Surat untuk calon Ibu mertuaku

in #wedding7 years ago

Surat untuk calon ibu mertua ku……
.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُه
.
duhai calon ibu mertuaku,…..
.
Perkenalkanlah saya adalah wanita biasa dengan kepribadian yang teramat biasa
dan dari kalangan keluarga yang biasa saja…
.
Saya bukanlah Khadijah ra, Seorang wanita yang luar biasa dalam Sejarah wanita islam…dan teramat Mulia
.
Saya bukanlah Aisyah ra, Seorang yang utama dalam ketakwaannya…..
.
Bukan pula Fatimah Az Zahra yang sangat utama dalam Ketabahannya……..
.
Tidak pula seperti Zulaikha yang teramat sangat cantiknya……….
.
Apalagi al Khansa yang sangat pandai mendidik mujahid – mujahid kecilnya…….
.
Tapi,..Seperti yang saya katakan,….saya hanya wanita biasa,…
.
Dengan ketakwaan yang biasa….
.
Ketabahan yang tak seberapa,…..
.
Dan kecantikkan saya pun tak pantas di perhitungkan….
.
Namun ibu,…. Saya adalah wanita akhir zaman,….
Yang punya cita – cita, menjadi wanita Sholehah…
Yang akan berusaha mengabdi pada calon Suamiku
dan juga padamu…..Calon Ibu mertuaku….
.
Saya bukanlah musuh mu yang hendak merebut perhatian dan kasih sayang anakmu….
.
Tapi saya akan menjadi rekan mu untuk memberikan kasih sayang pada anak mu..
Dan kelak pada mujahid – mujahidah ku, calon cucu mu duhai ibu,…..
.
Engkau tak perlu khawatir ibu,…
Saya tak akan memonopoli perhatian anak mu,…
.
Justru saya akan menjadikannya lebih taat padamu,….
Karena akan saya katakan padanya bahwa….
engkau lah yang utama patut mendapat perhatiannya lalu saya…
.
Saya pun tak akan marah jika engkau membantu mengatur rumah tangga ku,..
.
Karena sebagai wanita yang baru menikah patutlah saya belajar darimu yang berlimbah pengalaman….
Dan engkau yang lebih tau keinginan anakmu…..
.
Duhai, Calon ibu mertuaku….
Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik,…
.
Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu…
.
Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya kejutan-kejutan dari perbedaan antara kami,….
.
Saya berharap engkau dapat menjadi penasehat jika saya sedang dalam ke alpaan…
.
Menjadi pendengar yang setia saat saya ingin berbagi….
.
Karena sekali lagi saya bukanlah siti hajar yang sabar dalam penderitaan.