GAGAL CASTING FILM NANA, PEREMPUAN INI BANTING SETIR KE FESTIVAL ANAK!
Gimana, judul di atas sudah menarik belum? Kalau belum, berarti kalimatnya kurang bombastis untuk jadi click bait alias umpan baca berita. Baiklah, saya harus belajar lagi.
Namun bukan itu yang ingin saya ceritakan. Karena nonton film Before, Now&Then (Nana) tempo hari, mengingatkan saya pada kisah balik layar sebelum film tersebut diproduksi.
Singkat cerita, saya diajak untuk ikut casting sebagai pemeran pembantu kerabat Nana. Tentu saja, namanya juga coba-coba. Iseng-iseng berhadiah. Lolos syukur, tidak pun tak mengapa. Toh itu bukan target pencapaian saya.
Di tempat casting, saya jumpa beberapa teman, baik yang sudah kenal sebelumnya maupun yang kenal baru saat itu. Dan karena niatnya pun bersenang-senang, seusai proses casting, kami pun mengobrol (dan foto-foto).
Karena yang dibutuhkan adalah sosok perempuan yang usianya lebih tua daripada tokoh utama, yaitu Happy Salma, maka sudah jelas saya tidak lolos. Salah satu teman lain yang tidak lolos juga adalah Keni Kurniasari atau dikenal dengan nama Keni K Soemardja. Kami berdua sama-sama terlalu "imut" untuk lolos.
Cerita tidak berhenti di situ. Suatu kali setelah hari casting tersebut, Keni menelepon saya. Atas "arahan" dan rekomendasi bapak sutradara yang baik, Wawan Sofwan, saya dilibatkan dalam sebuah proyek pentas musikal untuk Gulali Festival, sebuah festival untuk anak-anak Indonesia. Keterlibatan saya tentu saja sebagai penulis naskah untuk Sasikirana Dance Camp, salah satu kelompok yang ambil bagian dalam festival tersebut. Tantangannya, karena ini diperuntukkan sebagai tontonan anak, maka naskah yang dibuat pun perlu menyesuaikan dengan logika anak-anak. Meski demikian, naskah bisa selesai tepat waktu, sesuai tengat yang hanya beberapa hari saja. Pentas pun sukses digelar daring dan mendapat sambutan luar biasa dari anak-anak di seluruh penjuru Indonesia yang sama-sama menonton di saat bersamaan. Proyek yang kami namai "Proyek Sangkuriang" itu menghangatkan hati, sebab walau dikerjakan dalam waktu singkat, di tangan orang-orang yang tepat, hasilnya tetap memukau.
Pelajaran dari kisah ini: tidak perlu sedih dan kecewa atas kegagalan dalam satu hal, sebab kita tidak pernah tahu, kemungkinan keberhasilan dalam bidang lain bisa saja menunggu di waktu yang tepat. Seperti contoh gagal casting ini, tidak lolos tidak jadi soal karena justru mengantarkan pada kerjasama pekerjaan lain yang menantang dan tak kalah menarik.