Rindu Mantan atau Keluarga?
Rindu kenangan dengan mantan, rindu dengan jarak yang memisahkan diri dengan pacar sendiri, atau rindu akan kasih sayang keluarga disetiap lingkaran hari,
Ketika musim hujan hadir, rintikan air menjadi suara kesepian yang ribut dan bergemuruh di dalam dada. Terlebih bagi kau yang kini sedang bergerilya dalam perantauan. Rindu tanpa permisi disetiap pagi, seakan tak tahu kapan bisa bertemu. Hingga jarak dan waktu membiarkan dirimu setengah mati menjinakkan rindu sendirian. (Terjebak jarak dan waktu).
Pahamilah, walaupun kesendirian dan kemandirian memberimu kebebasan dalam menjalani kehidupan baik di perantauan maupun di setiap sudut perilakumu. Namun, jauh dari sosok malaikat keluarga justru akan memberimu tumpukan rindu yang memenuhi segala aliran darah yang meluap-luap meminta segera dientaskan.
Beberapa diantara kita mungkin masih saja terlalu sibuk dengan pekerjaan dan perkuliahan yang seolah tak ada ujung penghabisannya. Setiap lembar kesibukan tersebut memunculkan masalah sepele ataupun bahkan problematika yang begitu besar. Dimana hal-hal demikian membuat api emosi akan amarahmu. Membuatmu terkurung dalam stres dan depresi yang berkelanjutan. Membuatmu terjebak dalam rutinitas yang setiap harinya dan membuat dirimu lupa bahwa ada seorang malaikat yang seharusnya kau beri kabar, kau beri kasih sayang, dan kau beri perhatian.
Siapa?
Tentunya bukan mantan yang sudah lama kau ikhlaskan dan tentu bukan sang pacar yang justru tak pernah dirimu absen saling memberinya kabar dan berbagi kerinduan.
Kini coba kau luangkan waktumu, nyamankanlah posisi dudukmu kini, lalu tutup matamu sejenak dengan diiringi pengaturan nafas yang rileks. Jauh dari dalam hatimu akan terdengar suara kerinduan yang lirih namun tajam berteriak. Itu adalah jarak ribuan kilometer kerinduan dirimu kepada keluargamu, kerinduan yang terjepit oleh segala kesibukan dan rutinitasmu.
Tidakkah kita sepakat bahwa setiap anak pasti akan selalu merengek untuk mendapatkan pelukan masing-masing dari keluarganya, walaupun Mendewasa seperti apapun, tumpukan rindu kepada sang keluarga akan selalu lebih menyiksa baik dalam jarak dan waktu. Jadi, ketika akhirnya kau mengingat beliau, luangkanlah waktu untuk segera menyapanya.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.hipwee.com/narasi/ketika-ldr-dengan-ibu-jauh-lebih-menumpuk-rindu-dibanding-dengan-pacar-dan-mantan/
Recok