Rutinitas yang sederhana

Di pagi yang cerah, Liana duduk di bangku merah di dalam kereta yang melaju menuju pusat kota. Ia mengenakan blus putih dengan pita di bagian depan, dipadukan dengan rok denim yang simpel. Rambutnya tergerai rapi, dan di pundaknya tergantung sebuah tas berwarna krem yang tampak ringan.

Liana baru saja memulai hari dengan semangat. Sejak kecil, ia menyukai perjalanan dengan kereta karena bisa menikmati pemandangan di luar jendela. Sambil menggenggam ponselnya, ia membaca pesan dari sahabatnya yang sudah lebih dulu tiba di kafe tempat mereka janjian bertemu.

Sebuah notifikasi muncul di layar: "Jangan lupa pesan kopi favoritmu sebelum sampai!" Liana tersenyum, mengetik cepat balasan, "Tentu! Aku juga mau coba menu baru yang kamu rekomendasikan."

Perjalanan ini mengingatkannya pada rutinitas sederhana yang ia nikmati. Duduk santai, mendengar suara roda kereta di atas rel, serta mengamati orang-orang yang naik dan turun di setiap stasiun. Ia menarik napas dalam, merasa bersyukur atas momen kecil ini—sebuah perjalanan singkat yang memberinya ruang untuk berpikir dan menikmati hidup tanpa terburu-buru.

Tak lama lagi, ia akan tiba di tujuannya. Dengan hati yang ringan, Liana siap menghabiskan hari yang menyenangkan bersama sahabatnya.