Wuiihh... Pantesin.
aku merhatiin juga siy, soal fakir votes itu. mau dimarahin nggak enak, awak bukan Steem Ambassador dan paling takut jadi anggota fakir votes juga. Pernah siy lihat satu lagi yang dari Indonesia, kirain yang bikin steem auto dari Indonesia, gegara lihat namanya, tapi kayaknya bukan. nah yang indonesia satunya itu kalau nggak salah sebelumnya penghamba pada salah satu witness yang masang foto lama dari majalah denmark yang kontroversial itu, lucunya dia salah satu pendukung PAL.. itu sebab saya nggak masuk ke discord PAL, dan sama sekali ngga ngarepin ada yang kirim postingan saya ke PAL juga. biarlah... ngga banyak yang vote, asal nggak nulis sembarangan lagi. lhaa.. kan mustinya sadar ya, kenapa postingan saya ngga di vote padahal udah abis-abisan kirim pujian. Saya siy pilih g-k karena memang sangat terbantu dengan aplikasinya, soal dia mau vote atau nggak, ya terserah yang punya vote lah.

Saya belum pernah buka #nusantara, makanya jadi kurang gaul mbak. ini juga dapat akunmu dari suamiku.. pernah lihat dia pakai #ramadan-tkf juga, hahahaha, bagi tugas lah. kami bergabung tanpa rekruitmen Steem Ambassador-pun, reputasi merangkak perlahan tapi puas lihat perkembangan dan pertumbuhan. Aku harap proxy-ku mau masukin namamu mbak, kalau ndak, kayaknya aku cabut dah biar bisa vote dirimu, aku tipe nasionalis kok, baik buruk bangsa saya tetap bangsa saya.

selama ini aku bantu sesama newbies, ya nggak bisa bantu vote, palingan kasih komentar seluas lapangan bola soal nggak posting asal, inggris maksa banget (aku juga masih maksa siy, hihihihihi), banyakin komentar berisi, jangan ngemis vote mulu, lu kata sosial-media nggak ada adabnya apa? yaa... nggak bikin reputasi naik juga, tapi setidaknya beberapa orang mulai mengubah kebiasaan, takut didatangi dan dikomentari panjang lebar kali tinggi sama kaki lagi, hahahaha.

Terima Kasih kembali, dan semoga sukses ya Mbak.