Introducemyself (Perkenalan Diri)
Awal yang selalu membuat seseorang kebingungan adalah ketika ia berada ditempat baru. Tempat yang belum ia tahu sebelumnya dan menemui banyak hal yang ia rasa belum mengenalnya. Yaapp, ini yang saya rasakan sekarang, jujur saja saya belum mengenal sosial media ini secara mendalam dan tidak ada rekomendasi dari siapapun atau teman sekalipun untuk membuat sebuah akun yang dinamakan dengan steemit.
Dan yang lebih parah lagi hasrat saya ingin mengenal lebih jauh tentang steemit adalah byteball yang kita tahu hingga sekarang ini mereka sedang membagi bagi hadiah kepada pengguna steemit. Cukup malu untuk mengatakan hal tersebut, pasti orang yang membaca ini akan mempunyai pikiran bahwa saya membuat akun steemit karena uang.
Namun saya berusaha untuk tidak munafik untuk menerima itu bahwa alasan pertama saya berada disini adalah karena byteball (cukup miris), namun ada alasan lain yang bisa menguatkan image saya agar terlihat baik oleh orang lain yaitu alasan saya bergabung dengan steemit adalah ingin mengenal lebih dalam cara kerja blockchain yang digadang-gadang sebagai teknologi yang akan dibutuhkan dimasa depan. Sebelum saya menulis ini ada artikel yang saya baca, steemit mempunyai sistem desentralisasi berbeda dengan platform sosial media yang lain seperti facebook, twitter atau google sekalipun.
By the way, nama saya Fauzi umur saya 25 tahun dan sekarang saya adalah pengangguran, sebuah status yang selalu ditakuti oleh sebagian besar orang. Namun hingga saat ini saya masih nyaman memikul/menyandang predikat pengangguran yang menurut orang lain adalah sebuah beban. Setidaknya saya sudah memilih untuk keluar dari sebuah zona nyaman yang menurut orang lain tidak nyaman untuk ditinggali. Konsep hidup saya adalah hidup, saya akan membiarkan orang lain hidup dengan hidupnya mereka dan saya berharap orang lain akan membiarkan hidup saya dengan hidup saya sendiri.
Saya adalah orang yang selalu suka terhadap alam, hingga saat ini hampir setiap minggu saya selalu menjelajah setiap destinasi yang belum orang banyak mengetahuinya, minimal didaerah tempat tinggal saya. Saya selalu berpikir bahwa alam selalu memberikan kepada saya hal hal baru, seperti mengajarkan hidup dengan sederhana, hidup berdampingan meskipun ada hal buruk yang menerpa dan mengajarkan saya bagaimana cara hidup.
Selain itu saya selalu mempunyai cita cita yang selalu berubah setiap zamannya, ketika berada disekolah dasar saya selalu ingin menjadi dokter karena kebetulan waktu itu saya mempunyai tetangga seorang dokter, hampir setiap hari rumahnya selalu didatangi oleh orang-orang baru dengan berbagai macam tampilan. Lalu ketika SMP saya mempunyai cita-cita menjadi guru fisika, karena pada waktu itu ada seorang guru dan ia mengajar fisika dan mempunyai paras yang lumayan sehingga banyak disukai oleh teman-teman wanita saya. Lepas SMP lalu saya melanjutkan ke SMA dan kebetulan ketika berada di SMA kelas saya selalu berdekatan dengan mesjid, karena jaraknya yang dekat sehingga setiap harinya saya selalu mengunjungi mesjid tersebut meski hanya untuk numpang tidur. Namun ada yang membuat saya tertarik dan semakin betah berada di mesjid hanya karena mesjid tersebut mempunyai perpustakaan kecil yang berisi novel.
Ketika itu saya masih ingat novel yang pertama saya baca adalah Laskar Pelangi karyanya Pak Cik Andrea Hirata dan berkat novelnya tersebut membuat pahala i'tikaf banyak jika dibayangkan oleh logika, dan cita-cita pada saat saya SMA adalah menjadi seorang penulis. Dan akhirnya sedikit harapan untuk menjadi seoarang penulis segera terlaksana karena pada waktu itu saya diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di daerah Bandung dengan Fakultas Sastra. Senang bukan kepalang pada waktu itu, setidaknya harapan menjadi penulis terbuka lebar karena mempunyai latar belakang pendidikan yang mendukung.
Dan benar saja, masa kuliah saya menulis beberapa cerpen yang sering dimuat di beberapa majalah kampus dan itu membuat saya bersyukur. Namun ada hal mengerikan terjadi, disela sela saya menulis saya selalu menonton film war dan saya tergila gila dengan seorang sniper. Banyak waktu yang saya habiskan untuk menonton film war hingga tugas saya menulis lebih dipersempit dan ujung yang buruk saya membuat keputusan terbesar yaitu saya ingin menjadi seorang sniper dan anehnya hingga sekarang saya masih menginginkannya.
Sedikitnya itu adalah cara saya berkenalan kepada orang-orang baru, saya selalu ingin berbagi apa yang saya rasakan kepada orang lain. Maafkan cara berkenalan saya yang tidak sopan dan banyak tulisan saya yang kurang menarik untuk dibaca, karena hingga saat ini saya masih fokus untuk menjadi seorang sniper.