Catatan dari tanah suci Part I

Assalammualaikum
Dua hari yang melelahkan di Embarkasi, tanpa tidur sedikit pun, mulai dari penimbangan barang, pemeriksaan kesehatan sampai pembagian living cost, semua diikuti dengan mata merah karena mengantuk dan kelelahan. Hanya pada momentum pembagian living cost ,rasa kantuk dan lelah menguap ke udara, bayangkanlah dapat dana 1.500 riyal Saudi dengan kurs Rp 4000,hati siapa yang tak berbunga- bunga.

Dini hari jam 1.30 pada hari sabtu, semua berkumpul di aula untuk penimbangan tas tentengan yang tidak boleh lebih dari 7 kg. Di sini suasana mulai hiruk pikuk, karena panitia mengumumkan tidak boleh ada cairan, jel dan benda tajam di dalam tas, semua jamaah sibuk membongkar tas supaya tas aman melewati mesin x Ray.

Akhirnya semua selesai, wajah- wajah bahagia satu persatu memasuki bis yang akan berangkat ke bandara, perjalanan panjang akan di mulai, Mekkah wait for me,i Miss you full.

Penerbangan berlangsung selama 7 jam 14 menit, menempuh perjalanan lebih kurang 6000 km. Perjalanan tidak terlalu mulus, pesawat banyak terguncang karena di luar hujan, aku ketakutan, tak sanggup makan apa pun, tapi suamiku selalu menenangkan it's fine baby ,you must to eat, so you can strong in Mekkah.

Jam 9 waktu Arab Saudi, pesawat mendarat di bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Hati ini kembali berbunga-bunga, akhirnya kau izinkan aku ya Allah,bertamu ke rumah mu,aku bahagia, bahagia tak terhingga.

Kami turun dari pesawat, di arahkan ke tempat pengambilan bagasi, terus ke bagian imigrasi, kemudian menaiki bis utk menuju Mekkah.

Ketika bis mulai berjalan, kami membaca kalimat talbiyah,Labbaikallah humma Labbaikallah, Labbaikallah la syarikalakalabaik,innal hamda wanikmata lakawalmulk lasuatikalah.

Air mata terus mengalir sepanjang perjalanan ke Mekkah, Ya Allah di sinilah tanah kelahiran Rasulullah.di sinilah aku sekarang, rinduku berkembang .

Ku hentikan dulu catatan ini, nanti akan kuteruskan, aku baru punya waktu sembilan hari untuk sempat menulis catatan ini, sampai jumpa.