Ketika Caleg Menghampiri Saya

in #steempress6 years ago (edited)

Ketika sedang menghidu dan menyeruput kopi di sebuah warung, seorang kawan menghampiri kami. Dengan gaya sudah kenal lama ia langsung duduk semeja.


Setelah duduk beberapa jenak mulai membuka pembicaraan.

"Dik, Alhamdulillah saya sudah mencalonkan diri dan sudah resmi secara administratif sebagai calon legislatif", ia tampak begitu antusias.

"Abang mohon doa dan dukungan penuh dari adik, sebagai orang yang sudah lama kenal ", lanjutnya menimpali.

Saya dan rekan satunya mendengar sambil mengangguk-angguk dengan seksama. Beberapa puluh detik kemudian saya menanti lanjutan kalimat, namun tak kunjung ada.

Agar tak sepi saya mulai memutar otak memilih kalimat untuk menanggapi. Karena ia lebih tua dari saya maka saya coba pilih dengan hati-hati kalimat yang akan saya rangkai. Ya standarlah hormat sama yang lebih tua.

"Bang saya doakan semoga Allah memberikan apa yang terbaik baik Abang. Saya takkan mendoakan agar Abang terpilih karena kadang yang kita anggap baik menurut kita ternyata tak baik menurut Allah. Jadi kalo memang Abang terpilih itu adalah yang terbaik menurut Allah maka Rizki tak akan tertukar".

Sang Abang calon legislatif tampak manut-manut. Agak susah menebak reaksinya atas tanggapan saya. Ekspresinya tampak datar dengan mata dan tangan yang sibuk ke layar smartphone.


http://www.google.com

Jujur sebenarnya menurut saya beliau bukan orang yang cocok untuk jadi penyambung lidah rakyat. Aktifitas beliau ke arah akar rumput sangat kurang. Lalu hobinya mempertahankan pendapat dan susah menerima pendapat orang lainpun memudarkan simpati saya padanya. Sedangkan nantinya bila ia terpilih maka ia wajib mampu mendengarkan aspirasi kaum yang ia wakili lalu menindaklanjuti.

Hal ini diperparah parnas yang ia naungi adalah partai penyokong rezim yang sedang berkuasa. Lengkap sekali alasan penolakan saya.

Semoga bahasa penolakan saya tadi tak membuat sang caleg ilfil sama saya. Saya akui ia punya pemikiran diatas rata-rata. Bahkan ada sedikit kemampuan manajerial tapi bagi saya pilihan saya akan saya pertanggungjawabkan kepada Allah SWT.

Ya, kegiatan yang hanya dua menit itu akan dituntut pertanggungjawabannya.

Kalian punya pengalaman serupa silahkan share dikolong komentar, makasih.


Posted from my blog with SteemPress : https://malas-nulis.000webhostapp.com/2018/08/ketika-caleg-menghampiri-saya

Sort:  

Aduhh..
Kalau soal pengalaman memilih Caleg, saya belum punya Bang. hehe
Cuma saya pun mendoakan, semoga orang2 tepatlah yang memegang amanah untuk rakyat.

Salam Indonesia

Heheh, makasih sudah singgah kak

Kembali kasih Bang😊

Hahahah....
Caleg Kilat mungkin bang.
Biarkan saja, mungkin dia sanggup...

Ata adun getanyoe menyusul lam tulisan berikutnya

Siap, ditunggu tulisannya

Abang very good post i guess, apa kabar makasi

Posted using Partiko Android

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by bangrully from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Saya belum menemukan caleg yang teladannya seperti sahabat Rasulullah 😊