergabung di Steemit: lupakan vote dan reward ketika menulis. Tulislah sesuatu yang menarik dan berguna bagi orang lain. Saya sangat sepakat dengan ucapan penyair Zaim Rofoqi @zaimrofiqi dalam obrolan seusai diskusi. "Jika pun tidak mendapatkan reward (vote), setidaknya kita bisa dapat pengetahuan dan informasi dari membaca konten di Steemit."
Di tengah anjloknya nilai pasar uang kripto, potensi mendapatkan reward memang harus dikesampingkan dulu. Kita doakan saja nilai uang kripto akan kembali naik. Meskipun nanti nilainya kembali bagus, saya tetap menganjurkan kita berfokus pada menciptakan konten bagus dan menarik, bukan semata mengejar vote. Reward adalah bonus. Jika reward diletakkan sebagai faktor utama maka seseorang akan segera berhenti bersteemit ketika merasa susah mendapatkan reward.
Saya sendiri tetap menulis di Steemit -- hingga hari ini -- karena tak pernah bermimpi indah dapat dolar dari sana. Jika saya mengejar dolar, mungkin saya sudah berhenti bersteemit. Ngapain susah-susah sementara banyak cara lain mendapatkan uang. Terpenting saya ikut berbagi pengetahuan, pengalaman, gagasan dan kegembiraan di Steemit. Saya memandang Steemit sebagai ruang kreatif tempat bertemu para kreator dari seluruh dunia. Sehingga saya sangat yakni akan makin banyak karya-karya dahsyat di Steemit.
Sementara ini, sambil bersteemit, saya tetap menulis di media-media mainstream. Sebab dari sanalah saya mendapatkan beberapa rupiah untuk membiayai kegiatan bersteemit, termasuk #promo-steem dan #promo-steemit. Dari honor-honor di media mainstream itulah (beserta dari sumber lain) saya bayar minum, ngopi dan makan ketika melakukan promo atau ngobrol soal Steemit.
Depok, 12 April 2018
MUSTAFA ISMAIL
@musismail
Keren bang mus kisah meetup nya. Dr Pur memang asyiik orangnya. Saya masih berproses lebih matang untuk dimuat media mainstream seperti Tempo atau Kompas. Moga ke depannya, ada peluang untuk itu :)
Oke sipppp. Mari menulis dan berbahagia😝
Betul Pak Mus. Mari kita bergembira saja dalam bersteemit ini.
betul bang :)
Kualitas konten harus didukung tapi vote and reward juga perlu. Kalau sekedar menginginkan kualitas konten tentu tempatnya Bukan di steemit. Justru steemit didesain untuk semua kalangan agar memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mengembangkan kreativitas bakat dan potensi.
Jika para budaya wan mau konten berkualitas kurasa media mainstream sudah menyediakan tempatnya. Itu pendapatku my best friend @musismail 🌹
Congratulations @musismail! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Sepakat Mas Mus...
Semoga bermanfaat...😍😍
Steemit tempat belajar buat ku, belajar tertawa, canda dan menulis pastinya, yang penting kita happy...
Be happy bang musismail
Sempat gundah ketika akun steemitku diretas dan tak bisa kumiliki lagi. Wajar, ada sesuatu yang berharga telah kuperoleh dari steemit, bukan uang, tetapi bahkan mungkin tak bisa digantikan dengan uang. Persahabatan, kreativitas dan rasa gembira selalu
Thanks @musismail for doing @promo-steem and I hope you always do #promo-steem and we @steem-ambassador will see your other activities when doing #promo-steem.
I really hope your promo-steem activities get rewarded, hopefully @steem-ambassador account see your post
Do not forget to spread love in #promo-steem tags
Sepakat bang, pada akhirnya masing-masing akan menemukan titik terangnya sendiri dalam bersteemit. Persahabatan, silaturahmi, belajar menggali dan terus menggali kemampuan dengan membaca semua konten tulisan teman-teman kita di steemit maka kita akan menemukan suatu kebaruan dalam diri kita sendiri tentunya dalam hal tulis menulis. Beda pendapat itu hal yang biasa dalam kehidupan itulah namanya dinamika hidup. Terkadang kita butuh persitegangan untuk menjadi lebih baik. Tidak ada manusia yang sempurna. Yang terpenting tetap berpikir positif. Like this.