36°C
Pagi itu, matahari bersinar terang, menerobos masuk melalui jendela besar ruang makan. Di atas meja kayu yang tertata rapi, sebuah ponsel berdiri tegak di penyangganya, menampilkan ramalan cuaca hari ini: 36°C, cerah.
Alya menatap layar ponselnya dengan napas panjang. "Wah, panas sekali hari ini," gumamnya. Ia menyesap kopinya perlahan, lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela. Pohon-pohon di taman belakang tampak tenang, seolah-olah juga bersiap menghadapi teriknya siang nanti.
Suaminya, Adi, datang membawa segelas air dingin. "Kelihatannya kita harus banyak minum hari ini," katanya sambil tersenyum. Alya mengangguk setuju. Ia kemudian membuka kalender di ponselnya—hari ini mereka berencana pergi piknik ke taman kota bersama anak-anak.
Melihat cuaca yang sangat panas, Alya berpikir ulang. Mungkin lebih baik mengganti rencana. "Bagaimana kalau kita bikin piknik kecil di dalam rumah saja? Bisa kita siapkan es krim, jus dingin, dan tonton film bersama," usulnya.
Adi mengangguk setuju. "Ide bagus! Kita bisa tetap bersenang-senang tanpa kepanasan di luar."
Dengan keputusan itu, pagi mereka pun dimulai dengan suasana yang lebih tenang dan menyenangkan, membuktikan bahwa cuaca panas bukan penghalang untuk menikmati hari.