Keureupuk Mulieng, Aku Cinta Padamu hanya sebatas...
Petani Melinjo, menikmati kebahagiaan.
Keureupuk Mulieng, Itulah sebutannya! Nama cemilan penyempurna rasa 'teman nasi' dalam setiap hidangan khas Aceh. Nama yang tenar sampai ke penjuru Negara Jiran, sebut saja Singapura dan Malaysia yang selalu menjadi mitra dagang bagi produsen di Provinsi Ujung Sumatera khususnya Kabupaten Pidie. Patut berbangga pula dengan kualitas yang dihasilkan oleh Keureupuk Mulieng (di-KBBI-kan menjadi Emping Melinjo) telah mampu menembus Pasar Internasional dengan segala klasifikasi dan syarat yang begitu sulit (Standardisasi produk).
Jangan bangga disebut Orang Aceh jika cemilan ini tidak pernah singgah di lidah mu, apalagi menyatakan Cinta pada Aceh tentu saja akan ditolak mentah-mentah. Hehe
Keureupuk Mulieng sekarang ini sudah mampu meningkatkan pendapatan keluarga (Pendapatan per kapita), dengan gairah ekonomi yang begitu menggiurkan setiap mata memandang dalam menguatkan 'kocek kering' dari segi finansial, kemampuan masyarakat dalam mengemas (packing) atau teknologi kemasan dalam menghadapi persaingan pemasaran global tentu berefek positif terhadap peningkatan penjualan.
Keureupuk Mulieng menempuh jalan sukses tidak serta merta menjadikan ia sebagai produk andalan Khas Aceh hari ini. Dalam perjalanannya Keureupuk Mulieng berasal dari tanaman Endemik Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, tanaman ini mudah ditemukan pada pekarangan rumah atau dalam istilah Pertanian disebut dengan tanaman Hortikultura dan juga pada setiap Lampoeh (kebun) masyarakat. Dengan teknik transaksi pembelian dari Petani Melinjo kepada Mugee (Tengkulak) masih memakai pola tradisional dengan satuan aree yang sedikit meu ulee (takaran yang terbuat dari logam/seng berbentuk silinder).
Tidak jarang juga kita menemui sebutan,'Pidie Kabupaten Keureupuk Mulieng' dari sisi sebutannya ada benarnya juga, karena Melinjo dan Keureupuk Mulieng Pidie yang memiliki kualitas super (Export quality) dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Aceh khususnya.
Source, Di salah satu gerai penjualan Pasar Beureunuen, Pidie Provinsi Aceh.
Dari Tinjauan Ekonomis dan Popularitas Keureupuk Mulieng mampu menimbulkan surplus (nilai lebih), tapi dari sektor budidaya tanaman endemik menimbulkan keresahan yang begitu begitu mendalam dan keresahan pula bagi grassroot pelaku budidaya tanaman tersebut. Mengapa tidak, Petani menemukan dilema hebat antara terus membudidayakan tanaman tersebut sebagai tanaman khas, namun kemampuan ekonomi petani tidak bisa diandalkan atau beralih kepada budidaya tanaman lain yang lebih menggiurkan.
Dari dilema yang terus kita temui, banyak pula Petani kita memilih untuk menebang tanaman 'Keureupuk Mulieng' dengan menggantikan ia dengan tanaman lainnya yang lebih kuat dari sisi ekonomis seperti mengganti dengan tanaman Cokelat, Kelapa sawit, Tanaman Pohon (log) dan tergantung 'persepsi' selera dari petani tersebut.
Source, produsen dasar Keureupuk Mulieng.
Memang secara kasat mata problema ini biasa-biasa saja, tapi apabila terus berkelanjutan (Continue) tanpa ada solusi terbaik dari segelintir yang mau peduli dengan kearifan lokal makanan khas ini akan berefek sadis dikemudian hari. Tidak ada lagi tanaman Melinjo endemik sebagai pemasok bahan baku Kepada Produsen Keureupuk Mulieng ya solusi terbaiknya ya mengimpor bahan baku dari daerah lain (Provinsi lain).
Itulah saatnya kita membungkam diri dengan isi orang lain, selain mengubah cita rasa Keureupuk Mulieng yang tidak sama lagi gurihnya juga mengurangi kekuatan finansial masyarakat tentunya.
Cintailah Keureupuk Mulieng dari produknya hingga kepada 'perawat dengan hati' pada awal tumbuhnya tanaman itu, jangan hanya mencintai Kemampuan Finansial saja tanpa mempedulikan Produsen dasar dan Petaninya juga.
Semoga, Kita mencintai Dia tidak sebatas........!
Salam Keureupuk Mulieng, Bravo Steemian!
Perlu dorongan pemerintah dalam hal ini. Supaya ada tempat penyaluran.
padum si kilo ka....
Murah that lawetnyoe ka Bang
Paken sampe murah @mahzalabdullah hehe
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, padahal harganya tetap stabil..
Marketing mix
Ya Bang, semoga stakeholder tidak menutup mata terhadap masalah potensial ini dan bukan hanya mencari suara.
Kerupuk mulieng peu basa inggreh ?
Kadang jeut ta rekomendasi sebagai nama KSI chapter Pidie😂
Nyan keuh Bg, loen searching jawaban hana.
Bukan menyerah tapi kita kasih nama tetap dalam Bahasa Aceh biar orang Inggris bisa bahasa Aceh juga, Bahasa Aceh go Internasional 😎
Saleum keureupuk mulieng lovers