Apa itu Sosiologi Islam?

in #sosiologi7 years ago

Dalam dunia keilmuan Islam, Ali Syari'ati merupakan sosiolog yang membuka tirani ketelantaran kajian sosiologi dalam Islam. Dia adalah sosiolog yang sangat berpengaruh dalam dunia ilmu pengetahuan. Ia menggunakan al-Qur'an sebagai pisau analisis untuk mengkaji ilmu-ilmu kemanusiaan dan kemasyarakatan, dalam hal ini sangat banyak kontribusinya dalam essai-essai pemikiran tentang sosiologi yang berlandaskan pada konsep-konsep Islam Al- Qur'an.
Terdapat perbedaan yang jelas antara teori sosiologi Barat dengan sosiologi Islam, kajian Barat atau sosiologi barat berangkat dari data-data dari masyarakat barat dan mejelaskannya dalam konteks barat pula. Sehingga menjadi sesuatu yang janggal apabila pendekatan sosiologi Barat, yang berasaskan kepada tanggapan dan kesimpulan penyelidikan masyarakat barat digunakan untuk menganalisa realitas sosial masyarakat bukan Barat sebagaimana yang terjadi selama ini. Dengan kata lain, akan terjadi hegemoni pengetahuan apabila cara pandang barat digunakan untuk menganalisa dan mengkaji tentang Islam dan masyarakat muslim. Ilyas Ba-Yunus (l988: 3l) secara tegas menyatakan bahwa secara umumnya ahli-ahli sosiologi Barat bukan hanya tidak mengindahkan Islam sebagai satu unit analisis, malah dalam hal-hal tertentu, mereka masih mempunyai pendekatan yang tidak tetap terhadap Islam.
Corak pandang barat dalam mengkaji islam sangat bias karena tidak dilandaskan pada data-data empirik masyarakat islam. Hal tersebut dapat dilihat misalnya weber ketika mengkaji islam yang merupakan corak tersendiri yang jauh berbeda dengan “produksi” akademik ilmuan islam. Weber dengan mudah menyamakan islam sebagai agama yang tidak berbeda dengan Taoisme. Peyamaan yang bersifat “gegabah” tersebut dapat dipahami dari konteks sosial politik weber semasa hidup yang belum banyak bersentuhan dengan islam atau masyarakat muslim tetapi memaksakan metodologi yang dimiliki untuk membaca realitas masyarakat muslim sebagaimana yang ia gunakan dalam melihat agama lain seperti protestan dls.
Oleh karena itu secara singkat dapat dikatakan bahwa Sosiologi Islam adalah cara pandang sosiologis yang didasarkan pada realitas empiris masyarakat muslim yang kemudian digunakan untuk mengkaji dan menganalisa masyarakat muslim dengan mendasarkannnya pada data-data yang diperoleh dari sejarah islam, masyarakat islam dan pedoman umat islam yaitu Al Quran dan Hadis. Karena dalam Islam, al-Qur'an dan hadis mengandungi ajaran Islam, termasuk ajaran mengenai sosiologi. Lalu nash-nash itu dianalisa, ditafsir dan disimpulkan. Penjelasan, analisa, tafsiran dan kesimpulan itu membentuk teori-teori yaitu "teori sosiologi Islam". Jadi teori sosiologi Islam dibina atas nash-nash yang merupakan data-data ajaran Islam (Gazalba, l983:24)

Screenshot_25.png