Analisis Pemodelan Tata Kelola Teknologi Informasi [Part 6]
Dear Steemian...
Pembahasan ini merupakan lanjutan dalam pembahasan sebelumnya yang telah saya jelaskan pada beberapa tahap analisa terhadap pemodelan tata kelola Teknologi Informasi. Langsung saja simak untuk lebih mengetahui tentang proses penelitian ini hingga hasil penelitiannya.
Bobot, Gap dan Indeks Tingkat Kepuasan Layanan
Selanjutnya, proses perhitungan bobot, gap dan indeks tingkat kepuasan dengan melakukan perhitungan secara manual dengan metoda perhitungan dengan langkah sebagai berikut :
Mengukur tingkat kenyataan dan tingkat harapan akan setiap atribut yang mempengaruhi dengan menggunakan skala. Skala yang digunakan adalah skala Likert.
Hitung rata-rata skor kenyataan dan rata-rata skor harapan masing-masing atribut.
Keterangan :
Untuk rata-rata jawaban responden untuk pernyataan harapan dapat dihitung dengan persamaan:
Keterangan :
Untuk rata-rata jawaban responden untuk pernyataan kenyataan dapat dihitung dengan persamaan :
Keterangan :
Untuk mengetahui nilai gap tersebut digunakan persamaan berikut:
Dimana :
Mean Importance Score (MIS), perhitungan nilai pembobotan pada servqual variabel ke1
Mean Satisfaction Score (MSS), nilai pembobotan pada perhitungan servqual variabel ke1
Importance weighting factor diperoleh dari skor masing-masing atribut dibagi total kepentingan seluruh atribut.
Weighted score diperoleh dari perkalian importance weighting factor dengan skor kepuasan masing-masing atribut.
Customer Satisfaction Index diperoleh dari pembagian weighted average dengan skala maksimum yang digunakan, dalam hal ini skala 5.
Pembahasan
Penelitian ini dimulai menentukan variable yang akan menentukan proses dan hasil dengan menguji pengaruh pelaksanaan rekonsiliasi data, kompetensi SDM, serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung terhadap kualitas laporan yang dihasilkan sebagai . Secara keseluruhan ringkasan hasil pengujian hipotesis kuesioner dengan menggunakan analisis regresi berganda adalah sebagai berikut ini :
Pengaruh Rekonsiliasi Data terhadap Kualitas Laporan
Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa pelaksanaan rekonsiliasi data berpengaruh positif terhadap kualitas laporan yang dihasilkan. Hal ini terbukti dari pengujian yang telah dilaksanakan dengan analisis regresi berganda.
Pelaksanaan rekonsiliasi data dilakukan sebagai bentuk kewajiban untuk menjaga kualitas data yang terdapat pada laporan yang dihasilkan. Pelaksanaan rekonsiliasi dilaksanakan selain sebagai bentuk kewajiban, juga diperuntukkan untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya sehingga pada akhirnya laporan yang akan dihasilkan adalah laporan yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas Laporan
Hipotesis kedua (H2) menyatakan kompetensi SDM memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan yang dihasilkan. Hal ini terbukti dari pengujian yang telah dilaksanakan dengan analisis regresi berganda. Kompetensi diartikan sebagai keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan untuk terlaksananya tugas pekerjaan (Mirabile, 1995: 13, dalam Catano, 1998). Lebih lanjut lagi, kompetensi diartikan sebagai perilaku yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dasar dan untuk meningkatkan prestasi kerja lebih tinggi (Miyawaki, 1996, dalam Catano, 1998).
Kompetensi ini terkait dengan kemampuan yang dimiliki dalam mengelola sejumlah aplikasi yang digunakan untuk membantu proses penyusunan laporan.
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq