Rohingya dan Kisah Pembantaian Etnis Selama 36 Tahun

in #rohingya7 years ago

WhatsApp Image 2018-04-23 at 14.22.39.jpeg

Kasus genosida terhadap etnis muslim Rohingya masih terus berlangsung di negeri Myanmar. Hal ini berdampak pada masih terus berlanjutnya aksi pengungsian etnis ini secara besar-besaran untuk menyelamatkan diri ke berbagai negara tetangga. Puluhan di antaranya diselamatkan nelayan Aceh di perairan Selamat Malaka beberapa hari lalu dan kini berada di Gedung SKB Kabupaten Bireuen.

Terkait masih berlanjutnya kasus pembantaian terhadap etnis mulism Rohingya ini, Perwakilan Indonesia dan Malaysia di Komisi Antarpemerintah ASEAN tentang Hak Asasi Manusia (AICHR) telah bersepakat. Mereka meminta negara-negara anggota ASEAN untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang lebih efektif dan praktis untuk membawa perdamaian dan supremasi hukum agar tercapai rekonsiliasi antara berbagai komunitas etnis di Myanmar.

WhatsApp Image 2018-04-23 at 14.22.37.jpeg

Pernyataan itu dikeluarkan setelah pemerintah Malaysia dan Indonesia mencegat beberapa kapal yang mengangkut para pengungsi dari Negara Bagian Rakhine, kebanyakan wanita dan anak-anak. Sementara dalam gelombang pengungsi Rohingya yang diselamatkan nelayan Aceh kali ini masing-masing terdiri dari delapan anak, 25 wanita dan 43 pria.

Saya pernah mengumpulkan banyak bahan dari hasil riset dan wawancara dengan para pengungsi Rohingya di tahun 2016 lalu saat seratusan mereka di tampung di shelter ACT di Gampong Blang Adoe, Aceh Utara.

Etnis muslim Rohingya ini awalnya diakui sebagai bagian dari bangsa Burma yang kini berganti nama dengan Myanmar. Namun setelah adanya perubahan pada undang-undang kewarnegaraan, mereka dianggap sebagai imigran Bengalis dan ilegal. Klaim ini kemudian membuat masyarakar muslim Rohingya menjadi stateless atau tidak memiliki negara.

Tak hanya itu, pasukan pemerintah kemudian mengusir dan membantai mereka. Sejak saat itu pula, anak-anak Rohingya tidak bis alagi mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah, tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan tidak menggunakan fasilitas publik lainnya.

Lebih dari 36 tahun sudah mereka menjadi target pembantaian tanpa henti dan sangat keji. Dunia pun tak mampu menghentikan kekejaman pemerintahan junta militer ini terhadap pembunuhan, pemerkosaan, dan aksi brutal lain di luar peri kemanusian.

Semoga saja, ke depannya, ada jalan keluar yang bisa disepakati di sana agar anak-anak Rohingya bisa hidup tenang dan merajut masa depannya seperti anak-anak lain di pelbagai belahan dunia. Semoga.

@zainalbakri

Sort:  

Itu kapan, fotonya kapan diambil?
Thanks

Semoga cepat berakhir...

Aminnn.. Semoga damai segera tiba di sana..

Tgk @zainalbkari: Apakah di aceh masih ada warga rohingya yang ditampung di sana? Bagaimana kondisinya? Saya tidak lagi melihat berita soal nasib mereka.

mereka yang terdampar tahun 2015 dan sempat ditampung setahun di Blang Adoe, Aceh Utara sdh tidak ada lagi. yang difoto saya ini yang baru. Mereka ditampung di SKB milik Pemkab Bireuen

Kisah sedih itu entah kapan berakhir. Saya selalu gak bisa membayangkan bagaimana mereka harus terusir dan "mengungsi" dengan cara tak wajar agar bisa aman. Sungguh menyedihkan. Dunia pun seolah tak bisa melakukan apa-apa. Duh.