Meet Up KSI, Cimahi (Part III: Villa Penuh)
"Villa nya penuh, Kak. Gimana ya. Yang datang ternyata lebih dari yang mendaftar." Kata Getha ketika aku temui.
Nggak terlalu kaget juga sih sebenarnya, karena ketika di jalan, ayah dan suami sudah menyarankan untuk mencari penginapan lain di dekat situ. Namun, aku bersikeras bahwa panitia sudah menyediakan kamar bagi yang membawa keluarga. Aku menemui Getha, panitia yang juga steemian yang membantu para peserta mencari kamarnya. Di saat bertemu Getha inilah, aku diberitahu kalau kamar sudah penuh. Kabarnya, peserta membludak hingga lebih dari yang terdaftar.
Aku melihat rona wajah Ahza yang kecewa karena tidak jadi menginap di sana. Mungkin, karena dilihatnya Villa Neglasari ini sangat asri, cantik, dan memang bagus sekali. Lantas, aku dan suami mencoba mencari pegawai Villa untuk menanyakan apakah ada kamar kosong yang bisa kami bayar. Yah, kalau memang ada, kami tak masalah untuk membayar, daripada harus mencari-cari penginapan lagi. Apalagi orang tuaku dan anak-anak sepertinya sudah sangat lelah setelah lebih dari 10 jam melakukan perjalanan Depok-Jakarta. Oh bukan… justru lebih dari 10 jam jika dihitung dari perjalanan mereka yang dari Lampung dan Medan. Belum cukup istirahat yang pasti.
Namun, kami tak menemukan satu pegawai pun di sana. Yang ada hanyalah para steemian yang aku belum terlalu kenal. Lalu suami menyarankan untuk mencari penginapan di luar saja. Biar dia, anak-anak, dan orang tuaku yang pergi mencari penginapan, sedangkan aku di Villa itu dulu untuk mengikuti sesi makrab dan sharing yang aku tunggu-tunggu. Begitu sarannya.
“Nanti kalau sudah selesai, abang jemput.” Katanya.
“Ya udah, hati-hati ya. Nanti kalau udah ketemu hotelnya, langsung istirahat aja.” Suami, anak-anak, dan orang tuaku pergi meninggalkan Villa itu. Sebelumnya, aku meminta maaf pada Ahza yang tampak sedikit kecewa karena tak jadi menginap di villa yang menarik itu. Kukatakan, nanti akan kuganti di lain waktu.
“Malam ini menginap di hotel sekitar sini dulu, ya Nak. Besok kita jalan-jalan ke Bandung.” Aku mencoba menyenangkannya.
Aku sendiri. Hanya bermodalkan bahwa aku "seorang steemian" untuk berkenalan dengan orang-orang yang tak aku kenal sama sekali di sana. Tapi aku tak khawatirkan itu, justru lebih khawatir dengan anak, suami, dan orang tua yang belum istirahat. Kakiku melangkah menuju area makrab. Sukurnya, di sana aku bertemu kak @alaikaabdullah yang sedang membereskan perlengkapan untuk ngeliwet bersama seorang perempuan yang aku yakin beliau juga steemian. Sepertinya beliau bernama “Kak Cici”.
Aku bergabung dengan mereka, mencoba mencari kesibukan dengan mengobrol, membantu menyiapkan daun untuk alas makan, bersama-sama menyiapkan dan menyusun lauk diatas daun. Bagi orang Sumatera terlebih Aceh, liwetan adalah sesuatu yang belum pernah dirasakan. Maka dari itu, sepertinya Kak @mariska.lubis ingin memperkenalkan nikmatnya budaya ngeliwet ini pada steemian asal Sumatera.
Inilah penampakan liwetan hasil kreasi kami.
Tak lama, ketika aku sedang mencoba berbaur dengan kak Alaika dan mbak Cici (kalau tak salah, itu namanya), suamiku mengabarkan bahwa mereka sudah mendapatkan hotel. Memesan dua kamar, satu untuk orang tuaku, dan satu kamar lagi dengan dua ruang tempat tidur untuk kami dan anak-anak. Katanya hotelnya biasa aja, tapi hotel itu yang paling dekat dengan lokasi acaraku.
Jam 21.30 malam, liwetan bareng belum juga dimulai. Kabarnya, masih pada ngantri untuk mandi. Sambil menunggu, aku dan Kak Alaika berfoto dengan suhu steemian, seperti bang @rismanrachman.
Jam 22.00, peserta sudah mulai bermunculan. Dan akhirnya, kami semua menikmati santapan malam itu. Yang terindah dari ngeliwet ini, adalah rasa bersamaan, rasa berbagi, dan kedekatan. Selesai makan, makrab dibuka dengan penampilan sebuah grup band asal Aceh, yaitu @apache13. Mereka menampilkan beberapa buah lagu, yang tak jarang membuat steemian lain ikut bernyanyi bersama mereka.
Selesai dari Apache13 yang membawakan beberapa buah lagu, acara dilanjutkan dengan penampilan Stand Up komedi oleh seorang steemian asal Aceh. Walau beliau berasal dari Aceh, namun beliau tetap menggunakan Bahasa Indonesia untuk melucu. Syukurlah, kalau tidak, susah saya yang ingin ikut tertawa bersama ini. Hehehehehe…
Ternyata, setelah penampilan stand up komedi, masih ada lagi penampilan lain dari para steemian yang dipanggil acak dan suka-suka oleh MC yang juga tak lain adalah vokalis Apache13. Seperti, penampilan musikalisasi puisi oleh bang @musismail dan juga kak @willyana, lantunan puisi oleh kak @willyana, stand up komedi oleh bang @ayijufridar, juga cerita lucu kak @mariska.lubis mengenai segala tingkah lucu tamunya yang baru datang dari Aceh.
Namun, ketika sampai pada penampilan pak @apilopoly yang akan bernyanyi, mataku benar-benar sudah tak sanggup lagi untuk mengikuti acara tersebut, terlebih untuk menunggu sesi sharingnya. Aku melihat jam di tanganku, sudah jam 12 malam ternyata. Ingin sekali sih, mengikuti sampai habis, namun sesi sharing tak kunjung muncul.
Keinginan dan mata tidak singkron. Apalagi tubuh yang kelelahan sehabis melakukan perjalanan seharian ini sangat butuh istirahat. Maka aku menelpon suamiku untuk menjemputku. Aku juga meminta ijin untuk kembali ke hotel pada kak Alaika juga kak @mariska.lubis. Tak lupa juga mengucapkan terima kasih kepada Getha dan Kak Cici (semoga nama ini tidak salah).
Sekitar 15 menit kemudian, suami sudah sampai di Villa Neglasari untuk menjemputku.
“Sudah selesai?” Sapanya dari dalam mobil.
“Kayaknya belum, itu masih ada yang nyanyi, tapi mata Pida udah nggak kuat.” Kataku.
Dan kami pun menuju hotel, di mana orang tua dan anak-anakku sedang menikmati tidurnya. Aku pun begitu, tak sabar ingin segera bertemu kasur dan anak-anak, lalu meringkuk di bawah selimut.
Di Padang ada maaaak, makan nasi di atas daun di atas lantai gitu. Persis kayak di gambar dah, makannya bareng. Waktu kami FLP ke Padang dulu, kami makannya gitu. Tapi gak tahu apa namanya, haha
oohhhh ada yaaa.... lah diriku yang orang minang kabau malah kudetttttt wkwkwkwk
Villanya sampai penuh? Waduuuh. Kebayang berapa banyak Stemian yang ada di sana ya, Mbak
Membaca reportase ini aku serasa hadir di acara yang seru itu.......