Kupinang Kau Dengan Bismillah

in #steem2 years ago

download.jpg

Aku mengenal dia sejak kita sama-sama duduk di bangku SMA kelas 3, sejak dari itu aku mulai menyukai sosok nya yang cantik, baik, sopan dan juga tak Cuma wajah nya yang cantik melainkan hati nya juga cantik. Cinta pada pandangan pertama mungkin bisa di bilang seperti itu, sampai kami berdua sama-sama masuk di universitas yang sama dengan jurusan yang sama juga. Ketika kami saling mencintai hambatan selalu datang dari orang yang tidak menyukai kami sampai membenci kami, namun cinta kita sangat kuat sampai kami masih saling mencintai sampai detik ini ...
Orang tua kita tidak setuju dengan hubungan ini namun kita masih saja menjalani hubungan ini dengan baik, sahabat kami sama-sama mendukung dan mensupport hubungan kami ini, cinta yang sudah berjalan begitu lama dan sudah menginjak 5 tahun lamanya namun tetap saja restu dari kedua orang tua kami belum juga kami dapatkan sampai detik ini ...
Jessica Iskandar, nama wanita yang sangat aku cintai dan dialah cinta pertama ku saat ini dan aku beruntung bisa memiliki nya, namun ada tembok yang besar menjadi penghalang di dalam hubungan kami, tapi saat ini kami masih menjalani hubungan ini dengan baik ...
Aku sendiri sangat serius dengan Jessica bahkan sangat serius dan jika lulus nanti aku memiliki rencana untuk melamar nya, namun lagi dan lagi tembok itu belum bisa kami runtuh kan satu sama lain dan tembok itu masih jadi penghalang untuk hubungan kami ..
Dan inilah kisah cinta ku bersama wanita yang aku cintai ...


Pagi ini tepat di hari weekend, aku berencana untuk pergi berjalan-jalan bersama dengan kekasihku dan ya seperti biasa aku sudah berada di depan rumah nya saat ini ...
“Hai, sorry ya lama nunggunya” gadis cantik yang kini ada di depan ku ini hari ini berpenampilan sangat cantik dan ya dengan polesan make up nya seperti biasa
“sudah biasa aku menunggu kamu lama seperti ini”
“jadi beneran lama dong”
“hmm .. cukup dengan waktu 25 menit”
“ya ampun, sorry yah”
“ngga !! Aku becanda, yuk kita langsung jalan aja”
“ih dikirin beneran”
“oh ya kita pamit dulu sama-“
“kamu kenal papa sama Mama aku kaya gimana kan”
“tapi setidaknya kita pamit dulu lah sama mereka, apalagi aku bawa pergi kamu”
“aku udah ijin sama mama kok, dan katanya jangan lama-lama”
“okey, nih pake dulu” Olga memakai kan helm kepada jessica
“thank you”
“sama-sama cantiknya aku”
“lets go”
Jika weekend seperti itu, Olga memang pergi dengan motor miliknya untuk pergi bersama Jessica, dan itu sudah selalu Olga lakukan ...
“so, kita kemana dulu nih?”
“hmm .. ke tempat biasa dong”
“oh ya aku lupa, masih ada waktu kan?”
“masih dong”
“kenapa kamu gak bareng sama keluarga kamu kesana nya”
“aku lebih nyaman sama kamu pergi nya”
“ya tapi gak enak aja”
“gak apa-apa, lagi pula mama udah ngerti dan udah tau kok”
“Oke ...”
Tak lama mereka pun sudah sampai di suatu tempat yang Olga tidak bisa masuk ke dalam dan hanya Jessica lah yang bisa masuk ke dalam ..
“aku tunggu di tempat biasa yah”
“Oke, tapi jangan jauh-jauh ya”
“mana bisa aku jauh dari kamu”
“ih bukan itu”
“yaudah sana masuk, udah rame kan di dalam”
“aku masuk ya, dan kamu jangan jauh-jauh”
“Iya ..”
Jessica masuk ke tempat yang dimana setiap minggunya ia selalu berdoa disana !!! Gereja ... adalah tempat yang sering Jessica kunjungi bahkan Olga selalu mengantar Jessica ke tempat itu ..
“aku gak tau Jess sampai kapan hubungan kita akan seperti ini, dan kenapa harus ada tembok penghalang yang menutup hubungan kita dan yang harus kamu tau kalau aku sangat mencintai kamu melebihi diri aku sendiri, dan kalau aku di suruh untuk meninggalkan keyakinan ku, aku tidak bisa Jess”
mau sampai kapan kamu berhubungan terus dengan laki-laki itu Jess, kamu ingat kan kamu dan dia itu sangat berbeda
pah aku Cuma cinta sama Olga dan buat aku dia yang terbaik
tapi dia berbeda dengan kita Jess, dan papa gak mau demi dia kamu meninggalkan kepercayaan kamu ini
bertahun-tahun aku menjalin hubungan dengan Olga, apa ada sedikit di benak aku buat meninggalkan keyakinan aku ini pah dan begitu pun dengan Olga
maaf om kalau saya berbicara seperti ini, tapi yang Jessica bicarakan ada benarnya juga, dari awal saya kenal dengan Jessica tidak sedikit pun saya menyuruh Jessica untuk meninggalkan keyakinan dia om, bahkan kita percaya dengan keyakinan kita masing-masing, saya sadar jika saya dan Jessica berbeda tapi kita saling mencintai
kalau memang kamu mencintai putri saya, bisakah kamu meninggalkan keyakinan kamu itu?
pah ...
“mau seberapa banyak papa kamu bicara soal hubungan kita, aku gak akan pernah meninggalkan keyakinan aku Jess tapi aku juga tidak mau kehilangan kamu” gumam Olga “apa aku bisa MEMINANG KAMU DENGAN BISMILLAH nanti”
1 jam kemudian Jessica pun sudah kembali bersama Olga dan ia sudah selesai dengan aktivitas di hari minggu pagi itu ..
“hai I’m comeback”
“loh cepet banget”
“masa sih cepet, orang lama juga”
“yang ini cepet kok”
“udah ah gak usah di pikirin”
“oh ya apa yang kamu minta sama DIA?”
“hmm .. rahasia, yuk ah jalan”
“Okey .. ya rahasia ..”
Setelah dari tempat itu, mereka memutuskan untuk jalan-jalan di mall dan sekaligus mencari tempat untuk makan siang juga. Tak berapa lama mereka pun sudah sampai di suatu mall ternama di Jakarta, pertama mereka akan mencari buku lebih dulu untuk tugas mereka ...
“jess aku cari di sebelah sana gak ada juga”
“iya sih aku juga nyari gak ada juga”
“kita coba cari sekali lagi ya, siapa tau kelewat atau gimana”
“iya” mereka masih terus mencari buku yang mereka inginkan
“jess aku nemu nih”
“okey, akhirnya kita nemuin juga buku nya”
“kamu mau cari novel atau komik biar sekalian”
“nah untung kamu ngingetin aku, bentar ya aku mau cari dulu novel nya”
“O-keyy ...”
Setelah mereka selesai mencari buku yang mereka cari, akhirnya mereka memutuskan untuk makan siang lebih dulu sebelum pergi ke tempat lain ..
“oh iya besok kayanya aku gak bisa jemput kamu buat berangkat bareng deh”
“loh kenapa?”
“aku mau anter mama ke rumah tante Rossa dulu”
“oh gitu, aku kira kamu mau anter mama kamu kemana dulu gitu”
“ngga kemana-mana kok”
“lama dong disana”
“aku gak tau deh, soalnya mama gak cerita apapun dia Cuma minta aku buat anter doang karna papa pagi nya mau ke luar kota”
“yaudah gak apa-apa kamu anter mama kamu dulu aja ke rumah tante rosa abis itu langsung ke kampus deh”
“iya .. besok kira-kira pak Rudi masuk jam berapa ya”
“kamu kaya gak tau dia aja gimana, ya on time lah kalau dia”
“nah makanya aku takut kesiangan aja kalau anter mama dulu”
“ya kamu lebih pagi dong anter mama kamu biar nanti gak kesiangan ke kampusnya”
“iya, kamu sama mama sama aja ngomong gitu”
“ya berarti aku sama mama kamu itu sepaket dong, maksudnya ya udah sehati aja gitu”
“hmm .. oke ..”
“nanti aku kabarin kalau pak rudi udah datang atau belum nya ya”
“oke, sayang”


“hubungan kamu dan Jessica bagaimana?”
“hubungan aku dan Jessica baik-baik aja pah”
“sampai kapan kamu mau menjalin hubungan seperti ini ga, wanita yang seiman sama kamu banyak”
“pah aku tau, tapi hati aku udah memilih dia dan aku gak mau yang lain”
“ya kamu tau kan dengan hubungan kaya gini kalian gak akan bisa bersama dan kamu sendiri tau orang tua Jessica juga gak setuju dengan hubungan kalian, bagaimana dengan papa dan mama disini”
“untuk saat ini aku nyaman dengan hubungan ini pah dan ya memang aku serius dengan Jessica walaupun kita beda keyakinan, tapi kita berdua gak mempermasalahkan itu lagi selama hubungan kita baik-baik aja”
“ya papa tau, tapi apa ngga sebaiknya kamu putuskan dari sekarang hubungan kalian ini mau di bawa kemana apalagi sebentar lagi kalian sudah mau lulus kuliah dan kami sebagai anak papa harus punya masa depan yang baik dan tentu nya soal pasangan juga, kenapa sih kamu gak mau kenal dulu sama Gista”
“pah stop ya jangan jodoh-jodohin aku dengan wanita lainnya karna aku gak tertarik sama sekali”
“gista dan Jessica itu sama-sama baik dan papa lebih setuju kamu dengan Gista karna pertama papa kenal baik keluarga nya dan yang kedua Gista juga memiliki keyakinan yang sama dengan kamu”
“pah ini masih pagi dan aku gak mau ribut sama papa soal hubungan aku dan Jessica apalagi bahas masalah Gista aku gak mau”
“tunggu dulu papa belum selesai bicara”
“mah aku tunggu di mobil” ucap nya
“pah sudahlah, jangan terlalu memaksa anak kita buat mengikuti apa yang kita mau”
“tapi mah, setidaknya papa mau anak kita itu dapat pasangan yang terbaik dan yang se agama dengan kita, papa tidak benci dengan Jessica dan keluarga nya tidak sama sekali, hanya saja papa mau punya calon menantu dan calon besan yang 1 keyakinan dengan kita”
“pah anak kamu itu masa depan nya masih panjang, dia belum memikirkan untuk hal itu”
“ya tapi setidaknya harus di biasakan dari sekarang dong mah”
“sudahlah pah jangan bahas masalah ini lagi, mama mau pergi ke rumah mba Rosa dan papa hati-hati selama disana ya”
“hmm .. baiklah .. papa selalu mengalah seperti ini”
Mama olga pun masuk ke dalam mobil anak nya itu yang sudah menunggunya sedari tadi, di dalam mobil Olga pun kesal dengan papa nya yang selalu seperti itu ..
“sudah lah nak, jangan kamu pikirkan omongan papa kamu”
“tapi mah selalu aja papa seperti itu dan aku bosan mendengar itu semua, kenapa sih papa selalu banding-bandingkan Jessica dengan Gista, ya jelas mereka beda lah mah, aku emang kenal Gista dari kecil dan sampai sekarang pun kami berteman baik, tapi jika serius dengan Gista aku gak bisa mah karna aku Cuma cinta sama Jessica”
“mama ngerti perasaan kamu, sudah sekarang kita jalan ya jangan pikirkan omongan papa kamu tadi yah, ayo yang ada nanti kamu telat masuk kampus nya dan mama gak mau anak mama ini di hukum karna telat masuk”
“yaudah ..”
Olga langsung pergi dari halaman rumah nya itu untuk segera mengantar mama nya pergi ke rumah tante rosa ...


“udah jam 10 tapi kok Olga belum masuk kelas juga yah” gumam jess
“oke semuanya sampai ketemu minggu depan” ucap sang dosen pergi
“jess cowok loe kemana?” tanya sahabat mereka yang bernama Erick
“kemarin Olga Cuma bilang kalau dia mau ke rumah tante nya dulu buat anterin nyokap nya, tapi ini udah lebih dari 2 jam dia belum datang”
“Coba telpon”
“gw udah coba Rick, tapi gak bisa dia gak angkat telpon gw”
“coba sekali lagi Jess”
“Oke gw coba” Jessica mencoba menghubungi kekasihnya itu namun tetap gagal
“gimana Jess?”
“belum mau Rick”
“kenapa sih loe berdua?” tanya seorang wanita yang seumuran dengan Jessica yang tak lain adalah Kartika
“biasa tik, ini Olga gak masuk lagi”
“sakit kali Jess”
“kemarin dia bilang ke gw kalau dia mau anter dulu nyokap nya ke rumah tante rosa tapi sekarang malah gak masuk”
“loe udah coba telpon dia Jess”
“udah widi, dari tadi gw udh coba telpon dia tapi gak di angkat”
“tumben itu anak kemana dia?”
“kalian gak berantem kan?” tanya Tere
“kita baik-baik aja re”
“yaudah ini mumpung jam istirahat, kita cari Olga aja”
“sekampus ini kita cari dia?”
“ya iya Widi, emang mau cari dia dimana?”
“loe gila Rick, kampus ini besar kali”
“ya terus”
“udah gak apa-apa biar gw yang cari sendiri aja” Jessica langsung pergi dari kelas nya
“jess tunggu ..”
Para sahabat, sepeti Erick , Kartika dan juga Widi langsung mengikuti Jesica yang pergi dari kelas untuk mengejar jessica, area parkiran kampus sudah terlihat ada mobil Olga, dan ternyata Olga memang ada di kampus ..
maaf aku gak angkat telpon dari kamu, aku ada di mushola sebentar lagi keluar kok dan kamu gak usah khawatir ya
Pesan singkat itu langsung terkirim ke handphonenya Jessica, dan rasanya Jessica sudah sangat lega karna pada akhirnya Olga pun ternyata ada di kampus ...
“beneran Olga datang kan?”
“iya, yaudah gw mau nyusulin dia kesana kalian duluan aja kalau mau ke kantin”
“yaudah Jess kita tunggu disana ya”
“Oke ..”
Jessica dan Olga mempunyai sahabat-sahabat yang baik yang mengerti keadaan mereka yang mengerti kondisi mereka dan juga hubungan mereka. Tarra, Erick, Widi, Terre dan Kartika adalah sahabat baik mereka ..
Jessica menunggu Olga yang masih berada di mushola dan itu membuat Jessica merasa aneh karna Olga tidak biasa nya seperti ini. Beberapa saat olga pun sudah keluar dari mushola, dan ia melihat Jessica yang tengah duduk ..
“jess”sapa Olga yang dimana Jessica langsung memeluk nya “kenapa?”
“kamu yang kenapa?”
“kok aku yang kenapa?”
“ya kamu yang kenapa, suka banget bikin aku sama yang lainnya khawatir tau gak”
“kenapa sih?”
“wait .. kamu abis nangis” Jessica memegang pipi Olga dan melihat jika mata Olga sembab
“ngga , siapa yang nangis coba”
“Jangan bohong sama aku”
“ini kena air hudhu Jess”
“masa kena air hudhu bisa bikin mata kamu sembab kaya gini, jangan bohong deh sama aku”
“ngga, aku gak apa-apa”
“bohong”
“ngga sayang, beneran deh”
“berantem lagi sama papa kamu?” tebakan Jessica membuat Olga langsung menatap ke arah kekasihnya “bener kan?”
“ng-gak Jess ..”
“kamu pasti berantem lagi sama papa kamu soal aku, iya kan?”
“jess .. bukan itu, dan gak ada sangkut pautnya sama kamu”
“terus?”
“hmm ...”
“cerita sama aku, please ...”
“gw gak bisa cerita soal masalah tadi apalagi bawa-bawa Gista di dalam nya”gumam olga
“kamu kenapa sih malah bengong kaya gitu”
“aku gak ada masalah apapun Jess”
“bohong aja terus biar hidung kamu makin mancung”
“kamu kira aku Pinokio apa”
“ya sama kaya dia kamu, udah ah males”
“eh tunggu ..” Olga pun mengejar jessica “sayang tunggu dong”
“lepasin ah”
“aku belum bisa cerita sama kamu karna aku takut kamu kecewa dan kesel denger nya” Jessica menghentikan langkahnya
“jadi bener kan kamu ada masalah sama papa kamu”
“sini” Olga menarik tangan Jessica “hmm .. aku bingung sama papa”
“kenapa kok bingung”
“papa itu selalu banding-bandingkan kamu dengan-“ucapan Olga terhenti
“Gista kan?”
“hmm ..”
“Bilang aja iya, susah banget”
“aku dan keluarga aku emang kenal lama sama Gista dan keluarga nya, tapi kamu tau kan Gista itu dari aku kecil sudah jadi teman bahkan sampai detik ini pun akan seperti itu, dan aku Cuma cinta sama kamu Jess dan kamu tau kan papa itu selalu mendesak aku buat deket sama Gista lebih dari seorang sahabat tapi aku gak mau, disatu sisi aku gak mau buat Gista berharap lebih sama aku dan di satu sisi lagi aku gak mau buat kamu kecewa Jess, aku gak mau menyakiti 2 wanita sekaligus hanya karna menuruti apa yang di inginkan sama papa”
“tanpa kamu sadar, papa pun selalu seperti itu membandingkan kamu dengan anak rekan kerja nya itu” gumam jess “mungkin menurut papa kamu Gista itu yang terbaik buat kamu”
“itu hanya di mata papa saja Jess, karna bagi aku yang terbaik itu Cuma kamu seorang dan gak ada wanita lain lagi”
“kalau seandainya kita gak bisa bersatu apa kamu akan memilih Gista untuk mendampingi kamu”
“Jess, apa sih kok kamu ngomong nya gitu”
“ya ini kan aku bicara seandainya”
“kamu tau kan gimana perjuangan aku selama ini terhadap kamu, setelah lulus nanti aku janji akan segera bicara dengan orang tua kamu soal hubungan kita”
“bicara apalagi sih, papa itu akan tetap dengan pendirian nya”
“kalau kamu emang sayang dan cinta sama aku, kita harus sama-sama berjuang demi masa depan kita, aku sangat mencintai kamu lebih dari apapun itu dan aku gak mau kehilangan kamu bahkan aku rela mempertaruhkan nyawa aku demi kamu”
“jangan ngomong kaya gitu”
“kita tinggal selangkah lagi Jess untuk bisa sama-sama terus”
“bisa sama-sama tanpa ada ikatan apapun itu sama aja bohong”
“aku nyaman dengan hubungan kita saat ini, dan setelah lulus kuliah nanti aku akan melamar kamu”
“kamu yakin sama ucapan kamu?”
“aku yakin Jess, dan apapun konsekuensinya aku akan terima”
“tapi kalau papa tetap dengan syarat yang selalu dia kasih sama kamu apa kamu bisa dan sanggup dan memenuhi keinginan papa aku” sejenak Olga terdiam sesaat dan mengingat beberapa tahun lalu
Jika kamu serius dengan anak saya, kamu harus tinggalkan keyakinan kamu itu karna dalam keluarga saya, saya menentang keras untuk orang yang tidak seiman dengan kita apalagi ini demi masa depan putri saya
“apa yang di katakan sama papa nya Jessica sampai sekarang masih gw ingat terus” gumam nya
“olgaaa !!! hei kamu kenapa sih”
“aku laper, kita ke kantin aja yuk”
“kamu belum jawab pertanyaan aku”
“tanpa aku jawab pun kamu pasti tau jawabannya kan, tapi apapun itu aku akan memperjuangkan kamu Jess dan aku berharap papa kamu tidak memberikan syarat yang sulit aku terima, dan kita harus sama-sama berjuang dan kita harus sama-sama kuat sampai pada akhirnya kita bisa bersama selamanya”
“aku nyaman dengan hubungan ini ga, tapi banyak orang yang membicarakan kita juga nantinya, dan nanti pada akhirnya akan ada yang mengalah satu sama lain, ntah itu kita atau kedua orang tua kita yang merestui hubungan kita ini, aku dan kamu punya keyakinan yang sangat kuat aku dan kamu memiliki keyakinan berbeda tapi aku percaya cinta kamu sangat besar untuk aku, apapun itu nanti ending nya aku akan terima karna itu sudah jalan Tuhan yang diberikan untuk kita” gumam jess


“pah”
“kenapa, pasti mau bahas cowok kamu itu kan”
“pah apa ngga ada kesempatan buat aku dan olga”
“kamu kasih tau dia, kalau dia mau bersama kamu dia harus-“
“pah, Olga itu gak akan pernah melakukan itu aku tau dia itu sangat taat terhadap agamanya dan gak semudah itu juga dia meninggal kan keyakinan dia”
“ya itu artinya dia harus meninggalkan kamu atau kamu tinggalkan dia”
“pah sampai detik ini kita saling mencintai”
“papa tau itu, tapi kalian ingat kan kalau kalian ini berbeda dan papa tidak bisa menerima dia Jess, dan kamu siap-siap saja setelah lulus nanti akan ada kejutan untuk kamu”
“kejutan apa maksud papa”
“lihat saja nanti, dan jangan menolak ini dan cowok kamu itu sampai kapan pun gak akan papa terima kecuali dia bisa memenuhi syarat dari papa”ucap nya pergi
“pah tunggu pah .. papa !!” sudah sering terjadi pertengkaran kecil seperti itu “apa yang di maksud kejutan itu yah, semoga gak ada sangkut pautnya sama hubungan aku dan Olga”
Di kediaman Olga
“sorry yah lama, tadi aku shalat dulu”
“iya gak apa-apa kok, maaf juga aku ganggu kamu”
“santai aja”
“papa aku masih di dalam kan?”
“masih kok lagi ngobrol sama papa aku”
“hmm .. sebenernya aku Cuma pengen ngobrol sama kamu”
“soal apa?”
“ya apa aja, lagi pula kita udah lama kan gak ketemu karna sibuk sama kuliah kita masing-masing”
“iya juga sih bener”
“oh ya gimana hubungan kamu dan Jessica”
“baik-baik aja kok, dan gimana soal laki-laki yang deketin kamu itu hmm”
“apa sih kamu, gak ada ya laki-laki yang deketin aku”
“oh ya gak ada”
“iya”
“bukannya ada ya namanya Wisnu kan”
“ih apaan sih kamu, ngga ada yah”
“ciee .. ehemm ..”
“olga stop ya, kamu tuh ya seneng banget sih godain aku kaya gitu”
“ya seneng lah, itu artinya sahabat aku ini udah mau punya cowok” Olga pun merangkul sahabat baik nya itu
“rasanya seperti ini terus sama kamu semakin lama aku sulit untuk melupakan kamu Olga” gumam nya
“Gista Putri Pramitha yang sebentar lagi akan punya cowok”
“olga stop ih”
“hahaaa .. oke oke, sorry”
“oh ya ini pertanyaan serius”
“emang pernah kamu serius”
“ih ini aku beneran”
“Okey ..”
“kalau suatu hari nanti kamu dan Jessica tidak bisa bersama apa kamu akan mencari wanita lain?”
“hmm .. aku tau jodoh itu sudah ada yang mengatur begitu pun dengan takdir dan aku percaya itu sudah jalan nya, dan pertanyaan kamu itu pernah aku pikirkan sebelumnya”
“terus jawaban kami apa?”
“sampai detik ini aku belum bisa menemukan jawaban atas pertanyaan itu karna bagi aku, Jessica akan selamanya tetap hidup dalam hati dan pikiran aku, aku tau gis kalau aku dan Jessica itu berbeda tapi aku percaya kekuatan cinta akan mengubah segalanya dan mungkin suatu saat nanti salah satu dari kita akan ada yang mengalah dalam hubungan ini”
“maksud kamu mengalah ? artinya mundur gitu?”
“bisa seperti itu dan juga tidak, bagi aku berjalan salah berhenti pun tak mudah apalagi hubungan aku dan Jessica sudah hampir berjalan 5 tahun dan kamu tau dia itu cinta pertama aku”
“aku salut sama kamu ga”
“kenapa?”
“ya kamu tau kan kalau kamu dan Jessica itu beda keyakinan tapi kalian masih tetap menjalin hubungan itu dengan sangat baik bahkan sudah berjalan hampir 5 tahun lamanya, dan hubungan itu buat kamu gak semudah hubungan biasa nya kan, pasti banyak tantangan dan juga perjuangan yang kalian hadapi apalagi aku tau kalau papa kamu juga kurang setuju dengan hubungan kamu dan Jessica karna keyakinan kalian ini kan yang membuat mereka tidak merestui hubungan kalian tapi kamu dan Jessica sangat santai menjalani nya bahkan kalian sangat yakin dengan hubungan ini”
“aku dan Jessica saling menguatkan satu sama lain Gis, dan kita juga gak mau kehilangan satu sama lain”
“kamu pernah bilang sama aku kalau Jessica itu sangat nurut dengan kedua orang tua nya dan pasti dia akan menuruti apa yang di mintai sama orang tua nya”
“iya, tapi untuk hubungan ini Jessica juga sedikit menentang kedua orang tua nya karna bagi dia aku yang terbaik begitu pun sebaliknya”
“segitu cinta nya kamu sama Jessica ga, sampai kamu benar-benar menjalin hubungan itu dengan keyakinan kalian yang berbeda” gumam Gista “apa kamu pernah mengajak Jessica agar dia bisa sama seperti kita, maksudnya apa kamu gak pernah menyuruh Jessica untuk memeluk agama Islam agar kalian 1 keyakinan”
“gista, kamu tau aku kan gimana dan aku gak mungkin menyuruh Jessica melakukan itu sekali pun demi mempertahankan hubungan ini, aku dan Jessica sama-sama kuat dalam keyakinan ini, lagi pula banyak juga orang menikah atau menjalin hubungan dengan berbeda keyakinan kan”
“ya iya sih, Cuma ini kan kamu yang menjalani di depan mata aku sendiri makanya aku tanya itu sama kamu”
“jujur aku gak pernah menyuruh Jessica untuk masuk dalam agama ku, cukup dia memeluk keyakinan dia dan aku pun seperti itu yang penting kita sama-sama nyaman dan saling mencintai untuk urusan perbedaan itu biarkan waktu yang bicara, aku akan memperjuangkan orang yang aku cintai”
“perjuangan kamu begitu besar untuk Jessica, aku bangga sama kamu dan aku akan dukung kamu”
“makasih ya gis, kamu sahabat aku yang ngerti posisi aku saat ini”
“Iya, dan kalau emang kamu butuh teman cerita aku siap mendengar kan semua cerita kamu”
“dan begitu pun dengan kamu”
“oke”


Hari pelulusan pun tiba, namun menjadi kecemasan buat Olga sendiri dan ntah perasaan apa itu yang ada dalam hatinya saat ini, di tambah dengan perubahan sikap Jessica yang menjadi dingin dengan nya karna setau mereka hubungan kedua nya baik-baik saja ...
“Jess aku mau bicara sama kamu”
“a-ku buru-buru ga”
“kamu kenapa jadi kaya gini sih, oke kalau aku ada salah sama kamu aku minta maaf ya please kasih tau aku salah aku dimana sampai kamu 3 hari ini menghindar terus dari aku dan sikap kamu juga dingin sama aku”
“acara nya udah mau di mulai, ayo ke aula”
“ngga .. sebelum kamu bilang semuanya sama aku ada apa ini”
“ngga ada apa-apa, udah lepasin tangan aku”
“aku akan lepasin tangan kami tapi”
“kamu ngerti gak sih, acara kita udah mau di mulai dan aku gak mau terlambat ke acara hari terakhir di kampus ini” nada Jessica sedikit meninggi
“oke ..” Olga melepaskan tangan jessica, dan Jessica pun pergi “aku gak tau salah aku dimana sama kamu Jess, tapi aku merasa ada yang kamu sembunyikan dari aku” gumam Olga.
Hari yang dimana menjadi indah untuk Olga malah sebaliknya dan sampai sekarang ia belum tau kenapa Jessica seperti itu padanya karna menurutnya Olga tidak melakukan kesalahan apapun padanya ....