Mari Menulis Saja, Bukan Yang Lain

Pelan tapi pasti, motivasiku bermain steemit mengalami perubahan, dari yang tergiur karena uang sampai sekarang yang sama sekali aku tidak melihatnya dari sisi ekonomi, melainkan murni kufungsikan steemit ini sebagai media "mupep-pep" saban hari. Dari reputasi 25 hingga 55, jarak 30 point sudah kutempuh berikut pahit dan manisnya dunia blogging ini.

Mungkin, kesalahan dari pihakku sendiri karena alasanku bergabung karena uang, tetapi mau tidak mau semakin ke sini ku harus merubahnya, sebut saja pergantian motivasi ini karena memang secara ekonomi tidak mungkin lagi kita gapai di steemit. Namun mengingat banyak sekali ilmu yang sudah kudapatkan, sehingga sayang pun jika dibuang. Akhirnya kuputuskan saja untuk tetap di sini walaupun tanpa ekonomi.

Fon peureulee peng, watee ka hana meuho peukeu le ka tapeugah cinta menulis. Ibarat kheun awak lawet nyoe "watee ka gadeh peng baro niet sedeqah". Mungkin aku lah orangnya.

Perlahan, ku tuliskan kata demi kata sehingga menghasilkan posting, saat orang lain bergerilya dengan trik tertentu (sangat rahasia), ketika sebagian kecil stemian membangun relasi dengan para raksasa (juga sangat rahasia), aku bermain dengan sangat-sangat manual, yaitu mengandalkan postingan semata. Percayalah, akun bisa saja sama usianya, atau bahkan kita lebih lama akunnya, namun reputasi dan steem powernya akan jauh berbeda. Konon katanya ini karena postingan bermutu dan konsistensi sang pengguna akun. Tapi mari jujur, apa mungkin perbedaan usia akun hanya dalam jarak 3 bulan saja bisa membuat perbedaan ribuan steem power? Postingan "dewa menulis" mana yang bisa membuat perbedaan steem power sebanyak itu? Sehebat apa sih manusia menulis? Bagaimana caranya? Sekali lagi itu rahasia.

Tapi sudahlah, tak penting pun, itu gaya mereka dan manual beginilah caraku. Dan dengan cara sederhana ini aku mencapai sp 170 sekarang, Alhamdulillah.

Ketika aku mulai beranjak, mulai meninggi, mulai menemukan "langganan", steemit sedikit down, apakah itu masalah besar? Tidak, aku tidak akan berhenti karena memang dasar motivasiku sudah berubah. Namun ada beberapa kawan yang menawarkan beberapa platform baru yang mirip steemit guys....sangat mirip.

---

---

Sangat kuhargai usaha mereka berbagi denganku, dari pada dulu waktu steemit booming, tak ada yang mau berbagi tips.
Walaupun demikian, ada 2 acuan yang kugunakan untuk bergabung dengan platform baru atau tidak.

Pertama : Jika motivasiku adalah uang, maka ku tak sanggup lagi merangkak manual dari reputasi 25, lelah rasanya mempelajari dan berusaha keras untuk tumbuh, toh di sana akan ada banyak manusia yang sudah paham caranya tapi pelit tips, dan ujung-ujungnya kita mengemis upvote lagi seperti awal-awal bergabung di steemit. Ending coba tebak, platform baru pun kembali ditutup (digulung/bangkrut/apapun istilahnya) sebelum kita mendapatkan hasil setimpal, dan "mereka" sudah kenyang memanen hasilnya. Kemudian tawaran platform baru kembali masuk di saat platform lama kita belum merasakan apa-apa.

Kedua : Jika motivasiku adalam menulis, maka steemit ini sudah cukup bagiku, platform ini adalah yang pertama membuatku bersedia menulis, pertama dan terakhir.

---

---

Bukan membenci, itu hak mereka, cuma sedikit kutuliskan acuanku untuk berkata ya atau tidak, mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi teman semua. Ingat, steemit sudah membuktikan benar benar menghasilkan uang, sekalipun sekarang sudah tidak semudah dulu. Sedangkan platform baru tidak ada yang tahu. So, lebih baik berjuang di tempat yang sudah kita tahu, ketimbang pindah kampung yang tak jelas statusnya.

---

---

  Posted from my blog with : https://rizal-sahabat.000webhostapp.com/2018/09/mari-menulis-saja-bukan-yang-lain