Kemenagan: Sesuatu Yang Perlu di Selebrasikan.

Hari ini, cuaca nan mendung diiringin dengan rintikan hujan yang jatuh, membuat udara disekitarnya sejuk nan menggigil. Dibalik cuaca yang redup yang membuat mata sayu itu, ada mereka yang lagi berbahagia.

Ya, mereka adalah teman. Yang pada hari ini mengikuti ujian sidang untuk mempertahankan apa yang telah mereka tuliskan di lembaran-lembaran kertas yang dulunya tidak ternoda. Mereka bertarung dengan pikiran-pikiran yang kerap kali menjebak dalam pembantaian teoritis dan praktik. Tak ada celah, strategi counter attack yang diperagakan membuat benteng pertahanan agak tergoyahkan.

Ada diantara mereka yang mampu bertahan dan ada pula yang berinang air mata diantara rentang waktu 90 menit waktu yang diberikan. Mereka yang berhasil keluar dengan kepala tegak, berhasil memberikan perlawan argumentasi yang seimbang, ini adalah bukti nyata dari persiapan. Dan mereka yang keluar dengan kepala sedikit menunduk dan mata yang sembab menandakan argumetasinya kurang memuaskan, sehingga pertahannya agak sedikit goyah dan itu lumrah (tidak ada manusia yang sempurna).

Mereka telah mencapai titik akhir. Makan atau dimakan. Segalanya telah dicurahkan baik itu pikiran, usaha dan apapun itu namanya. Wajar, secara emosional kita tidak dapat membendungnya. Sehingga persiapan yang telah kita mantapkan buyar disaat pementasa.

Itu sebuah kewajaran dan apabila ingin menyesalinya tunggulah hari kemudian. Hari ini adalah hari mereka yang patut diapresiasi atas keberhasilannya. Karena keberhasilan tidak selalu dilihat dari segi hasil, terkadang juga melalui proses. Dan yang terpenting adalah mereka telah berhasil menyebranginya. Selamat untuk kalian.

Pada kahirnya, merekalah pemenangnya. Setidaknya mereka berani berjuang dan berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Mereka patut melakukan selebarasi dibandingkan kami yang masih belum apa-apa. Semoga ini menjadi pemicu semangat bagi yang sedang berjuang, lekaslah kau bergegas.