Alam itu Guru Terbaik
Saya senang melihat air yang mengalir, merasakan kesejukanya serta berpeluh bersama aroma dedaunan di tengah hutan atau bukit. Aliran air yang mengalir menuju muaranya selalu menghasilkan suara yang nyaman dari gesekannya dengan benda keras seperti batu atau kayu.
Tak ada yang mampu menghambat lajunya, sekeras apapun tetap terlampaui kemudian jatuh dengan irama yang indah.
Hutan dan sungai bagi saya bukan hal baru. Tidur di alam atau hanya sekedar menyusurinya adalah rutinitas lama yang tak terlakoni. Saya memang bukan anggota organisasi pencinta alam manapun di dunia, namun saya senang bersama alam.
Lahir dan besar di lingkungan petani, mengajarkan saya tentang arti kerja keras. Kakek saya Alm. Teungku Puteh Bin Arsyad adalah seorang petani sejati hingga akhir hayatnya. Saya pernah mengahabiskan liburan akhir SLTP di kebun durian bersama kakek saya selama satu bulan penuh, di Gampong Alue Canang, Langsa, Aceh-Indonesia.
Kami hidup dan tinggal di kebun yang berbukit dan lumanyan luas. Kakek mewariskan saya tentang keberanian saat itu, berani di tinggal sendiri saat kakek harus turun ke bawah untuk membeli gula, kopi dan sedikit makanan. Setiap hari saya bercanda dengan monyet yang menyerang pohon durian yang sedang berbuah, dan di malam harinya dibayang-bayangi beruang yang tanpa di ketahui kapan dia membelah pohon durian.
Alam adalah guru terbaik bagi manusia, guru yang tanpa pamrih mengajarkan kehidupan. Seperti suku mante, yang tetap hidup dari pendidikan alam. Selamat berakhir pekan, dan jangan lupa ngopi :-)
suasana nya sejuk ya
Iya, suasana alam kota Jantho, Aceh Besar.
Ka panen lom coklat hinan?
Ta panen tiep uroe hahahaha
Nyan butoy that,mueruno bak alam
Sikula yang paleng raya...
nyan miseu loen wo u banda, payah ka jak tueng loeng..nak jeut ku jak kaloen lampoih droun neuh