Seekor Rubah dan Pribadinya Bagian 2

in #story6 years ago

DQmf68YCcY1f6A2KVFoRocvLGM1MXXPDRydNTTYKVV4agh3.jpg

Keesokan harinya, si rubah sudah merasa baikan walaupun belum sepenuhnya sembuh. Namun, ia mencoba untuk kembali beraktifitas seperti biasa tetapi tetap menjaga diri agar tidak terlalu membuatnya kelelahan. Ia mencoba untuk keluar dari rumahnya dan berjalan-jalan di sekeliling rumahnya sambil menyapa teman-temannya yang ia temui di sepanjang jalan. Baru saja dia menyapa beberapa temannya, dia dipanggil oleh salah satu rubah di rumahnya, dia memberitahunya untuk memakan daun dari sebuah tumbuhan yang dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit. Ia pun pergi mencari tumbuhan tersebut dengan rubah lain itu.

Akhirnya mereka menemukan tumbuhan itu dan langsung saja si rubah memakan daun dari tumbuhan tersebut. Namun, rubah lain itu memberitahunya agar tidak terlalu banyak memakannya karena dapat berakibat buruk baginya. Setelah itu mereka langsung pulang ke rumah, dan sesampainya di rumah semua rubah sedang berkumpul dengan seekor rubah yang tua. Rubah tua itu mengatakan bahwa musim berburu akan segera tiba beberapa hari lagi, mendengar itu si rubah yang masih dalam keadaan yang belum sembuh sepenuhnya kebingungan memikirkan cara agar ia dapat ikut berpartisipasi saat musim berburu dan dengan kondisi yang prima. Melihat si rubah yang sedang kebingungan, rubah-rubah yang lain datang dan menghampirinya. Mereka bilang bahwa mereka mengerti keadaan si rubah itu dan akan membantunya agar dia dapat sembuh. Namun, mereka menyuruh si rubah agar tidak banyak melakukan aktifitas.

Semakin mendekati musim berburu, rubah-rubah yang lain berlarian ke sana kemari untuk melatih kaki-kakinya, tetapi si rubah hanya bisa melihat mereka semua tidak jauh dari rumahnya. Meskipun begitu, si rubah memperhatikan bagaimana gerak-gerik rubah yang lain dan mempelajarinya diam-diam, dan di saat hari sudah siang si rubah dan rubah lainnya kembali ke rumah untuk beristirahat.

Tiba saatnya musim berburu, semua rubah sudah mempersiapkan dengan matang bagaimana cara berburu, termasuk si rubah yang diam-diam mempelajari cara berburu dari rubah-rubah lain meskipun dia hampir saja sepenuhnya sembuh. Ternyata semua usahanya tidak sia-sia, dia dapat berburu dengan baik seperti rubah lainnya meskipun dia masih tidak bisa berburu selama mungkin seperti rubah lainnya. Hari demi hari berlalu, si rubah sembuh dan dapat berburu jauh lebih lama daripada sebelumnya dan hasilnya juga sangat memuaskan karena selama ini dia sudah berjuang meskipun sebelumnya dia sedang dalam kondisi yang tidak prima.

Setelah musim berburu berakhir, dia berterimakasih kepada rubah-rubah lain karena sudah banyak menolongnya. Selain itu rubah-rubah lain juga mendapat hasil buruan yang memuaskan juga. Setelah itu mereka semua bermain di daerah yang luas dan berlarian dengan bahagia.

Saat si rubah sedang beristirahat di tepi, tiba-tiba saja teman-teman hutannya datang dan meminta maaf kepadanya. Mereka bilang mereka tidak sadar waktu itu si rubah sedang sakit dan membutuhkan bantuan karena suasana sedang sangat meriah. Menanggapi itu si rubah sebenarnya sedikit kesal atau mungkin sedih, tetapi mengingat itu sudah lama terjadi, ia tersenyum memaafkan mereka dan mengajak mereka semua untuk bermain bersama rubah-rubah lain.

Tamat.