Supermom

in #supermom7 years ago

Kisah hari minggu kemarin, berawal dari terbitnya sang mentari, bersamaan itu juga dimulainya pekerjaan kaum Ibu, dari menyiapkan sarapan pagi, Membereskan anak-anak, membereskan dapur, mencuci peralatan masak, bersih-bersih rumah, mencuci pakaian, belanja untuk keperluan seminggu kedepan, menyiapkan makan siang lanjut lagi membereskan dapur, mencuci piring dan peralatan dapur lainnya setelah makan siang bersama dengan keluarga. Begitu seterusnya dan seterusnya

The story of last Sunday, beginning with the rising of the sun, at the same time also started the work of the Mother, from preparing breakfast, Tidying up the children, cleaning up the kitchen, washing cooking utensils, cleaning the house, washing clothes, spending for the week ahead, preparing a late lunch again cleaning up the kitchen, washing dishes and other kitchen utensils after lunch with the family. And so on and so on

Bagi kami kaum hawa tidak ada perbedaan antara hari Minggu, Senin, Selasa dan seterusnya sampai minggu lagi, malah pekerjaan di hari minggu lebih banyak dari hari biasanya, karena hari-hari lainnya hanya dilakukan bersih-bersih seadanya karena harus kerja bagi ibu-ibu pekerja atau wanita karir. Selain mengurus pekerjaan Rumah, mengurus suami menyiapakan keperluan anak dan suami juga bekerja diluar rumah. Parahnya lagi bagi ibu yang masih mempunyai bayi, walaupun sangat repot namun semua pekerjaan rumah selesai dengan sempurna.

For us women there is no difference between Sunday, Monday, Tuesday and so on until the next week, even more work on Sundays than usual, because other days just done cleanly clean because they have to work for the mothers of workers or career woman. In addition to taking care of homework, taking care of husbands to prepare for the needs of children and husbands also work outside the home. Worse yet for still have a baby, although very busy but all the homework completed perfectly.

5e198-supermomcover_huffpostcom_850x350.jpg
Source Image

Namun hal ini tidak biasa dilakukan oleh kaum Bapak-Bapak. Kalau kaum Adam, setelah bangun pagi, mandi dan sarapan hasil masakan istri dan pamit kerja, sore pulang kerja disambut dengan teh hangat / kopi dan gorengan yang telah disiapkan oleh sang istri. dan keperluan lainya yang telah tersedia. Bila sebentar saja diminta untuk menjaga anak bayi, rasanya mungkin setahun lamanya, ayo benarkan para-bapak-bapak, ada yang berani bantah (na rencana bantah)

But this is not commonly done by the Gentlemen. If the Adam, after waking up, shower and breakfast the results of wife and good-bye work, afternoon work came home greeted with warm tea / coffee and fried food that has been prepared by his wife. and other necessities that have been available. If only briefly asked to take care of baby children, it seems maybe a year old, let's say the fathers, some dare to argue (na rencana Bantah. Red : Aceh)

Kembali ke kisah saya pada hari minggu kemarin. Setelah semua pekerjaan selesai, rasanya badan sangat lelah dan ingin berebah sejenak. Namun hal itu Saya urung, karena mesin air mengalami kebocoran, water mur sebagai penyambung antara mesin air dan pipa keropos sehingga air menetes pada sambungan, fatalnya lagi mesin terus berbunyi sehingga bisa jadi arus listrik naik dan harus mengeluarkan biaya besar untuk membayar listrik bulan depan. Tanpa membuang waktu, langsung saya started Vario Techno milik saya untuk kepasar dan membeli barang-barang yang saya butuhkan untuk memperbaiki mesin air. Barang-barang tersebut yaitu Watermur, Lem Pipa, dan Slotip.

Back to my story on a sunday. After all the work is done, it feels very tired body and want to diebah a moment. But it was delayed, the water machine leaked, water nut as a splitter between the water machine and the porous pipe so that water dripped on the connection, the fatal again the machine continued to sound so it could be an electric current rises and have to pay big expenses to pay for electricity next month. Without wasting time, I immediately started my Vasio Techno for the market and bought the things I needed to fix the water machine. These items are Watermur, Glue Pipe, and Slotip.

IMG20180502164139_1.jpg

Tanpa menunggu suami yang sedang keluar rumah, dengan peralatan yang seadanya langsung saja saya bongkar watermur yang sudah keropos tersebut dengan memanaskan sisi pipa sambungan dengan menggunakan korek api.

Without waiting for a husband who was out of the house, with a simple equipment I just dismantle the porous watermur by heating the side of the pipe connection by using a match.

IMG20180502164112.jpg

IMG20180502164408.jpg

Kemudian memasangkan watermur yang baru saya beli pada mesin tersebut yang sebelumnya telah saya beri lem, dan pada sisi yang satunya lagi saya beri slotip agar air tidak keluar lagi pada sambungannya

Then pair the new watermur on the machine that I have previously given glue, and on the other side I give the slotip so the water does not come out again on the connection

IMG20180502170011.jpg

IMG20180502170547.jpg

Setelah memasang kedua sambungan kemudian watermur tersebut dieratkan menggunakan tang, dan didiamkan sejenak agar lem tersebut keras, kemudian baru disambungkan arus listrik agar mesin menyala. Dan alhamdulillah air dapat keluar dengan baik dan tidak ada kebocoran lagi pada sambungan watermur.

After installing the two connections then the watermur is tangled using pliers, and silenced for a moment so that the glue is hard, kemuadian newly disambukan electric current to the engine turns on. And Alhamdulillah the water can come out well and there is no leaking anymore on the watermur connection.

IMG20180515124150.jpg

IMG20180515124156.jpg

Saya sangat membiasakan diri untuk mengerjakan sesuatu sendiri, tanpa tergantung pada tukang atau orang lain, bukan karena pelit, namun bila ada pekerjaan yang mudah dan bisa kita kerjakan sendiri mengapa harus kita bayar orang untuk melakukannya. Apalagi latar belakang pendidikan saya adalah Teknik Sipil, rasanya sangat malu bila pekerjaan yang mudah harus meminta orang lain untuk membuatnya.

I am very accustomed to doing things on my own, without depending on the builders or others, not because it is stingy, but if there is an easy job and we can do it ourselves why should we pay people to do it. Moreover my educational background is Civil Engineering, it feels very embarrassed if an easy job should ask someone else to make it.

Sebelumnya saya juga pernah membuatkan kolam kecil untuk anak saya memelihara ikan laga dan ikan kecil lainnya, kolam tersebut saya buat dengan pasangan batu koral. Namun sekarang ikannya sudah mati, sehingga kolamnya menjadi kosong.

Previously I also made a small pool for my child to keep the game fish and other small fish, the pool I made with a pair of coral. But now the fish is dead, so the pond becomes empty.

IMG20180515135912.jpg

Sebelumnya lagi saya juga membuatkan kandang ayam buat anak lajang saya, saya juga pernah membuat pagar sendiri, walaupun pagar terbuat dari bambu namun mampu menghalangi masuknya kambing kehalaman rumah dan taman bunga saya selamat dari santapan kambing. Memasang Pintu kamar mandi dan menggantikan kunci pintu itu hal lumrah bagi saya. Intinya sebagai seorang perempuan, kita tidak boleh manja dan membiasakan sesuatu pekerjaan rumah tergantung pada suami, bila kita mampu mengerjakan sendiri kenapa tidak. Salut bagi supermom diluar sana.

Previously I also made a chicken coop for my single child, I also once made my own fence, although the fence made of bamboo but able to block the entry of goat home and flower garden I survived the meal of the goat. Installing the bathroom door and replacing the door lock was commonplace for me. The point is as a woman, we should not be spoiled and get used to something homework depends on the husband, if we can do it yourself why not. Salute for the supermom out there.

Sort:  

Super Mam aja kak

Sangat Supeerr