Ikon Religi Kota Lhokseumawe: Masjid Islamic Center |
PT Arun NGL Bersinergi dengan pihak lain mendukung keistimewaan Aceh dalam bidang keagamaan
HALAMAN kantor Perwakilan PT Arun di Gedung Wisma Nusantara di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat pagi itu disesaki mobil yang terparkir rapi. Jalan Raya Thamrin juga dipadati mobil yang merayap pelan. Berbaris rapi seperti semut.
Sesosok pria muncul dari belakang pintu taksi di depan kantor tersebut. Dia adalah Suaidi Yahya, wakil walikota Lhokseumawe (saat itu), melangkah memasuki gedung bercat putih tersebut. Suaidi datang ke kantor itu untuk menyampaikan amanah dari Panitia Pembangunan Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe.
Masjid yang telah diserahkan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kepada Pemkot Lhokseumawe, masih dalam proses pembangunan, belum bisa difungsikan. Melalui Suaidi, Panitia Pembangunan Masjid Islamic Centre meminta PT Arun membantu melanjutkan pembangunan yang terbengkalai.
Presiden Direktur PT Arun ketika itu, H Fauzi Husin, menyambut baik kedatangan Suaidi. Fauzi Husin berjanji akan membantu pembangunan masjid tersebut dan menjadi menjadi fokus bantuan PT Arun untuk mendukung keistimewaan Aceh di bidang agama.
Ketua Panitia pembangunan Masjid Islamic Center, Tgk H Yusuf Kasim, mengucap syukur ketika mendapat informasi dari pihak PT Arun, bahwa permohonan mereka dikabulkan. “Alhamdulillah. PT Arun merespon dengan jumlah dana sungguh besar, Rp1,2 miliar,” ujar Tgk Yusuf Kasim tersenyum.
Sejak saat itu panitia mulai membuat rincian penggunaan anggaran bantuan dari Arun, supaya bangunan masjid itu segera bisa dimanfaatkan. Semak belukar yang tumbuh subur di halaman masjid itu mulai dibersihkan dengan menggunakan buldozer. Padahal saat itu, bangunan masjid mulai angker karena sudah terlalu lama terbengkalai. Dalam waktu singkat, halaman masjid mulai terlihat bersih.
Bantuan PT Arun digunakan untuk pembangunan lantai dua dengan memasang keramik, sehingga sekarang di lantai dua tersebut bisa menampung 20 ribu jamaah. Dengan bantuan itu juga panitia menyelesaikan pembangunan tempat wudhu. Sisa dana digunakan untuk pembangunan drainase (saluran pembuang).
Sejak saat itulah puluhan sepeda motor (sepmor) milik jamaah tiap hari terlihat terparkir di halaman masjid. Kendaraan roda empat pun sudah bisa parkir dengan rapi. Jamaah salat Jumat, bukan hanya dari Lhokseumawe dan Aceh Utara saja yang datang, tapi juga dari kabupaten lain.
Dana Rp1,2 miliar sumbangan PT Arun telah meringankan beban panitia, masyarakat dan juga pemerintah dalam membangun tempat ibadah. Kendati sudah membantu tahap pertama Rp1,2 miliar, PT Arun masih berkomitmen menggelontorkan dana lanjutan untuk mempercepat proses pembangunan masjid. Permohonan bantuan dana yang diajukan panitia pembangunan masjid dalam proposal untuk pembangunan mozaik disikapi serius.
PT Arun merespon cepat permohonan dana pembangunan aula dan dua kubah. “Menjelang salat Jumat (persisnya 24 Februari 2012), tiba-tiba kami melihat rombongan PT Arun yang dipimpin Wakil Presiden Direktur PT Arun, Fuad Buchari sudah tiba di masjid,” ungkap Tgk Kasim.
Usai salat Jumat, Fuad Buchari langsung menyerahkan bantuan tahap dua secara simbolis di hadapan ratusan jamaah bernilai Rp500 juta. Fuad juga menyempatkan diri melihat bangunan masjid tersebut.
“Arun membantu masjid Islamic Center sejak 2002. Dalam 2011 saja, kami sudah menyumbang Rp1,2 miliar lebih,” kata Fuad. Ke depan, pihaknya berharap dapat membantu masjid lain di kabupaten/kota yang ada di Aceh.
Meunasah
Tentu bukan hanya Masjid Islamic Center saja yang menjadi fokus bantuan PT Arun dalam bidang keagamaan. Sejak PT Arun berdiri, sudah tak terhitung jumlah masjid dan meunasah yang mendapat bantuan dari PT Arun. Di antaranya, Masjid Paloh dan Masjid Cunda Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
PT Arun antara lain juga menyumbangkan untuk 54 meunasah di Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Timur. Kemudian 40 masjid, 45 unit balai pengajian, yang ada di empat kabupaten/kota itu juga sering mendapatkan bantuan. Menurut Fuad Buchari, sepanjang 2011 bukan hanya masjid yang dibantu, tapi juga membantu para mahasiswa yang berprestasi di lima perguruan tinggi, masing masing Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry di Banda Aceh. Lalu, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe serta Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh Utara.
Fuad menyebutkan pihaknya telah mempersiapkan dana untuk rencana kegiatan sosial untuk membantu tempat ibadah sampai ke semua kabupaten/kota di Aceh. Begitu juga dengan penyaluran beasiswa kepada mahasiswa berprestasi. “Selama Arun masih berproduksi, kita tetap akan membantu masyarakat bukan hanya ada di lingkungan tapi juga di kabupaten/kota lain,” tegasnya.
Komitmen Arun membantu tempat ibadah akhirnya kembali dibuktikan untuk ketiga kalinya, khususnya Islamic Center. Kali ini giliran Presiden Direktur Iqbal Hasan Saleh yang menyerahkan bantuan untuk kelanjutan pembangunan masjid Islamic Center. Dana batuan tahap ketiga, diserahkan Arun juga dalam bentuk cek, senilai Rp500 juta.
Panitia memanfaatkan dana itu untuk pembangunan lantai satu yang kini sudah bisa digunakan sebagai tempat pengajian bagi anak-anak di Lhokseumawe. “Dalam bentuk uang kontan yang sudah diberikan PT Arun mencapai Rp2,2 miliar,” ungkap Tgk Yusuf. Menurutnya, selama ini bukan hanya dalam bentuk uang kontan saja yang dibantu. Arun juga menyerahkan bantuan dalam bentuk barang, di antaranya tong sampah, lalu puluhan tanaman hias yang kini sudah tumbuh di halaman masjid tersebut.
Panitia pembangunan masjid juga membuat proposal untuk diajukan ke PT Arun untuk persiapan pembangunan dinding masjid lantai satu. ”Kami yakin PT Arun pasti mau membantu masyarakat, selama kilang gas masih beroperasi. Meskipun komitmen Arun dalam membantu masjid tidak secara tertulis, kami yakin Arun konsisten dalam membangun tempat ibadah,” kata Tgk Yusuf.
Tgk Yusuf menyebutkan selama ini belum ada perusahaan lain yang membantu pembangunan Islamic Center sebanyak yang diserahkan PT Arun. “Masjid yang telah dibangun ini adalah sumbangan Arun, masyarakat, dan juga dari pemerintah,” katanya.
Untuk menyelesaikan pembangunan masjid masih dibutuhkan dana sekitar Rp75 miliar. Dana yang telah digunakan untuk pembangunan masjid tersebut sudah mencapai Rp120 miliar. “Sekarang segala kegiatan sudah bisa dilaksanakan di masjid. Bukan hanya pengajian, salah satu ruangan yang dibangun dengan dana PT Arun juga sudah digunakan sebagai sekretariat bagi Majelis Permusyawaratan Ulama,” katanya.
Sekarang tiap hari masjid tersebut dipenuhi jamaah yang melaksakanan salat dan juga menikmati sejuknya halaman masjid tersebut yang sudah asri dengan berbagai jenis tanaman hias.
Masjid Islamic Center kini menjadi ikon Kota Lhokseumawe dan untuk jangka panjang direncanakan menjadi pusat kajian Islam. Tarmizi A Karim ketika menjabat bupati Aceh Utara menggagas sebuah lembaga seperti yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan, yang bernama Almarkazul Islamiyah dengan masjid, perpustakaan, serta museum islami. Banyak pihak yang sudah membantu mewujudkan rencana tersebut, salah satunya adalah PT Arun. Namun, dukungan itu masih terus, terus, dan terus dibutuhkan dari berbagai pihak untuk merealisasikan keistimewaan Aceh di bidang keagamaan. []
Nice mosque photography
Posted using Partiko Android
Thanks so much @ahmanik.
anggaran proyek akhirat
Beuto that @bossmatang.
Mesjid Islamic Center, sekarang sudah menjadi Ikon dari kota Lhokseumawe saat ini...
Luar biasa apresiasi untuk mereka yang telah menberikan Donasi, seniga mendapatkan Balasan yang setimpal,....Aminnn
Dan semoga Masjid Islamic Centre bukan sekadar menjadi ikon religi, melainkan juga menjadi pusat kegiatan umat seperti yang sejak awal dicita-citakan.
nice :)
Ternyata Arun sangat membantu ya bang :)