Ship 2,600 Tons in drift by Tsunami -- Kapal 2.600 Ton di hanyutkan oleh Tsunami

in #story6 years ago (edited)

ENG
Assalamu'alaikum Steemian friends, maybe the name of the Tsunami is no stranger to hear in the ears of all friends. This time I will give a little information and story about A Ship that was drifted by Tsunami Wave. But before telling let us pray for charity worship our relatives who become victims of Tsunami given the most beautiful place in the side of ALLAH SWT.

image
On December 26, 2004 Aceh experienced a tremendous disaster, which claimed the lives of about 200,000 people died and 100,000 people injured but until now there has been no valid data about the number of casualties. But this time we are not talking about the death toll after the Tsunami but will tell you about a very heavy ship that is 2,600 Ton, but can be drag by Tsunami wave currents about 2.5 km from shore to residential population.

image
Currently Kapal PLTD Apung is a silent witness of the enormity of the Tsunami waves have been made a museum as a place for history for our children and grandchildren to learn how terrible the Tsunami Wave. If friends want to visit this PLTD Apung, this museum is located in Punge Blang Cut Village, Jaya Baru Sub-district, Banda Aceh City, Aceh.

image
The museum opens from 9am to 12pm, and reopen at 2 pm to 3:30 pm, and 16:15 to 17.30 pm. or rather open every day but when entering the time for prayers Dzuhur and Ashar prayer Museum is in temporary cap.

image
In this museum there are several digital monitors that show the videos and animation during the Tsunami Wave on December 26, 2004 ago. So it can entertain the visiting children as well as remind us of the natural disaster. Before operating in Aceh before this ship operated in West Kalimantan, that's why on the hull of this ship there is written WKB that stands for West Region sentence.

image
At the time of the incident, this ship has 11 crew but after the incident survived only one person. The vessel has a length of about 65 meters and a height of about 10 meters, and has a power plant capacity of about 10 megawatts. It is estimated that until now there is still a frame of Tsunami casualties under this ship but can not be evacuated because the ship is very heavy, and why it is estimated that there is still a victim frame because this ship has been dragged about 2.5 km from the beach so many houses and other buildings has been swept, especially at that time the water level reached 30 meters or 100 ft.


image
INA
Assalamu’alaikum Teman-teman Steemian, mungkin nama Tsunami tidak asing lagi terdengar di telinga teman-teman semua. Kali ini saya akan sedikit memberikan informasi dan cerita tentang Sebuah Kapal yang di hanyutkan oleh Gelombang Tsunami. Namun sebelum bercerita mari kita mendoakan semoga amal ibadah saudara-saudara kita yang menjadi korban Tsunami diberikan tempat terindah di sisi ALLAH SWT.

image
Pada Tanggal 26 Desember 2004 Aceh mengalami musibah yang maha dahsyat, yang merenggut nyawa sekitar 200.000 orang meninggal dan 100.000 orang luka-luka namun hingga saat ini belum ada suatu data yang valid tentang berapa jumlah korban jiwa. Namun kali ini kita tidak membahas mengenai korban jiwa pasca Tsunami namun akan bercerita tentang suatu kapal yang sangat berat yaitu 2.600 Ton, namun mampu di seret oleh arus ombak Tsunami sekitar 2,5 km dari pantai ke perumahan penduduk.

image
Saat ini Kapal PLTD Apung yang menjadi saksi bisu dari dahsyatnya gelombang Tsunami telah dijadikan sebuah museum sebagai tempat untuk sejarah agar kelak anak cucu kita mengetahui bagaimana dahsyatnya Gelombang Tsunami tersebut. Jika teman-teman ingin berkunjung ke PLTD Apung ini, museum ini terletak di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh.

image
Museum ini dibuka mulai dari Pukul 09.00 hingga Pukul 12.00, dan buka kembali pada Pukul 14.00 hingga Pukul 15.30, serta Pukul 16.15 sampai Pukul 17.30. atau tepatnya buka setiap hari namun ketika memasuki waktu untuk shalat Dzuhur dan shalat Ashar Museum ini di tutup sementara.

image
Didalam museum ini terdapat beberapa monitor digital yang memperlihatkan video-video dan animasi saat terjadinya Gelombang Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 silam. Sehingga dapat menghibur anak-anak yang berkunjung sekaligus mengingatkan kita tentang bencana alam tersebut. Sebelum beroperasi di Aceh sebelumnya kapal ini beroperasi di Kalimantan Barat, itulah mengapa pada lambung kapal ini terdapat tulisan WKB yaitu singkatan dari Wilayah kalimatan Barat.

image
Pada saat kejadian, kapal ini memiliki 11 ABK namun setelah kejadian tersebut yang selamat hanya satu orang saja. Kapal ini memiliki panjang sekitar 65 meter dan tinggi sekitar 10 meter, dan memiliki kapasitas pembangkit listrik sekitar 10 megawatt. Diperkirakan hingga saat ini masih terdapat kerangka korban Tsunami di bawah kapal ini namun tidak bisa di evakuasi karena kapal ini sangat berat, dan mengapa diperkirakan masih terdapat kerangka korban karena kapal ini sudah terseret sekitar 2,5 km dari pantai sehingga banyak rumah dan bangunan lainya yang telah disapu, apalagi saat itu ketinggian air mencapai 30 meter atau 100 ft.