Menikmati Kekayaan Alam Aceh Dan Kreatifitas Anak Bangsa Di Aceh Police Expo 2018

in #steempress6 years ago

Ketika mengunjungi Aceh Police Expo 2018 yang lalu sebenarnya banyak sekali hal-hal menarik yang saya jumpai. Selain gelaran alutsista yang sebelumnya hanya saya lihat di sinetron atau dimedia, saya juga menyaksikan betapa kayanya alam Aceh.

Hadir juga pada perhelatan tersebut stand dari masing-masing SKPD dan masing-masing perwakilan Kabupaten kota ikut berpartisipasi. Masing-masing stand menampilkan hasil alam dan berbagai olahannya.

Misalnya saja saya melihat lobster yang sangat besar di stand Kabupaten Seumelue. Di stand ini juga tanpa saya duga saya menemukan minyak teripang yang sangat terkenal khasiatnya sebagai obat oles.


Sayapun membelinya karena saya yakini khasiat dan kualitas nya pasti bagus, karena menurut saya pemkab hanya memamerkan produk mitra binaannya. Yang namanya di bina ya pasti baguslah, toh mereka gak mau malu.

Saya juga ga akan kalah beruntung menemukan minyak Nilam dan minyak pala asli yang sudah dikemas. Harga keduanya memang mahal menurut saya, 25 ribu perminyak (kan lagi pemeran harusnya murah). Tapi ya itu tadi mengingat khasiat dan langkanya maka duit didompet kembali berpindah kelaci panitia. Oya kedua minyak tadi saya dapati di stand Kabupaten Aceh Barat Daya.

Perjalanan cucimata dilanjutkan. Di salah satu stand Kabupaten Kota saya melihat sebuah sawit yang besar sekali menurut saya. Besarnya kira-kira tiga kali kelapa biasa. Wah sempat takjub saya.


Ada ya ternyata sebesar itu ( wah naluri kampung mulai muncul). Ini mungkin akan saya ceritakan nanti di kampung maka say foto sebagai bukti (lha siapa yang nanya ?).

Saya ingat sekali stand Kabupaten Aceh Tengah sampai bela-belain membawa batang kopi yang ditanam dalam pot. Menariknya pohon itu buahnya lebat sekali. Tak sempat saya foto memang karena saya sebut melihat ibu-ibu antri foto di latar kerawang Gayo.

Saya juga menemukan olahan hasil alam yang sudah menjadi produk. Misalnya saja dari ikan ada ikan kayu, abon ikan bakso ikan dan kawan-kawannya.



Ini yang saya bingung kan tiram dagingnya kecil, tapi masih juga di olah kerupuk.


Yang ini juga keren menurut saya. Banyak mungkin menolak mengkonsumsi teripang karena ingat bentuknya ketika hidup. Tapi kalo udah jadi kerupuk gini siapa coba yang kuat nolak. Dietnya besok aja.

Ok kawan kesimpulan saya kita perlu lebih serius mengelola alam. Bayangkan Belanda saja berbulan-bulan berlayar untuk menemukan Aceh yang kaya sumber daya alamnya, masasih kita kalah ma Belanda.

Makasih sudah membaca dan singgah di blog sederhana saya ini. Semoga berkenan dan bermanfaat.

 

 


Posted from my blog with SteemPress : https://malas-nulis.000webhostapp.com/2018/07/menikmati-kekayaan-alam-aceh-dan-kreatifitas-anak-bangsa-di-aceh-police-expo-2018

Sort:  

Pat le expo nyan.. ??

Blang Padang, sampo tanggal 10 baroe

Melimpah ruah asoe bumoe Aceh nyoe Bang . . .

Menanlah leubeh kureung

Hello @bangrully, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!