Jepang dan Proses Damai Aceh

in #steempress6 years ago (edited)

Pada masa lalu negara mata hari terbit adalah penjajah bagi negeri penghasil pala dan lada yang sangat subur di garis khatulistiwa. Jepang memang tidak lama menjajah Indonesia, tapi menurut cerita romusha lebih kejam dari sistem tanam paksa (Cultuurstelsel) ala Van den Bosch 1830-1870.

romusha masa penjajahan jepang
image source: theglobal-review.com

Lalu apa hubungannya sejarah penjajahan Jepang pada era perang dunia ke-2 dengan proses perdamian di Aceh? gampangnya ya Aceh juga salah satu provinsi dari Indonesia walau sering berkonflik dan yang terakhir saat ini adalah konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia selama 32 tahun yang berakhir dengan perjanjian damai yang fasilitasi oleh Martti Ahtisaari mantan presiden Finlandia yang juga penerima nobel perdamaian tahun 2018.

Proses panjang perjanjian damai para pihak yang bertikai bukan cuma MoU Helsinki tapi ada beberapa perjanjian damain lainya yang gagal, namun tulisan saya ini tidak ingin mengupas tentang itu. Saya melihat bagaimana keterlibatan Jepang dalam proses damai Aceh yang sangat hati-hati namun menggelotorkan dana yang sangat besar. Hal ini berbeda dengan negara paman sam, yang lebih ingin tampil namun pelit dari segi pendanaan.

penandatanganan perjanjian damai aceh
image source: cmi.fi

Jepang memberikan cash money yang tidak sedikit kepada lembaga internasional tanpa banyak melibatkan lembaga dari negara mereka sendiri. Hal ini sangat menarik bagi saya, kenapa Jepang mau meberikan uang yang banyak dan tidak mau banyak yang tau kalau uang itu dari Jepang. Tidak ada makan siang gratis bukan?

Menurut hipotesa saya yang tidak pernah belajar tentang resolusi konflik apalagi teori konspirasi, perusahaan asal Jepang berada dibalik semua ini, kenapa? Aceh saat itu memiliki jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa, pasar yang besar dan potensial untuk digarap namun sayang gara-gara konflik tidak ada perusahaan pembiayaan yang meu berbisnis di daerah yang sedang berperang.

Setelah damai, Aceh bangkit dan ekonimi tumbuh walau tidak setinggi pertumbuhan ekonomi rata-rata nasioanal, namun perusahaan pembiayaan mulai hadir di negeri yang pernah menyumbangkan 2 unit pesawat untuk Indonesia pada awal-awal kemerdekaan.


image source: kabarbireuen.com

Sekarang, saat hari raya Idul Fitri 2018 setelah 13 tahun Jepang memberikan uang dalam jumlah yang sangat banyak sebagai modal, lihatlah dijalanan merek mobil dan sepeda motor yang berseleweran berasal dari negara mana. Berapa untung yang sudah Jepang dapatkan dari penjualan alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil yang berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup.

Orang Jepang memang pinter-pinter dan penuh perhitungan dalam berbisnis, mereka mau urunan untuk modal dan berkompromi saat jualan (kasus kartel skuter matik).

Terima kasih sudah berkunjung buat steemian semua, kalau teman-teman ingin membantah bisa via komen atau buar artikel bantahan. Tulisan ini adalah pendapat pribadi yang tidak bersifat ilmiah, tanpa data dan penelitian.



This article is submitted using by steempress-io thank to @howo and @fredrikaa


Posted from my blog with SteemPress : https://www.fadli.web.id/jepang-dan-proses-damai-aceh/