UNESCO Lakukan Penilaian Kawasan Geopark Ciletuh PalabuhanratusteemCreated with Sketch.

in #travel7 years ago

image

Tim dari UNESCO melakukan penilaian dan kajian terhadap kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, 1-4 Agustus 2017. Penilai dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB itu salah satunya adalah Alexandru Andrasanu dari Rumania dan Soo Jai Lee dari Korea Selatan. Mereka akan memberikan penilaian apakah Geopark Ciletuh Palabuhanratu masuk UNESCO Global Geopark atau tidak. Jika ya, maka Ciletuh akan akan dinyatakan sebagai geopark kelas dunia.

"Kami memohon doa restu agar keinginan harapan seluruh masyarakat Sukabumi dapat terwujud. Kehadiran tim dari lembaga dunia ini, diharapkan dapat mendorong kesejahteraan seluruh warga Sukabumi dan Jawa Barat," kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamammi.

Marwan mengatakan, tim penilaian tidak hanya didampingi para pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tapi, sejumlah pejabat di Kabupaten Sukabumi dan Universitas Padjajaran (Unpad) juga turut serta mendampinginya. "Kedatangan tim merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi. Mudah-mudahan kedatangan mereka memberikan kesan baik," katanya.

Marwan mengatakan, keberadaan kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu memiliki potensi geologi luar biasa indahnya. Daerah ini juga memiliki karakteristik yang khas dan jarang ditemui di dunia. "Kami optimistis tim UNESCO dapat merekomendasi harapan masayarakat," katanya.

Bupati mengatakan, keunggulan Ciletuh karena memiliki perpaduan antara bentang alam pantai dan perbukitan. Keberadaan air terjun, keunikan batuan geologi, serta keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna juga menambah nilainya. Ada pula keragaman budaya yang sangat kaya. Selain menjadi kawasan konservasi dan pendidikan, geopark Ciletuh Palabuhanratu juga menjadi tempat geowisata.

Sort:  

New Followers get 0.001 SBD$ and an upvote for free!!

Just follow @steemvote and...

  • we follow back
  • send you 0.001 SBD to your wallet
  • upvote your newest posting