Bertemu Ekans di Jalan, Mati!
Beberapa minggu atau mungkin bulan sudah berlalu sejak kejadian itu. Kejadian di mana diriku menemukan seekor makhluk yang sudah tidak lagi bernyawa tergeletak di tengah jalan.
Saat itu diriku sedang menuju suatu tempat sambil berjalan kaki di bawah sinar bulan bersama mamiku dan ketiga adikku. Awalnya diriku tidak menyadari keberadaannya sampai salah satu adikku mengatakannya padaku. Akhirnya diriku melihatnya, dia tidak memiliki kepala, tangan, maupun kaki, badannya belang dan terdapat bercak seperti darah di jalanan.
Awalnya diriku ingin menyentuhnya, tapi kurasa hal tersebut terlalu beresiko. Aku masih ingat cerita mamiku bahwa kalau sudah mati pun, makhluk berbisa itu masih sering meninggalkan bisa berbahaya. Daripada menanggung resikonya dan menjadi konyol akhirnya diriku pun hanya mengambil foto sebagai kenangan. Setidaknya untuk memori kalau diriku pernah melihatnya tergeletak memanjang di jalan akibat lalai saat menyeberang dan lalu terlindas mobil sampai mati.
Selamat jalan ekans (adikku menyebutnya begitu)! Eh, tapi bingung juga. Ke mana ya kepalanya? Apa benar dia terlindas atau sengaja dibunuh?
Entah kenapa hewan yang mati terkadang terasa lebih menyedihkan dibandingkan kebanyakan manusia yang mati meskipun itu bukan binatang yang kukenal dan dianggap buas oleh orang lain. Tapi ya sudahlah, mati tetap mati kan? Dia tidak akan hidup lagi meskipun dengan cara apapun. Heran saja kenapa banyak orang gak suka binatang ya?? Apa binatang semenyeramkan itu?
Keesokan harinya, diriku lewat jalan itu lagi, tapi dia sudah tidak ada di sana. Orang-orang juga santai saja lalu lalang di sana, seperti tidak ada apa-apa. Mungkin mereka tidak tahu kejadian malam sebelumnya, dan diriku pun tak pernah melihatnya lagi. Entah dia sudah dikubur, dibuang, atau masuk ke perut orang lain.
Kepalanya dihilangkan biar gak balas dendam.
bagus fotonya ..
Awas masih berbisa brad
Salam kenal