Mengapa saya ber-Steemit?

in #steemit7 years ago (edited)

Salah satu pojok Pasar Malam Tradisional Gonguan yang lokasinya menjadi satu dengan kampus National Taiwan University (NTU). Pasar itu libur setiap Rabu malam, dan malam ini saya kesitu, kecelik deh.

Mengapa saya ber-Steemit? Hahaha..pertanyaan ga penting blas. Anak istriku kalo baca ini pasti komennya; genit, pulang! Kayak ga ada kerjaan saja…busyett dah, hahahha, attuuutt!!. Mumpung belum ditanyain beneran, mending saya jawab dulu dah. Siapa tahu saya ga perlu mengulang penjelasan jika ada yang bertanya saat saya jadi calon presiden RI tahun 2024. Siapa yang akan nyalonin saya jadi presiden? Ya Allah lah…kan kita semua ga tahu jalan hidup kita besok mau bagaimana? Yang penting bermimpi, bergerak dan bergerak sembari berdoa serta pikirkan lingkungan kita---agar tidak jadi manusia yang merugi.


Salah satu pintu Mass Rapid Transportation (MRT) Gongguan yang menyatu dengan lokasi pasar malamnya sebagai pusat publik. Bandingkan kemudahan aksesnya dengan MRT di Jakarta

Yuk serius.
Begini, saya melihat steemit sebagai media social yang berarti banyak orang yang berinteraksi didalamnya, dari berbagai golongan dan strata ekonomi. Kita bisa menginspirasi atau terinspirasi oleh orang lain. Mencoba menginspirasi artinya kita menguji kemampuan kita untuk dipertimbangkan orang. Bagaimana kalau gagal menginspirasi? Ora urusan, karena kita hanya menawarkan sesuatu dalam posisi kita berjati diri. Bagaimana kalau terinspirasi? Nah ini yang harus waspada karena jika anda terinspirasi, bisa jadi ada sesuatu yang lemah di diri kita. Kata lemah ini tidak selalu bermakna sesuatu yang jelek lho. Jika inspirasi itu memperbaiki anda, itu menguntungkan sebagai steemian. Tetapi jika inspirasi itu mengubah nilai-nilai dasar kita, itu yang berbahaya. Walaupun potensi bahaya itu selalu ada di media social mana saja. Jadi berjelajah ria di jaringan Steemit, kita bisa me-tuning diri untuk memilih posisi di sepanjang area menguntungkan-waspada-bahaya. Bagaimana cara men-tuning diri pada area yang kita inginkan? Maka pahami steemit sampai pada tingkat filosofi…byuh! Tenang, kata bahasa seringkali lebih berat dibandingkan praktiknya. Tentu saja masih ada tantangan kita di Steemit yang perlu dituntaskan terkait dengan kebijakan crypto, kepentingan local pemerintah dll, atau kita di cut off habis…ah, ini topic lain kali saja.


Sepeda Publik yang dikenal denga Yubike, tersedia bagi semua orang untuk menyewanya. Selalu dijumpai dekat pusat-pusat publik; pasar, perkantoran, taman publik dll.

Meskipun saat ini saya masih di Taipei dengan segala keunggulan pelayanan publiknya dibanding Indonesia, mencintai Indonesia—negara dan rakyatnya-- adalah hak moral saya yang bersifat asasi. Saya sebut asasi karena ada dimensi syukur kepada ilahi bahwa saya dilahirkan di Indonesia, bukan di Puncak Himalaya atau daerah konflik lain. Komitmen NKRI yang dituangkan dalam tujuan Negara menimbulkan kewajiban asasi saya untuk membelanya. Mengapa saya sebut kewajiban asasi, karena saya merasa berdosa kepada Tuhan jika tidak mendukungnya. Lha emang apa itu tujuan Negara? Wes woconen dewe..kurang baik apalagi. Bahwa tujuan itu belum terasakan, itu soal lain. Kalo tahu sistem pemerintahan kita penganut desentralisasi, kita bisa bilang: pastikan kepala desamu, bupatimu yang kamu pilih sudah bekerja maksimal untukmu, sebelum kamu menyalahkan presiden. Beruntung, kita punya kesempatan untuk bisa memilih siapapun untuk menjadi pengemban tujuan Negara. # saya promosi diri saya sendiri. Dengan steemit, kita bisa mengenalkan Indonesia ke kancah dunia sehingga Indonesia mendapat dana lewat tourisme dan investasi, bukan jualan asset Negara, begitu para senior bilang. Dana itu kemudian bisa digunakan untuk membangun kesejahteraan rakyat, termasuk kita. Lha kalo ada teriakan, bagaimana kalo dana itu dikorupsi? andaikan iya, yakinkan saja dirimu tidak punya peran memilih koruptor itu sebagai pengemban amanah rakyat.


Oya, di pasar Gongguan juga ada toko yang menjual makanan instan produk Indonesia lho

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang relijius, itu termasuk saya. Setiap interaksi dengan siapapun, nilai keyakinan menjadi pertimbangan paling utama; baik-buruk; boleh-tidak dengan tetap berusaha menjaga kejernihan logika—maka saya suka konsep berkemajuannya Muhammadiyah. Dalam nalar berkemajuan ini, sikap arif menjadi landasan untuk mengantarkan pesan perubahan, setidaknya gaya santun dan mencontohkan yang terbaik tanpa kita kehilangan jati diri. Kalau soal mempertahankan jati diri ini saya juga suka dengan konsep Islam Nusantara. Simpulannya: Dengan steemit kita bisa berlatih membantu negara dalam lingkup sederhana sekaligus ajang kita melatih ketrampilan dan memperkuat jati diri. Oleh karena itu aktivitas saya di steemit tidak akan lepas dari nilai kebangsan dan prinsip hidup religious yang berkemajuan dengan tetap bergaya nusantara. Untuk itu saya senang membersamai KSI-TW. Wes ngono….

Taipei, 18 April 2018, 21.20

Sort:  

Aku lebih suka melihat foto dan keterangannya

Asyik. Semangat selalu pokoknya. Mas @manoegra

Welcome to Steem Community @manoegra! As a gentle reminder, please keep your master password safe. The best practise is to use your private posting key to login to Steemit when posting; and the private active key for wallet related transactions.

In the New Steemians project, we help new members of steem by education and resteeeming their articles. Get your articles resteemed too for maximum exposure. You can learn more about it here: https://steemit.com/introduceyourself/@gaman/new-steemians-project-launch

Melalui Steemit mari mengembangkan kreatifitas diri,,
begitukan pak @manoegra. saya juga,,hehee

Bapak @manoegra semangat perjuangan
Caiyoooo