Tarian Ranup Lampuan (Ranup Lampuans Dance)

in #story7 years ago

image
Ranup lampuan dance is one of the dances originating from Aceh, this dance is included as a welcome dance which is usually performed by women on certain occasions, dances are very popular dance performance in aceh, therefore the dance is often shown on traditional events and the reception of other great guests.
“Tarian Ranup lampuan adalah salah satu tarian yang
berasal dari Aceh, tarian ini termasuk sebagai tarian
selamat datang yang biasanya dilakukan oleh wanita
pada acara-acara tertentu, tarian pertunjukan tari sangat
populer di aceh, oleh karena itu tarian ini sering
ditampilkan pada acara tradisional dan penerimaan tamu
besar lainnya.

image

Dance Ranup Lampuan was first created in 1959 by one of the famous artist from Aceh named Yusrizal. Dance Ranup Lampuan name is taken from the word "Ranup" and "Lampuan". Ranup itself in the language of Aceh means "Sirih", while Puan is a place / container of Aceh's special betel. It is said that the dance is inherited from the custom of the Acehnese people in acra welcoming the distinguished guests by presenting betel as their receipt. The costumes used by the dancers in the Ranup Lampuan Dance show are usually the traditional dress of the acah. For clothing used by dancers are usually long sleeves and trousers. At the waist using sarong cloth or Aceh typical sonket cloth and belt as a sweetener. While on the head using a veil decorated with flowers and cloth scarf that ran down.
“Tari Ranup Lampuan pertama kali diciptakan pada tahun
1959 oleh salah satu artis terkenal asal Aceh bernama
Yusrizal. Nama Tari Ranup Lampuan diambil dari kata
Ranup dan Lampuan. Ranup sendiri dalam bahasa Aceh
berarti "Sirih", sedangkan Puan adalah tempat / wadah
sirih khusus di Aceh. Dikatakan bahwa tarian ini diwarisi
dari adat istiadat orang Aceh di acra menyambut para
tamu terhormat dengan menghadirkan sirih sebagai
tanda terima mereka. Kostum yang digunakan oleh para
penari dalam pertunjukkan Tari Ranup Lampuan ini
biasanya merupakan pakaian tradisional acah. Untuk
busana yang digunakan oleh penari biasanya lengan
panjang dan celana panjang. Di pinggang menggunakan
kain sarung atau kain khas sonket Aceh dan sabuk
sebagai pemanis. Sementara di kepala menggunakan
jilbab yang dihiasi dengan bunga dan jilbab kain yang
membungkuk.”

image

Pictur by : AL_Photography 📷