Belajar Tidak Terganggu; Proud of You, Zohri!

in #story6 years ago

Beberapa hari ini berita di media sosial dipenuhi oleh kabar gembira.
Lalu Muhammad Zohri, atlet lari yang membawa nama Indonesia di kancah dunia.

Prestasi yang membanggakan setelah sekian lama tidak pernah Indonesia mengukir namanya di bidang olah raga ini. Dari ujung Sumatera, saya turut bangga atas prestasinya.

Membaca berita dan menonton potongan-potongan videonya membuat bulu kuduk merinding sekaligus terharu. Terasa sekali rasa bangganya.
Terakhir terasa juga sedihnya karena serasa sendiri disana.

Timbul niat membaca komentar netizen. Semakin sedih..
Ada saja celah salah yang menjadi bahan nyinyiran mereka. Kalau hitung-hitungan manfaat, coba pikir andai semua komentar adalah ucapan selamat, rasa bangga, penghargaan, dan doa yang melimpah. Seberapa besar doa-doa itu menjadi sayap untuk membawanya terbang lebih tinggi dan lama lagi?

Nyinyiran hanya menambah pikiran buruk orang lain saja. Menebar benci, kepuasan yang bagaimana yang penyinyir itu cari?

Berharap semua komentar nyinyir itu tidak dibaca Zohri dan keluarganya.
Memang, nyinyiran itu tertuju pada punggawa-punggawa sana. Tapi setan ada dimana-mana. Siapa yang tidak termakan dengan komentar nyinyir yang kita pikir "benar juga, ya!" itu.

Berharap, Zohri belajar tidak terganggu dengan komentar begitu. Terus saja berkarya. Menjalani semua proses dengan baik dan benar. Bisa saja kalau sebelumnya di umbar-umbar malah "tinggi" duluan, yang menghalangi meraih kemenangan.

Berharap, Zohri tetap rendah hati. Tetap fokus pada kepuasannya dalam berkarya. Menyalurkan hobinya tanpa terganggu dengan nyinyir-nyinyir orang lain. Toh bisa menang juga tanpa perhatian khusus dari para punggawa. Poin pentingnya ada dalam diri Zohri, kemauannya, kegigihannya, mimpi-mimpinya, usahanya, dan doa-doanya serta doa kita yang terbang tinggi membantu menembus catatan takdirnya.

Jika tulisan singkat ini pun akan "dinyinyirin", ya begitulah karakter orang nyinyir. Kepalanya terisi pikiran negatif dan provokatif.

IMG_6347.JPG
Image source: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR_Q5GWBUEZy-DMHJ-TukEJndfQu1ZSWGwCvYLpsx9wlG_QBPfC19seXJh50A

Jangan pernah terganggu, focus on your dream!
Teringat pengalaman saya dan teman-teman saat diberi kesempatan membawa nama Indonesia di Busan (Korea Selatan), Rimini, dan Puccini (Italy). Tidak ada pemberitaan, tidak ada penghargaan atau sampai di undang di stasiun-stasiun televisi terkenal. Apalagi diundang presiden.
Kami hanya suka bernyanyi, menang adalah hadiah dari proses yang kami jalani selama berbulan-bulan. Cukup karena kami suka! Tidak ada yang tahu bagaimana beratnya bahkan sampai detik ini kami masih menanggung sisa proses keberangkatan.

Berkarya bukan menyoal umbar-mengumbar. Tapi cinta dan kepuasan!
Cinta melakukan kegiatannya dan puas karena berhasil menjalani proses dan berhasil meraih impian.

Selamat, Zohri!
Prestasi cemerlang!
Terus "berlari", melesat mengukir lebih banyak lagi sejarah untuk kau ceritakan bahwa meraih mimpi bukan perkara mudah tapi menyenangkan..
Prosesnya, perjalanannya, rasanya saat berlari, rasanya saat disebut nama menjadi pemenang! 😊

Sort:  

Welcome to indonesia, di mana yang alay langsung viral yang berprestasi di viralkan karena rasa tidak enak. Heheh

Hehehe, semoga semakin cinta dengan Indonesia agar hilang kebiasaan mengalay-nya 😊