Kisah Cinta Pohon Jambu - Bagian 2

in #steempress6 years ago


Hati Parjo Berbunga-bunga


Keusilan yang dilakukan oleh Bento membuat langkah awal Parjo menjadi terbuka lebar untuk mendekatkan diri kepada Markonah yang semulanya hanya bisa memandang dan mengagumi tanpa ada kata sapaan. Semenjak dari keusilan itu, kini Parjo sudah berani untuk menghubungi Markonah di sela-sela waktu kosongnya.

 

Setelah momen bahagia disore hari itu, yaitu momen dimana Parjo pertama berbicara dengan Markonah dan memberikan buah jambu. Malam harinya Parjo mencoba mengirim pesan kepada Markonah yang bertujuan untuk lebih mendekatkan diri.

 

Parjo : Malam Markonah, Lagi ngapain ni?

Markonah : Lagi duduk-duduk aja ini bang di depan rumah!

 

Mereka berdua saling balas-balasan pesan SMS.

 

Malam semakin larut, Markonah pun meminta izin untuk mengakhiri SMSan yang sedang berlangsung dikarenakan sudah mengantuk. Maka Parjo pun mengakiri pesan SMS itu, suasana malam itu menjadi sangat bahagia bagi Parjo. Parjo tidak pernah membayangkan bisa jadi sedekat ini padahal baru tadi sore bertemu, tapi rasanya udah dekat sekali. Mulanya Parjo ragu-ragu dan malu terhadap Markonah, kini sudah mulai berkurang.

 

Keesokan harinya tibalah Parjo untuk berangkat kesekolah, Parjo kesekolah dengan mengendarai sepeda motor. Tepat di persimpangan lorong menuju sekolah Parjo melihat Bento sedang berjalan kaki menuju kesekolah. Parjo pun menghampiri Bento dan memberikan tumpangan kepada Bento.

 

Di perjalanan menuju sekolah Bento bertanya kepada Parjo tentang hubungannya dengan Markonah.

 

Bento : Jo, bagaimana dengan Markonah?

Parjo : Lancar Ben, semalam aku SMSan sama dia banyak sekali!

Bento : Mantap Jo, olah terus nanti aku bantuin!

Parjo : Apa cepat-cepat!

Bento : Lama-lama nanti di ambil orang, banyak itu yang suka sama dia

Parjo : Nantilah itu, yang penting aku udah bahagia bisa SMSan dengan dia.

 

Tibalah Parjo dan Bento di sekolah dan langsung menuju ke parkiran untuk memarkirkan sepeda motor. Mereka berdua bergegas menuju ruangan kelas masing-masing.

 

Saat berjalan menuju ke ruangan kelas Parjo melihat kearah kantin ternyata disitu ada Markonah yang sedang tertawa dan bercanda bersama teman-temannya. Markonah melihat ke arah Parjo dengan senyuman manisnya yang membuat hati Parjo berbunga-bunga. Parjo berencana ingin menghampiri Markonah yang sedang berada di Kantin, namun Parjo masih sedikit malu karena di situ banyak teman-teman sekelasnya Markonah. Jadi parjo langsung masuk ke ruang kelas.

 

Tettt tetttt tetttt….

 

Bel pun berbunyi tiga kali yang menandakan sudah waktunya semua siswa/i masuk keruangan untuk mengikuti mata pelajaran yang diberikan oleh guru.

 

Ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung di dalam kelas, Parjo meminta izin kepada guru untuk ke toilet. Namun, ini akal-akalan Parjo saja, sebenarnya Parjo ingin ke kantin untuk makan nasi karena tadi pagi sebelum berangkat kesekolah Parjo tidak sempat sarapan.

 

Parjo bergegas menuju kantin yang berada di dekat ruang kelas Markonah. Ketika melewati ruang kelas Markonah, Parjo melihat kearah dalam dan memberikan senyuman ke pada Markonah yang sedang melihat ke arah pintu. Entah apa yang di lihat Markonah saat itu ke arah pintu, namun itu menjadi kebetulan bagi Parjo ketika melihat ke dalam ruangan kelas Markonah.

 

Tiba di kantin Parjo langsung mengambil nasi goreng yang telah disediakan dalam piring dan langsung memakannya dengan cepat, karena takut ketahuan dengan ibu guru yang sedang mengajar dalam ruang kelasnya. Setengah piring nasi yang sudah di makan oleh Parjo, tiba-tiba hp yang berada dalam kantong celananya bergetar menandakan bahwa ada pesan masuk. Parjo mengeluarkan hp yang berada dalam kantong celananya dan membaca isi pesan tersebut, ternyata pesan tersebut dari Markonah.

 

Makonah : Ngapain abang ke Kantin lagi masuk? Bandel ya.

Parjo : Lapar abang, gak sempat makan tadi dirumah.

Markonah : Hmmmmm

 

Parjo tidak membalas pesan Markonah lagi, dia langsung menghabiskan nasi goreng itu dan bergegas kembali masuk ke ruang kelas.

 

Parjo berjalan menuju ke ruang kelasnya dan tidak melihat ke arah ruang kelas Markonah lagi. Setibanya di ruang kelas Parjo kembali mengikuti pelajaran yang diberikan guru.

 

 

Tettt…tettt…

 

Bel berbunyi dua kali menandakan waktunya istirahat. Semua siswa/i yang ada diruang kelas Parjo menuju kantin, tapi Parjo tidak ke kantin karena ingin mengerjakan tugas yang belum dia selesaikan dirumah.

 

Parjo sangat serius mengerjakan tugas yang belum diselesaikannya itu saat dirumah, tiba-tiba Bento datang ke ruang kelasnya dan mengganggu konsentrasinya yang sedang mengerjakan tugas. Bento membuka pembicaraan tentang Markonah, spontan Parjo langsung berhenti mengerjakan tugasnya dan mendengarkan Bento.

 

Bento : Jo, tadi markonah tanya-tanya tentang kamu!

Parjo : Apa memangnya dia tanya?

Bento : Dia tanya ‘abang parjo bandel ya’.

Parjo : Terus kamu jawab apa ben?

Bento : Aku jawab ‘bandel sekali-kali’.

 

Mereka berdua terus asyik mengobrol sampai Parjo lupa mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.

 

Teeet… tetttt... teeettt

 

30 Menit berlalu dan bel berbunyi lagi tiga kali menandakan jam istirahat sudah selesai dan kembali ke ruang kelas untuk mengkuti pelajaran. Bento pun bergegas kembali ke ruang kelasnya.

 

Parjo mulai kebingungan karena tugasnya belum selesai dan guru pun sudah masuk kedalam ruang kelas.

 

Guru : Bagaimana tugasnya anak-anak sudah selesai?

 

Semua teman-teman sekelas Parjo pun ada yang menjawab sudah dan ada yang belum.

 

Guru : Bagi yang belum dipersilahkan keluar dan mengejarkan diluar ruangan kelas, setelah selesai baru masuk kembali. Sudah ibu bilang tugas itu dikerjakan dirumah.

 

 

Parjo tanpa pikir panjang langsung keluar dari ruangan kelas karena dia menyadari bahwa dirinya salah belum menyelesaikan tugas yang di berikan oleh ibu guru. Saat itu yang belum menyelesaikan tugas berjumlah 7 orang termasuk Parjo.

 

Parjo memilih lokasi dekat mushola sekolah untuk menyelesaikan tugasnya yang belum selesai itu. Tidak lama kemudian ketika Parjo sedang menyelesaikan tugasnya, dia mendengar suara perempuan menuju ke arah tempat ia sedang mengerjakan tugas. Tibalah perempuan tersebut ke tempat Parjo berada dan ternyata itu adalah Markonah bersama dengan 2 orang temannya.

 

Markonah : Ngapain abang disini, itukan kan lagi masuk kelas abang?

Parjo : Di suruh keluar selesaiin tugas dulu baru masuk lagi. Markonah ngapain, gak masuk ?

Markonah : Mau duduk aja disini, gurunya sakit jadi gak masuk. Bandel kali abang ya ?

Parjo : Manda ada lah, ini gara-gara Bento tadi ngajak bicara jadinya gak siap tugas.

Markonah : Yaudah sini di bantu biar cepat.

 

Markonah pun membantu tugas Parjo supaya cepat selesai dan segera masuk keruang kelas. Parjo sangat bahagia dibantu oleh Markonah, walaupun di bantu diktein jawabannya saja kemudian Parjo yang menulisnya.

 

Sambil menulis apa yang dikatakan Markonah, Parjo menyempatkan memandang wajah Markonah yang manis jika tersenyum. Sehingga membuat hatinya semakin berbunga-bunga terhadap Markonah, tapi dia tidak tahu apakah Markonah mempunyai perasaan yang sama.

 

Akhirnya tugas Parjo pun selesai dan segera bergegas untuk masuk ke ruang kembali. Parjo mengucapkan terimakasih kepada Markonah atas bantuannya.

 

Parjo pun meninggalkan Markonah dan menuju ke ruang kelasnya dengan perasaan bahagia dan berbunga-bunga. Di dalam ruang kelas Parjo tidak fokus kepada pelajaran yang diberikan oleh guru, dia hanya memikirkan Markonah. Dia berniat untuk berniat mengutarakan isi hatinya kepada Markonah, tapi dia tidak tahu kapan dan bagaimana memulainya.

 

 

Teeeeeeeeettttttttttt

 

Bel panjang pun berbunyi menandakan sudah waktunya pulang, Parjo bergegas keluar dari ruang kelasnya dan menuju parkir untuk mengambil sepeda motornya. Setibanya di parkir dia bertemu Bento yang sedang berada di parkiran.

 

Parjo : Ahhh.. belum pulang lagi kamu?

Bento : Belum, numpang ya ?

Parjo : Jalan kaki aja sana, tadi gara-gara kamu aku gak selesai tugas untung ada Markonah yang bantu.

Bento : Cieee yang di bantu sama Markonah, terus kawannya di lupain.

Parjo : hahahaaha, becanda oyy. Yaudah cepat, kamu yang bawa sepeda motornya.

 

Saat perjalanan pulang kerumah Parjo dan Bento bertemu dengan Markonah di persimpangan jalan. Kemudian Bento mulai usil dengan ngomong kepada Markonah ‘Hai adek markonah yang manis, abang Parjo pulang dulu ya’. Parjo langsung mengetok kepala Bento dan senyum-senyum kepada Markonah. Markonah langsung berbelok haluan ke kiri untuk menuju rumahnya, Bento dan Parjo langsung berbelok ke kanan.

 

Tidak lama kemudian tibalah di rumah Bento. Bento pun segera turun dan berterimakasih kepada Parjo, kemudian ia mengajak Parjo untuk bermain bola sore harinya.

 

Bento : Makasih jo, nanti sore kerumah ya kita main bola.

Parjo : Oke ben. Nanti aku datang sekalian kita ngobrol tentang Markonah lagi.

Bento : Ahhh kamu Markonah aja, tembak terus apa lagi yang ditunggu. (muka serius)

Parjo : nanti sore kita olah, bantuin ya. Hahaahahaaha (sambil tertawa)

Bento : Oke itu.

 

Parjo pun melanjutkan perjalanannya kembali untuk menuju rumah dan sore harinya kembali lagi kerumah Bento untuk bermain bola juga meminta bantuan Bento untuk mengungkapkan rasa kepada markonah.

Bersambung……..


Ikwal Presetiawan ( @wal.wal )


 

[Kisah Cinta Pohon Jambu - Bagian 1](
https://steemit.com/steempress/@wal.wal/kisahcintapohonjambu-pxus2h9bbj)


 

 

 

 

 

 


Posted from my blog with SteemPress : http://walwal.xyz/kisah-cinta-pohon-jambu-bagian-2/