Layang - Layang, ah kecil...........

in #steemit-indonesia8 years ago

  CERITA KAKAKKU

-->---11 Juli 2010 14:30---

HP ku yang jelek ini bordering…..tralala trilili..

Teman di ujung sana, “Hallo”

“Iya”, jawabku males-malesan

“Ke Monas yuks”,

“Ngapain?”, sambil liat matahari yang terik

“Liat layang-layang”, jawabnya

“Hayuks”, langsung bangkit dan bersiap-siap.

Berhubung aku maniak jalan – jalan, semua urat sarafku dan darahku langsung bergejolak. Mari berangkat horey….

Maka sampailah aku di simbol kota Jakarta. Kata orang, kalo belum ke Monas belum ke Jakarta. Di sini, kita janjian ama temen – temen yang lain. Janji bertemu di patung 4 orang. Dari pintu masuk bingung mo ke kanan apa ke kiri. Temenku bilang, “aku dah pernah liat kok. Kita ke kanan”. Udah jalan cukup jauh, mulai ada pertanda adanya patung. Setelah didekati dan dihitung, tenyata patungnya cuma ada 3. HADUH. Dasar bocah gemblung, padahal aku dah feeling belok kiri lho tadi. Setelah beberapa lama, akhirnya ketemu. Setelah jalan sebentar, kita duduk duduk di bawah patung 4 orang tadi (yang setelah kuteliti dan telaah, ternyata jumlahnya ada 5 orang). Wida..wida.. ngitung gitu aja salah…

Setelah duduk bengong cukup lama, aku mutusin buat jalan-jalan sendiri liat indahnya Jakarta di waktu sore dengan langit penuh layang – layang warna warni. Masak udah jauh-jauh cuman bengong.

Pas jalan-jalan aku menyadari, banyak cinta dan suka cita disekelilingku. Di suatu sudut kulihat ada serombongan gadis malu malu kenalan dengan seorang laki-laki. Di sudut yang lain, ada seorang ayah yang dengan sabar mengajari anaknya belajar menerbangkan layangan untuk pertama kalinya. Disana sini kulihat muda mudi merajut cinta.

“Anak SMP”, komentar temenku.

Dari celetukannya, aku malah bayangin, emang waktu SMP aku kayak gitu ya. Kayaknya nggak. Maksudku gak gitu – gitu banget. J

Melihat kegembiraan anak-anak main layang-layang, akhirnya aku putusin tuk beli satu. Lumayan juga harganya, yang besar Rp.5000 sedangkan yang kecil Rp.2000. Padahal kalau di kampungku harganya Rp.500. Akhirnya aku beli yang kecil. Dengan modal nekat dan tidak ada pengalaman sedikitpun, akhirnya aku coba menerbangkannya. Dengan PD nya aku tarik ulur tarik ulur., semua jurus dikerahkan dan akhirnya.. huts….GAGAL… Karena malu, aku balik ke patung 4 orang tadi. Di situ kembali ku coba peruntunganku dan akhirnya ……….BERHASIL. Hip Hip Hurey. Inilah pertama kalinya dalam hidupku aku bisa menerbangkan layang-layang. Suatu pencapaian yang luar biasa. Rasanya sama ketika aku berhasil menyalakan korek api pertama kali ketika kelas 6 SD. Bangganya… Tak disangka ya, sangat mudah membuatku bahagia.

 

Setelah layang – layangku yang super imut berhasil lepas landas dengan cantiknya, aku coba terbangkan layang – layang punya Wida. Hip… tarik.. hip… ulur.. sepenuh hati ku tarik dan ulur benang itu. Ternyata aku memang berbakat. Hohoho. Karena terlalu percaya diri, tak sadar benangnya lepas. Dan aku hanya bisa memandang penuh haru. Dengan mata berkaca-kaca, aku minta maaf.

Waktu dah menunjukkan jam 5 sore. Time to come home. Makasih teman- teman, kapan – kapan lagi ya.

NB: Layang-layang imutku nyampe rumah hancur, sepertinya kualat ama kejadian sore tadi. T_T