Sejarah perang AcehsteemCreated with Sketch.

in #spanyol7 years ago


Sejarah perang aceh adalah kisah tentang kisah heroik yang hebat. Aceh adalah salah satu daerah awal Islam di Indonesia. Islam telah memasuki aceh sekitar abad ke 7 Masehi. Hal ini membuat aceh menjadi pusat kebudayaan Islam di masa lalu. Hal ini juga terlihat dari julukan aceh sebagai foyer, nama foyer itu sendiri diambil dari orang-orang yang melakukan ziarah ke tanah suci almahah. Orang tersebut akan tinggal di aceh dalam beberapa bulan sebelum menuju ke kapal dengan menggunakan kapal di masa lalu. Jadi aceh adalah daerah transit peziarah dari nusantara. Jadi orang menyebutnya foyer.

Di aceh juga berdiri kerajaan-kerajaan Islam yang besar dan salah satu kerajaan di aceh adalah kerajaan pertama di kepulauan Kesultanan Perlak. Ada tiga pekerjaan besar Islam di Kabupaten Aceh di antaranya:
Kerajaan-kerajaan di Aceh telah memainkan peran besar dalam perang melawan penjajahan barat di Indonesia. Diantaranya adalah portugis, Belanda dan Amerika Serikat. Dalam perjalanan aceh adalah daerah yang paling sulit dan abadi dalam penaklukan Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peran agama Islam yang diikuti oleh masyarakat aceh.

Kekuasaan kerajaan di aceh juga di akui oleh syarif mekah atas nama kaisar ottoman di turky.kerajaan – kerajaan ini sudah menjalin hubungan baik dengan kekaisaran otoman di turki. Ha ini bisa di lihat dari bantuan yang di berikan turki pada aceh pada saat perang melawan portugis di malaka 1513 M.

latar belakang terjadi perang di Aceh
Aceh memiliki kedudukan yang strategis yaitu di perlintasan jalur perdagangan internasional di malaka . Sehingga dengan kedudukan strategisnya ini Aceh banyak di kunjungi oleh pedagang dari berbagai negara seperti arab, Persia,China , India dan negara lainnya di dunia. Hal ini juga di topang oleh hasil alam aceh yang berlimpah seperti lada ,emas,kapur barus dan rempah-rempah. Letak yang strategis dan kekayaan sumber daya alam menjadi daya tarik negara luar untuk menguasai aceh.

Keinginan negara lain untuk mengendalikan aceh telah bertentangan dengan kerajaan Islam dan orang-orang di aceh. Perang di aceh berlangsung sangat lama dan terjadi dalam beberapa tahap. Di antara mereka:

Perang Aceh melawan Portugis

Perang Aceh melawan portugis terjadi karena keinginan Portugis mendominasi aceh pada tahun 1523 m. Permulaan permusuhan aceh terhadap portugis terjadi saat portugis mendominasi kerajaan malaka. Setelah mengalahkan malacca portugis kerajaan monopoli perdagangan di malaka. Jadi pedagang muslim di nusantara mencari pasar independen yang bebas dari intervensi Portugis. Aceh adalah salah satu pusat perdagangan saat itu.

Berkembangnya perdagangan di aceh akibat banyak pedagang mengalihkan perdagangan mereka yang sebelum di malaka ke aceh. Hal ini membuat portugis tidak senang dan melancarkan serangan ke aceh. Serangan ini terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama di pinpin oleh Hendrigues pada tahun 1523 Dan gelombang kedua di bawah pinpinan De Sauza pada tahun 1524 M. Namun kedua serangan ini mengalami kegagalan.

Kegagalan serangan pertama tidak membuat portugis putus asa. Mereka mulai mengganggu perdagangan aceh kapal yang mereka temui, terutama di laut merah. Maka buatlah Sultan Sultan Aceh Iskandar Muda Anger. Dia menyiapkan serangan ke Malaka. Kesultanan Iskandar muda mencari bantuan dari orang Turki otonom dalam bentuk meriam dan tentara kavaleri. Tapi serangan pertama aceh ke Malaka pada tahun 1567 M Gagal. Pada 1569 portugis kembali menyerang aceh namun bisa dilemparkan oleh pasukan aceh.

Belajar dari gagalnya serangan pertama ke malay pemuda Sultan Iskandar dikalikan pasukan dan peralatan tempur. termasuk pembuatan kapal dengan 600-800 tentara menambahkan kavaleri, gajah dan milisi infanteri. Setelah selesainya sultan Iskandar muda menyerang malaka pada tahun 1629. Serangan kali ini menggambarkan kewalahan dan bertahan dengan putus asa. Meski begitu aceh gagal mengusir portugis dari Malaka. Ini adalah serangan terakhir terhadap pelabuhan di Malaka karena pada tahun 1641 M portugis dikalahkan oleh kekuasaan VOC dan Malaka diambil alih oleh VOC Belanda.

Walaupun perang aceh berlangsung lama dan terjadi beberapa tahap namun kedua negara sama- sama gagal Memenangkan peperangan.

2 sejarah Perang aceh dengan Belanda fase pertama

Berdasarkan “traktat london” 17 maret 1824. Aceh merupakan sebuah negara merdeka. Taktat london merupakan perjanjian antara inggris dan belanda mengenai daerah jajahan. Namun kekayaan alan dan letak geografi menbuat belanda sangat ingin menguasai Aceh. Meluasnya kekuasaan belanda di sumatra menjadi cikal bakal peperangan antara aceh dengan belanda. Satu persatu daerah vasal kerajaan aceh mulai di kuasai belanda. Baik penguasan melalui perjanjian dan melalui senjata. Diantaranya:

Pada tanggal 1 februari 1858 mengadakan perjanjian dengan kesultanan siak yang di sebut “traktat siak” dimana isinya Siak mengakui kedaulatan belanda di Sumatra Timur. Perjanjian ini juga meliputi daerah di bawah pengaru kesultanan siak yaitu deli. Asahan ,Kampar dan indragiri. Siak sejatinya merupakan daerah perlindungan dari kerajaan aceh
Tahun 1825 inggris menyerahkan sibolga dan Natal kepada Belanda. Daerah ini berbatasan langsung dengan aceh.
Dengan alasan mencari perompak Belanda menduduki barus dan singkil yang di angap sebagai upaya menghadang pembajakan di selat Malaka. Serta mengamankan Jalur perdagangan belanda
Dalam tanda tangannya "perjanjian sumatra" pada tanggal 2 November 1871 M. Isiya memberikan kebebasan kepada Belanda untuk memperluas kekuasaannya di Sumatera.
Peristiwa di atas tentu membuat Kerajaan aceh tidak senang dengan Belanda . Karena Belanda telah mengancam kedaulatan Aceh, hal itu menyebabkan permusuhan antara Aceh dan Belanda. Untuk menghadapi penjaga Aceh untuk meminta persenjataan ke kalkun dengan mengirim Habib abdurrahman pada tahun 1873 M. Tapi usaha ini telah diketahui oleh Belanda. Jadi Belanda mengancam kerajaan tersebut untuk tunduk pada pemerintah Hindia Belanda. Ancaman ini diabaikan oleh aceh. Karena ancaman Belanda tidak di tangan Aceh. Belanda mengumumkan perang di Aceh pada tanggal 26 Maret 1873. Kata perang disampaikan oleh komisaris Nieuwenhuijzen.

Sultan mahmud Syah II mengobarkan jihad Melawan Belanda. Persiapan perangpun sudah di siapkan seperti:

pembangunan pos-pos Pertahanan di sepanjang perbatasan aceh.
pembangunan pos juga di lakukan di kota raja dan sekitar mesjid baiturrahman.
Meningkatkan jumlah pasukan dengan rincian 3000 pasukan di siagakan di pantai dan 5000 pasukan di kota raja
Memasukkan senjata dari luar aceh diantaranya 5000 peti mesiu dan 1394 peti senapan
Jalannya pertempuran sejarah perang aceh melawan belanda
. Serangan pertama belanda di lakukan pada tanggal 5 apri 1873 M dibawah pinpinan Mayor Jendral JHR Kohler. Pertempuran dahsyat terjadi tanggal 14 April 1873 antara pasukan belanda dan pasukan aceh Di bawah pinpinan Teuku Imeum Lueng bata.peperangan terjadi di sekitar mesjid baiturrahman. Dalam peperangan ini banyak jatuh korban di kedua belah pihak. Pihak belanda mengalami kerugian besar termasuk terbuhnya mayor jendral J.H.R kohler oleh pasukan aceh. Akhirnya belanda menarik Mundur pasukannya ke daerah Pantai. Artinya serangan pertama Belanda mengalami Kegagalan.
Serangan kedua dilakukan belanda pada 9 desember 1873. Dalam serangan ini belanda melipat gandakan pasukannya di bawah pipinan J.Van Swieten. Pertempuran hebat terjadi di sekitar Istana dan mesjid baiturahman. Akhirnya karena serangan bertubi-tubi akhirnya para pasukan dan Ulam aceh menbakar Mesjid dan mengosongkan Istana. Sultan Mahmud syah meninggalkan istana dan melanjutkan perjuangan.pada tanggal 15 Januari 1874 Istana kerajaan aceh dapat diduduki belanda.

3 Sejarah Perang Aces melawan fase kedua Belanda

Setelah di kuasainya istana kesultanan aceh oleh belanda. Sultan meninggalkan istana menuju pagar aye. Namun tanggal 28 Januari 1874 Sultan meninggal Dunia.Meninggalnya sultan dan di kuasainya istana kerajaan menbuat belanda menyatakah bahwa aceh besar telah berada di bawah kekuasaan belanda. Namun para pejuang aceh tidak menghiraukan pengumuman belanda dan terus melakukan perlawan.

Sulta Mahmud Syah II digantikan oleh putranya Mahmud Daud syah. Tapi karena dia masih belia dia telah dieksekusi tugas tuanku Hashim yang terancam muda sebagai wali sampai tahun 1884 AD. Mudah perlawanan dan perang tersebar luas di berbagai daerah di aceh. Ini juga menambahkan kembalinya Habib abdurrahman dari Turki pada tahun 1877 m. Habib abdurraham memperjuangkan kekuatan dengan tengku Cik Di Tiro. Kemudian melakukan serangan terhadap posisi Belanda. Tapi hal itu bisa dihentikan oleh Belanda bahkan abdurrahman habibahman menyerah kepada Belanda. Sementara Tengku Cik Diroro mengundurkan diri ke sigli dan melanjutkan perjuangannya.

 peranan tuangku cik ditiro dalam sejarah perang aceh

Pada tahun 1884 sultan muhamad Daud Syah secara resmi di nobatkan sebagai Suktan dengan gelar Alau’dien Muhamad Daud Syah di Mesjid Indrapuri. Pada saat penobatan para tokoh pejuang diantaranya Tuangku Hasyim, panglima Polim ,Tengku cik di tiro mengikralkan “perang Sabil’ . Perang sabil yaitu perang suci melawan kaum kafir Belanda. Demi menbela agam,tanah air dan perang Melawan kezaliman. Setelah ikrar perang sabil dan penobatan istana kesultanan aceh di pindahkan ke Kumala daerah Pidie mengingat faktor keamanan.

Ikrar perang sabil mendapat dukungan luas masyarakat aceh. Tengku cik di tiro mengobarkan perlawanan di daerah sigli dan pidie sedangkan teuku umar beserta istrinya di bagian barat Aceh. Pertempuran berkobar di berbagai daerah diantaranya melaboh di mana banyak pos Belanda yang berhasil di kuasai para pejuang aceh di bawah komando teuku Umar.

Mengingat perlawan para pejuang aceh yang semakin meningkat dan menbuat belanda kewalahan. Belanda merubah strategi perang yaitu “kosentrasi stellsel’ . Namun strategi ini juga belum efektif. karena para pejuang aceh menerapkan perang gerilya. pasukan Teuku Umarjuga terus mengalami kemajuan. Pada tahun 1886 Teuku Umar berhasil menyerang dan menyita kapal Belanda Hok Canton di pantai Rigaih. Tahun 1891 tengku Cik di tiro meninggal Dunia.

Perjuangan Miss Di Tiro terus dilanjutkan oleh anaknya Tengku Ma Amin Di Tiro. Pada tahun 1893 Teuku Umar menyerah

ke Belanda Penyerahan cangkir teh Umar pasti akan menghukum perjuangan rakyat. Bagi Umar, ini adalah taktik untuk mengetahui teknik perang dan mendapatkan senjata dari Belanda. Setelah kenaikan umar diangkat menjadi komandan untuk memiliki 250 tentara dan diyakini telah menyumbangkan 800.000 dana Gulden. Teman tim Umar berbalik melawan Belanda. Acara ini dikenal dengan Het verraad van Teukoe Oemar (Treacherous Teuku Umar). Teuku Umar berhasil menyerang pos-pos Belanda. Acara ini menjadi pelajaran berharga bagi Belanda. Itu sulit menghadapi perang aceh peradaban.

  1. Snouck horgronye berperan dalam perang aceh

    Belanda mengirim Snouck Horgronye untuk mempelajari seluk beluk komunitas aceh. Untuk mengetahui seluk beluk masyarakat aceh dia menyamar di tengah masyarakat aceh dengan nama Abdul gafar. Sebelum berbaur dengan masyarakat ia telah mempelajari ajaran Islam di dunia. Dengan pengetahuan tentang Islam dan al'quran membuat dia mudah menerima aceh Masyarakat. Setelah menyelesaikan penyelidikannya, dia menyimpulkan bahwa Aceh sulit dikalahkan karena semangat jihad Ukhuwah islamiah.

Itulah sebabnya dia menginvestasikan langkah-langkah untuk menaklukkan Aceh dari Belanda. Di antara mereka:

Meruntuhkan kesatuan dan kekuatan masyarakat Aceh, karena masyarakat merasakan kesatuan bangsawan, ulama dan rakyatnya Kuat.
Menghadapi ulama fanatik dalam memimpin perlawanan harus dengan kekuatan senjata.
Jadilah lembut kepada bangsawan dan keluarga mereka, Dan untuk keuntungan mereka sebagai orang asing
Rekomendasi ini di terima dengan baik oleh pemerintah kolonial. Maka di angkatlah gubenur militer Van Heutsz (1898-1904) menggantikan va vliet. Untuk meralisasikan usula snock horgronye Van Heutsz menbekali seluruh pasukan dengan persenjataan dan menggunakan pasukan anti Gerilya yang di kenal korp Marchusse . Pasukan ini merupakan pasukan belanda dari kaum pribumi (Bisa berbahasa aceh) dengan opsir orang belanda.

Belanda mulai melancarkan perang besar antara tahun 1889-1909 M. Periode ini dikenal selama 10 tahun berdarah. Serangan tersebut ditujukan pada pos pertahanan para pemimpin perjuangan rakyat aceh. Serangan dilakukan dengan kekuatan penuh dan target

tepat karena adanya intel belanda dari kaum Pribumi. Serangan besar- besaran belanda manpu memisah kekuatan pejuang aceh. Teuku Umar ke bagian barat aceh dan panglima Polim ke timur aceh.

Pertempuran besar terjadi di Benteng Teuku Umar di Melaboh pada bulan februari 1899. Benteng teuku umar dapat di kuasai belanda dan teuku umar gugur dalam pertempuran ini. Namu istrinya cuk nyak dien dan beberapa pasukannya berhasil melarikan diri kehutan dan melanjutkan perang Gerilya. Sementara pasukan di bawah komando panglima Polim dan Sultan mengalami kekalahan di keumala di Mana istana Sultan dapat di kuasai belanda. Sultan dan panglima Polim Menyingkir ke kuta-kuta Namum di ketahui belanda dan mendapatkan serangan belanda. Sultan selamat dari serangan ini namun istrinya pocut murong ditangkap dalam pertempuran ini. Sultan menyikir ketanah gayo dan akhirnya terpaksa menyerah kepada Belanda pada tahun 1903 . Dengan demikian kerajaan aceh yang berdiri sejak1514 sudah berahir.

Sementara itu panglima polim dan tuangku Kumala terus melanjutkan perjuangan. Belanda berhasil menawan istri,ibu dan anaknya. Akhirnya karena serangan yang bertubi-tubi di tambah keluarganya di tawan oleh belanda. Panglima Polim menyerah 6 September 1903. Di pihak lain cut nyak dien berhasil ditangkap belanda pada tahun1906 M. Penagkapa di lakukan setelah pos pertahannya berhasil di kepung oleh belanda. Dia buang ke sumedang Jawa Barat Dan Meninggal dunia pada tanggal 8 november 1908.

sejarah perang aceh setelah kematian cut nyak din
Setelah kematian cut nyak dien perjuangan masyarakat aceh terus berlanjut. dalam sejarah perang aceh anyak ulama dan tokoh masyarakat aceh yang meneruskan perjuangan pendahulunya namun dalam sakla yang lebih kecil. Diantara:

tengku mahyidien tiro
tengku ma'at tiro
tengku cot piliang
Teuku BenPirak (ayah Cut Nyak Mutia)
Teuku Cik Tinong (suami Cut Nyak Mutia).
Cut Nyak Mutia melanjutkan perang
Pang Nanggru (Suami kedua cut nyak Mutia).
Cut nyak mutia
Pada tanggal 26
Teungku Di Barat bersama istrinya Cut Po Fatimah

Semua perlawanan tersebut dapat di patahkan belanda dan mereka semuanya di bunuh oleh belanda. Walaupun demikian perlawanan rakyat aceh terhadap belanda teka pernah padam sampai tahun 1942. Karena tahun 1942 belanda sudah menyerah kalah kepada pasukan Jepang.

Demikianlah artikel singkat saya tentang sejarah perang aceh. Semoga bermanfaat>>>