Deja Vu

in #steemit4 years ago

IMG20200323183637.jpg

Kita pasti sering mendengar kata Deja Vu, bahkan kita sering menggunakan kata tersebut. Istilah deja vu digunakan ketika seseorang merasa pernah mengalami kejadian yang sama, atau pernah dilihatnya. Atau karena sudah pernah mengalaminya di alam ruh. Lalu bagaimana padangan Islam tentang deja vu?

Yang dialami oleh manusia itu banyak sekali, ada yang disadari dan ada yang tidak disadari. Kemudian yang dialami oleh manusia ada yang ditemui di alam nyata dan di alam mimpi. Ada lagi yang dirasakan manusia di alam nyata dan di alam hayalnya. Sebab kadang kalau sudah di alam hayalan, bisa saja seperti kenyataan. Mungkin saya nanti... mungkin saya akan begini... Misalnya pengen pergi ke sebuah kota, dan selalu di hayalkan ke indahan kota tersebut. Lalu pada suatu ketika nanti, benar-benar pergi ke kota tersebut. Lalu kita berkata, pesarasaan saya sudah pernah kesini.

Atau mungkin di dalam mimpi yang tidak pernah diingat. Hanya pernah melihat dalam mimpi atau mengalami di dalam mimpi, bahwa pernah pergi ke sebuah tempat. Sehingga ketika dia melihat di alam nyata, seolah-olah dia sudah pernah ke tempat tersebut. Itu semunya mungkin.

Adapun masalah ini pernah terjadi di alam ruh, alam ruh tidak seperti ini, alam ruh berbeda. Alam ruh adalah alam sebelum kita di hadirkan ke dunia ini. Memang disebutkan nanti di alam ruh, arwah kita akan saling berkumpul dan saling sapa. Arwah yang baik akan berkumpul sesama arwah yang baik. Kita-kita yang termasuk dalam orang-orang sholeh ini, arwahnya sudah kumpul dengan para sahabat-sahabat nabi.

Maka karena itu di dunia juga berkumpul dengan orang-orang baik. Yang jahat ya sesama orang jahat. Seperti Abu Jahal sudah bersama firuan di alam ruhnya. Itu benar tentang berkumpulnya arwah-arwah di alam ruh.

Tetapi tentang perasaan itu tidak ada hubungannya dengan alam ruh di waktu kita masih di alam ruh. Siapa pun tidak ada yang ingat tetang masa kita di alam ruh. Tetapi yang bisa diingat dan dirasakan, dikenang, dan yang terjadi setelah ada kesadaran kita di alam dunia.

Itu bisa karena mimpi yang datang kepada kita, atau hayalan yang pernah melintas di dalam benak kita. Atau impian-impian yang pernah kita rindukan dan kita datang ke tempat yang kita impikan, seolah-olah kita sudah pernah kesana sebelumnya.

Jadi tidak ada hubungannya dengan cerita-cerita di alam ruh. Di alam arwah adalah sangat spesial, tidak ada yang bisa bercerita tentang kejadian di alam arwah. Kalau rasanya bagaimana waktu di alam arwah, itu sama seperti di dunia sekarang. Kalau sekarang kita berkumpul dengan orang-orang baik, itu berarti waktu dulu kita di alam ruh kita pernah berbicara dengan berkumpul dengannya. Begitu juga kalau sebaliknya.