Yang Membuatku Kembali Menulis di Steemit

in #steemsea3 years ago

OPPO A37f.jpg
Membawa perangkat telekomunikasi mutakhir tak menjamin kebaruan informasi yang kuterima. Setidaknya begitulah. Sebab kita akan menemukan apa yang kita cari dalam perangkat itu. Ketidakbaruan informasi yang kuterima terjadi karena aku tak mencari apa-apa. Tak mencari sesuatu yang baru. Berita yang begitu-begitu saja. Jika ada kelayakan informasi yang layak jadi berita, kupikir melempemnya Barcelona musim-inilah kabar itu.

Secanggih apapun peralatan yang kita miliki tak ‘kan meng-upgrade diri kita.

Alat telekomunikasi yang kupunya bukan yang termutakhir jika ditinjau dari fitur, kualitas kamera dan kemampuan Random Access Memory-nya.

Namun ia tetaplah teknologi mutakhir berbasis Android dengan kelengkapan aplikasi yang cukup mumpuni. Cukup untuk mendengar desah napas kekasihku di seberang sana saat kulambungkan ia dengan bisikan lucah nan durjana.
Cukup untuk melihatnya bersalin-busana untuk sekedar memupuk gairah dari jarak yang tercipta beberapa hari saat ia menjalankan tugas ke kabupaten di pesisir barat.

Itulah mutakhir. Secanggih apapun perangkat Android atau iPhone tak ‘kan melampaui fitur yang kupunya. Tak jauh-jauh amat. Terdengar desis lirih Nyai Ontosoroh, “Android dan iPhone itu sama sederhananya, yang rumit cuma hasrat selfie kita…”

OPPO A37f… demikian nama perangkat yang sudah 2 tahun kupakai. Wujudnya sudah kucel dan lecek. Buluk dan memancing rasa haru bagi siapapun yang melihatnya. Aku juga tak mampu menolak jika ada yang menganggap OPPO-ku sebagai perlambang nasibku. Tak ‘kan membantah setandabacapun. Memang iya!

Jikapun ada mimik wajahku yang negatif, itu semacam bentuk mekanisme pertahanan diri yang terjadi karena hinaan itu sungguh akurat. Tak meleset. Sebab, khittah manusia adalah menjadi defensif saat orang lain berhasil menebak kemalangannya. Di sisi lain, manusia akan berupaya menutupi kebenaran prediksi orang lain yang berkaitan dengan keberuntungan atawa nasib baik. Itu terjadi bukan karena ia menolak kebenaran dari si tukang prediksi, melainkan timbul akibat keengganannya membagi keuntungan materiil yang telah ditebak oleh sesama insan.

Jadi… itulah OPPO-ku yang selama ini kuabaikan untuk mencari info-info baru, tips menanam anggrek atau cara meningkatkan produksi feromon demi mendongkrak berahi kekasih. OPPO yang kini telah tercecer entah dimana dan berada di tangan siapa. Sebuah perpisahan yang teramat berat mengingat di dalamnya telah tertoreh ratusan catatan dosa, keping gagasan yang kujadikan tabungan tulisan hingga screenshoot sepatu idaman.

Kehilangannya menjadi makin menyedihkan sebab aku belum akan punya penggantinya hingga batas waktu yang belum bisa kuputuskan. Dan yang terpenting, kehilangannya telah memaksaku untuk kembali memposting sesuatu di semesta bernama Steemit.

Image Source

Sort:  

Maeenkan bang...

Bercinta aja lagi disini...

Semoga ada penggantinya dipanen kopi mendatang bang...

Semoga begitu adanya, Brotha...

Welcome back @sangdiyus..

wekombek bung!

Buat dia mengepul kembali, bung.

Halo @sangdiyus, semoga hartawan di steemit mendengar nasibmu.🍷🍷That na teuh, hanjan phon ka cerita sedih.

Hahaha....
Siat teuk diganto baroe lee SBD nyan..

Sumpe lo...
Yang bener aje elu, Tong...

Pertikaian yang dulu bagai pintaku
Semogaaa...

Jangan kau kasih kendur Dius....

Tergantung karet di pinggang sempakku, Mando...

@sangdiyus sudah turun dari kahyangan.

Hahahahahaha...
Aku mendadak merasa jadi Bidadari.