You are viewing a single comment's thread from:
RE: Curation For Best Comment ( You & SevenFingers Is Educators )
Menghargai komentar merupakan hak yg langka kita lihat akhir2 ini khususnya di Indonesia, ketika @sevenfingers mengambil kesempatan ini maka kemungkinan besar akan menjdi lebih baik lagi... Hmm... Rasanya saya juga perlu membuat artikel tentang ini...😅
Salam, Bung!
Komentar bung @muktaridha ini menarik bagi saya untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan semisal:
Terlepas dari ketiga pertanyaan tersebut, saya pribadi memvote hampir semua komentar-komentar yang muncul di artikel saya belakangan ini, seberapa tidak penting pun komentar itu, selama saya masih punya voting power yang lumayan, terlebih karena saya sedang memiliki delegasi SP sebesar 215SP (200 di antaranya delegasi karena menang kontes dan 15 lainnya sebagai delegasi dari @rayfa sebagai wujud tangggunggjawab telah mengajak saya ke Steemit) sehingga total saat ini saya memiliki 230SP yang mungkin 200 di antaranya akan berakhir dalam dua minggu ke depan, saya merasa perlu memanfaatkan itu untuk menambah sedikit kegembiraan kepada lebih banyak orang sebelum kuasa pinjaman itu ditarik kembali dari saya. Dan bukan hanya terbatas di artikel-artikel saya, komentar-komentar menarik di artikel-artikel Steemian lain pun akan saya upvote juga, meskipun itu nambahnya tidak seberapa.
Maaf, kalau twerkesan sudah lancang mengomentari, dan ssemoga ini tidak masuk kategori spam commenting.
Terimakasih
Mengenai hal ini, mungkin menghargai komentar tidak hanya sebatas dengan vote, misalnya saja kita membalas komentar seseorang maka disitu akan ada rasa menghargai.
Namun, disisi lain jika teman-teman mengikuti akun nomadmagus, kabolddjawa, jaki01 dan banyak akun-akun lainnya, maka teman-teman pasti akan berkesimpulan yang setidaknya mirip dengan saya. Mereka menghidupkan sebuah postingan dengan memberikan ruang komentar untuk dikurasikan, itu yang selama ini saya perhatikan.
Tapi jika teman-teman memiliki pendapat yg lain itu merupakan hal yang wajar. Ilmu saya disini masih sangat kurang, setidaknya itu yang saya pahami selama ini.
yap, semangat bersedekah votenya selagi ada kemampuan. Terimakasih telah memberikan masukan tambahan ke saya serta semoga balasan komentar saya ini juga tidak dikategorikan spam commenting. ,
terimakasih
Ya, terimakasih bang.
Saya setuju, membalas komentar sebagai sebentuk menghargai.
Saya juga setuju, kita berpotensi punya pandangan-pandangan berbeda tentang suatu isyu, jadi sebenarnya banyak hal kembali ke persoalan selera saja. Saya kasih contoh komen saya terhadap artikel bang arie.steem yang saya persiapkan dengan sepenuh hati, tetapi bisa saja orang lain menilai itu kepanjangan, sementara saya sendiri menilai itu kurang.
Terimakasih.
Nah, ini juga merupakan salah satu titik permasalahannya. Bukan bermaksud berpihak, tapi sejujurnya komentar itu haruslah bersifat komentar. Artinya, sebuah komentar tidak berlebihan sampai mirip dengan membuat postingan yang lain.
Ini mungkin salah satu etika dalam menulis yang sebenarnya tidak patut saya singgung mengingat kemampuan saya juga masih kurang
Bila memang teman2 ingin membuat komentar yang panjang, maka sebaiknya kita buat postingan sendiri serta memberikan kepada orang yang ingin kita komentarkan, hal ini sering dilakukan oleh orang2 besar seperti pak SBY cikeas dengan banyak rivalnya. Pak SBY tidak berusaha untuk mengkomentar buku org lain terhadap dirinya, tetapi menuliskan buku tandingan.
oleh karena itu, ada banyak hal yg tidak tertulis di buku panduan yg dianggap spam, tetapi dalam kehidupan akan muncul ribuan panduan tidak tertulis yang harus dipelajari secara bertahap
tetap semangat di steemit, kritis itu bagus asal tetap dengan elegan
Terimakasih bang. Komentarnya makin membuktikan bahwa saya memang bukan levelnya pak SBY, hehe. Itulah kan, saya memang masih minim ilmunya. Ini masukan yang menarik dan sangat bermanfaat. Seharusnya memang saya bikin itu jadi artikel tersendiri saja, ya. Apa sebaiknya komentar itu saya hapus saja dan saya bikin jadi artikel saja ya bang. Mohon masukannya, juga bang @arie.steem.
Tapi saya agak bingung dengan kalimat terakhir itu, kritis dan elegan, apakah ini berkaitan dengan salah satu komen saya di sini atau di tempat lain? TErimakasih.
yang sudah biarkan saja ,,,, lagian ini saya juga tidak merasa terganggu dengan hal ini ,,, anda bisa tuh buat post baru mengenai hal ini :)
Bang @arie.steem, baru saja aku mau dm bang arie ke Discord terkait hal ini. Terimakasih sudah merespon di sini. Apakah sebaiknya komen di sini yang panjang itu saya hapus saja dan pindahkan ke artikel tersendiri? Terimakasih bang.
hheee,,, terima kasih supportnya @muktaridha