Pesona di Pedalaman Gayo Lues
Masih teringat sengar, jam dinding kamar menunjukkan pukul 10:00 WIB. Tiba2 muncul pesan SMS besok kita siap2 ke Gayo Lues. Jujur saja selama ini, Gayo Lues aku mengenalnya cuman lewat berita yg ada di koran.
Hatiku berdebar namun ada perasaan gembira, karena ada kesempatan melihat, berinteraksi dg tempat yg baru.
Besoknya tepat jam 9 pagi aku bersama seorang kawan memulai perjalanan ke Gayo Lues via Bireuen dg mengendarai motor. Ya kami memilih lintas tengah aceh menuju Gayo Lues.
Tengah hari kami tiba di Ibukota Aceh Tengah, Takengon. Setelah istirahat, mengisi bensin dan tidak lupa membawa bensin cadangan karena ini pom bensin terakhir yg tersedia di lintas Tengah menunu Gayo Lues dan perjalanan kami masih sangat jauh.
Setelah berkendara lebih kurang 2 jam, kami berhenti utk mengisi bensin cadangan, tepatnya di Ise-Ise hutan luas dg jalan sempit mendaki dan menurun, tidak ada tanda2 manusia bertempat tinggal, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang katanya paru2 dunia. Hari Hampir Gelap akhir nya kami sampai di Ibukota Gayo Lues.
Besok paginya disambut dinginnya Gayo Lues kami kembali meneruskan perjalann ke Tripe Jaya. 2 jam Perjalanan dari Blangkejeren ke arah Blang Pidie Aceh. Siang Hari kami tiba di lokasi tujuan, semua terbayar lunas, penat dan lelah hilang seketika, pemandangan yg tidak bisa diungkapkan tapi terasa ke seluk2Jiwa. Air Terjun Rerebe Tripe Jaya dg Kolam Biru di Bawahnya, sungguh luar biasa indah ciptaan Sang Kuasa.
Gayo Lues yg dikenal dg nama negeri seribu bukit ternyata menyimpan begitu banyak pesona keindahan.
Gayo Lues in memories.