Tentang Reputasi Yang Ingin Kita Naikkan Itu
Ibarat politisi yang ingin naik kursi jabatan, sesorang selalu berlaku baik. Dia selalu berada di tengah masyarakat. Kadang dia membagi gula atau Indomie bagi yang membutuhkan, selalu terlihat bergaul dengan tokoh masyakarat di daerah pemilihannya. Dia dulunya sebelum pemilu, tak pernah nampak di masjid, kini sudah sering di masjid, melihat-lihat plafon masjid seolah-olah mau memberi bantuan. Reputasi di Steemit juga naik ketika kita sering menampakkan diri di steemit –rajin memposting?, bertemu dengan pemuka masjid steemit (whale-whale seperti kata bang @ojaatjeh , tapi dia gak naik-naik ratingnya, gak tahu kenapa) jadi kita dikenal di masyakarat steemit.
Putusnya sebuah hubungan diakibatkan oleh komunikasi yang buruk. Jarang nelpon, jarang sms dan jarang bertukar kabar maka hubungan akan renggang. 44 hari tak ada kabar, orang kampung akan menggelar tikar untuk takziah kalau anak-anak mereka tidak berbagi kabar dengan orangtuanya. Demikian juga di Steemit, selalu konsisten dan istiqamah memposting konten yang berfaedah dan original, baik itu tulisan, foto, video dan desain itu merupakan kunci kenaikan reputasi.
Untuk bisa dipilih pasangan, harus selalu ada yang bisa diandalkan dari diri kita. Oh abang ini keren, kaya, ganteng, gaul, pintar dan soleha. Tentu saja banyak cewek-cewek yang akan mendekatinya. Di Steemit postingan kita juga harus tampil menawan. Bagi saya postingan yang menarik itu adalah harus selalu ada info yang baru (informatif) atau memberi ilmu baru (edukatif) dan satu lagi harus menghibur. Hias postinganmu seindah mungkin, seperti saat mau pergi jum’at atau mau berjumpa dengan calon mak tuan.
Menurut Syaikh @rastaufik10 untuk meningkatkan reputasi seperti beliau haruslah kita memposting setiap hari, seperti yang beliau lakukan kadang sehari dua kali, sampai saya bosan bacanya. Lalu yang beliau lakukan adalah membangun komunikasi dengan orang-orang yang besar, baik badannya baik juga reputasinya. Selalu kita mengomentari orang besar reputasinya, kalau di vote mereka maka naikklah sikit reputasi kita. Jangan diam saja setelah memposting, tapi carilah di new di steemit siapa yang masih baru memposting, maka komentari atau vote punya mereka dan kalau lagi enak badan dia akan mengevote kita jua.
Reputasi tidak naik serta merta 73 sejak pertama kita bergabung. Perlu waktu dua tahun bagi saya untuk naik reputasi, saya bergabung oktober 2017 dan kini sudah May 2018 itupun setelah lama ‘berdarah-darah’ jalan-jalan untuk cari postingan kemana-mana, ikut meet-up dan selalu menjaga komunikasi dengan teman-teman. Maka kalau yang baru-baru tanyak abang hebat kali kok, udah 50an, abang enak whale (padahal whale 60an keatas), kami plankton adalah makluk lemah dan susah naik reputasinya.
Semua berproses wahai adinda-adindaku sayang. Berawal sebuah rumah yang besar hanya dengan sekecil bata, travel yang jauh berasal dari satu langkah. Pohon jati perlu 40 tahun masa penungguan baru dia bisa kita tebang untuk menghasilkan kayu yang mahal dan mewah. Bermula sebuah pedang yang tajam, harus dipukul berkali-kali dengan palu setelah dibakar. Begitulah proses yang harus kita jalani untuk menjaga reputasi kita di Steemit, hmm gak juga sih, ini sudah telalu lebai kayaknya.
Tetap semangat pokoknya, posting yang positif-positif saja. Tetap pastikan ada setiap hari minimal satu postingan. Tetap ingat apa yang @lontuanisme bilang, tak ada 1.00 ada 0.01. terus perbaiki bahasa indonesia kita agar yang dipakai bahasa yang sesuai dengan PUEBI (EYD) jangan marah dan kabur kalau dikritik.
Tetap jaga persaudaraan di Steemit, kalau ada acara-acara minimal acara ngopi datanglah. Kalau di Pidie Isya Allah selama Ramadan para steemian pemula seperti @rezaacoi, @akbarrafs, @emsyawwal, @agusmaulidar, @ojaatjeh, @jeulamei, @rastaufik10, @bangrully, @assaddam dan lain-lain yang gak disebut jangan marah, ngopi di Taufik Kupi setelah teraweh. Datanglah dan bertanya, mereka siap menjawab apa saja Insyaallah.
Dari pangkalan Abeuk Geulanteu, Aceh Timur, Riazul Iqbal Melaporkan!
Lama lama steemit sudah kayak ladang amal di dunia ya. Lamar sendiri. Tulis sendiri. Baik hati dengan orang. Penuhi janji dengan anak jari. Selamat ya bang. Saya masih awam dengan sistem steemit.
Waah....Pak Prof sepertinya juga lagi berburu amal di Steemit. Bertuusss
Di Steemit, saya sudah museumkan ide-ide saya. Banyak pembaca saya malah gak punya akun Steemit. So, ikhlas dalam amalan keilmuan...
Awam dengan steemit tapi profesional dalam ilmu pengetahuan mengambil mutiara dari hujan saturnus
Hujan masih di Banda. Udah beberapa hari kami hujan terus. Di Saturnus, baru dapat SMS masih sepi. Tanaman belum bisa dipanenkan.
Teruslah berduduk-duduk dengan Whale-Whale. Karena dari Whale-Whale itulah banyak ilmu tersembunyi yang akan keluar.
Sekian. Semangkuk (semangat kikuk-kikuk)
Yeh..bukannya wa lhei makannya plankton?
Melihat lihat plafon mesjid dan plafon steemit seolah olah mau memberi bantuan padahal masih plankton.
Ya..semua besar. Berasal dari semua kecil..bahkan whale pernah bayi jua
Penuh inspirasi brother
Tank you nec..
Welcome brother
SEMANGKA (semangat kakak !!)
Tanda seru tidak dipisah dengan huruf terakhirnya dan jarang tanda seru di dalam kurung.. gahahaha
Ini ejaan terbarukan
Menyoe lagee nyan ka geu peugah, hana pat bantah lee. Hehehe..
Siap..laksanaken
Sepakat! Menaikkan reputasi, di mana pun kita berada memang butuh upaya dan pikiran positif serta konsistensi. Sabar, terus berupaya, dan jangan marah jika naiknya kayak siput. Teruslah berjuang, berusaha, dan Insyaallah, akan naik juga kok nantinya, asalkan konsisten.
Seperti kata Bang Rio ini, nih! Ye kan?
Betul. @akbarrafs bilang.. kalau udah 50..sudah susah naiknya..perlu waktu berbulan
Yang penting jangan lupa minyak wangi ...
Dah itu aja...
Hahahha.. beli langsung diskon
Oiya biar lebih jreng dan mengkilap rambut pakai Pomade ras ,bisa langsung hubungi @rastaufik10
Tetap komitment bang ya, one day one post😄
Btw, sejak kapan @rastaufik bergelar Syaikh? 😆
Benar.. istriqomah!! Ras bergelar syeikh saat sudah beli baju gamis
Good information
Tank yu