Keris Pusaka dari Tanah Jawa
Sejak dahulu, kebudayaan Jawa memang sangat kental dan menarik untuk diketahui. Sebelum masuk di zaman modern seperti sekarang, dahulu di Indonesia banyak berdiri kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa
Di masa kerajaan Jawa Kuno tersebut, senjata belum secanggih sekarang sehingga para patih ataupun raja menggunakan barang yang dipercaya dapat menaklukan musuh. Salah satu barang tersebut adalah, Keris, sejenis senjata belati. Selain terkenal karena ketajamannya, dipercaya keris juga bisa melakukan fungsi lain yang berbau mistis.
- Keris Mpu Gandring
Cerita tentang keris ini memang cukup kompleks, tapi kekuatannya sudah terbukti di zaman Jawa Kuno lalu. Dikisahkan seorang raja dari Singosari bernama Ken Arok memesan sebuah keris kepada Mpu Gandring, karib Bango Samparan, ayah angkat Ken Arok.
Sebelum memesan, Ken Arok menyampaikan permintaan berupa durasi waktu. Ia menginginkan pembuatan kris tersebut harus selesai dalam 1 malam Mendapatkan pesanan dari seorang raja, plus dia merupakan anak angkat sahabatnya sendiri, mau tidak mau Mpu Gandring menganggukan kepala tanda setuju.
Sayangnya target meleset, saat Ken Arok menagih keris tersebut, ternyata Mpu Gandring hanya mampu membuat sarungnya saja. Kontan ia naik pitam dan kemudian menusukan keris buatan sendiri kepada Mpu Gandring.
Ditengah sekarat, Mpu Gandring bersumpah kepada Ken Arok bahwa keris tersebut akan membunuh 7 keturunan Ken Arok. Kutukan Mpu Gandring ternyata tidak meleset, 7 keturunan Ken Arok plus dirinya sendiri, terbunuh oleh keris tersebut.
- Keris Pusaka Setan Kober
Kisah tentang keris ini terjadi saat kerajaan Islam berdiri di pulau Jawa. Saat itu, terkenal seorang pembuat keris sakti bernama Mpu Supo yang merupakan pengikut Sunan Ampel.
Mpu Supo kemudian memberikan sebuah keris kepada seorang wali, Sunan Kudus. Dipercaya keris tersebut dapat membuat penggunanya cepat naik darah dan tidak mudah dikendalikan.
Seiring berjalannya waktu, keris tersebut berpindah tangan kepada Arya Penangsang/Adipati Jipang yang merupakan murid Sunan kudus. Arya kemudian terlibat pertempuran hebat dengan kerajaan Mataram Sutowijaya.
Kyai Plaret dari Sutowijaya berhasil menusuk bagian Lambung Arya hingga keluar. Usus yang terburai itu dikaitkan oleh Arya kepada keris ini yang sudah menempel di celananya. Saat mencoba mengambil keris dan menusukannya kepada lawan, Arya malah mati karena ususnya disobekan oleh perilakunya sendiri. Ini yang menjadi asal muasal kenapa pengantin lelaki Jawa harus menggunakan keris dengan bunga melati.
- Keris Kala Munyeng
Dikisahkan dahulu hidup seorang Wali bernama Sunan Giri. Ia terkenal sebagai tokoh masyarakat serta memimpin sebuah pesantren. Di sisi lain, Kerajaan Majapahit masih eksis.
Karena pengaruh Sunan Giri yang begitu besar, Prabu Brawijaya sang raja Majapahit khawatir Sunan Giri dapat mengancam eksistensi kerajaannya di nusantara. Akhirnya Brawijaya mengirimkan pasukan beserta Gajah Mada, patihnya yang terkenal sakti mandraguna, untuk mengakhiri hidup Sunan Giri.
Suatu hari, pasukan Majapahit tiba di pesantren Sunan Giri. Saat itu, Sunan Giri tengah menulis dengan kalam (pena) di sebuah ruangan. Para murid pesantrennya kemudian memberitahukan bahwa diluar sana sudah terdapat pasukana Majapahit yang akan menyerang.
Percaya atau tidak, dikisahkan kalam yang digunakan Sunan Giri tiba-tiba berubah menjadi keris dan munyeng-munyeng (berputar-putar) kemudian terbang membunuh pasukan Majapahit.