Tetaplah Menjadi Pagi

in #steempress5 years ago (edited)

Sekuat apa kita mampu menahan laju angin, untuk memastikan tak ada daun yang luruh?

Sekuat apa kita mampu menahan mendung, untuk memastikan tak ada air yang tumpah dari langit?

Sekuat apa kita mampu menghalau awan berarak, agar rembulan tak kehilangan sinarnya?

Dan, sekuat apa kita mampu menahan seseorang, untuk memastikan bahwa cinta dan rindu bisa terus tumbuh dan bercabang?

Langit tak akan benar-benar runtuh, walaupun semuanya tiba-tiba berubah menjadi gelap dan pekat. Selama ada tempat berpegang teguh. Kecuali pada ucapan-ucapan yang dikeluarkan saat hati sedang dilanda kegembiraan.

Telat kucatat semua ucapan yang terlontar dari bibirmu. Di hatiku. Telah kutebalkan semua kenangan-kenangan tentang kita. Tak ingin kusamarkan atau kubiarkan mengambang sebagai bunga-bunga imajinasi. Karena aku takut suatu hari akan hanyut oleh gelombang air atau raib diterbangkan angin.

Aku bahagia ketika kau katakan: aku takkan pernah meninggalkanmu.

Pagi tak akan pernah meninggalkan Matahari.

Aku mematrinya di hati dan ingatanku. Mendengung-dengungkannya saban waktu agar ucapan itu terus hidup. Aku memercayaimu seperti aku memercayai diriku sendiri. Karena sebagian dari dirimu telah menjadi bagian dari diriku. Karena aku tahu, ketika aku memutuskan untuk mencintai, aku harus mengawalinya dengan menaruh kepercayaan.

Seharusnya, jangan kautanya: definisi meninggalkan itu apa?

Tetaplah menjadi Pagi untukku.[]



Posted from my blog with SteemPress : https://senaraicinta.com/2019/06/13/tetaplah-menjadi-pagi/