Murka Pada Layanan PLN, Lage Karu Ngen Yah Tuan
Kalau engkau tak suka rasa kopi pada sebuah warkop, kemudian engkau protes dan tak ada respon dari pemberi layanan, engkau punya banyak pilihan untuk pindah warkop. Begitu pula dengan layanan jasa lain; hotel, restoran. Jika layanannya buruk, masih banyak pilihan lain untuk beralih pilihan.
Tapi tidak untuk urusan listrik. PLN memonopolinya. Petugas mereka tak pernah terlambat datang untuk memutuskan arus sambungan kerumahmu kalau engkau telat membayar. Namun, mereka selalu terlambat datang memenuhi komplain yang engkau layangkan.
Semarah apapun tetap tak ada pilihan lain, kita "terpaksa" harus memilihnya. Sama seperti karu ngen yah tuan; saat lebaran tiba, tetap engkau harus singgah kerumahnya karena engkau telah mengikat hubungan dengan anaknya. Walau disana engkau tak bertutur sapa dengan bapaknya.
Sejak siang tadi listrik dikontrakan padam. Angin kencang mematahkan batang pohon mangga dan mengenai kabel listrik. Kabelnya tak putus, tapi listrik padam. Kami yang terkena imbas, mulai menghubungi layanan 24 jam perusahaan listrik negara itu sejak pukul enam sore, sepulang kerja. Namun, petugas yang di kabarkan akan memeriksanya tak kunjung datang.
Berulang kali dihubungi, jawaban sama yang kami dapatkan. Operator yang menerima keluhanmu berkilah, petugas lapangan sedang mengerjakan yang lain. Hampir semua kami yang terkena imbas listrik padam, mulai agak kesal. Ingin rasanya meluapkan kemarahan akibat buruknya layanan. Hampir 5 jam menunggu, cukup membuat kami gusar.
Kurang lebih pukul 22.00 WIB, perugas yang dijanjikan datang. Mulai memeriksa kabel pada tiang yang tertimpa batang mangga, namun masalah belum selesai. Rumah yang satu hidup, sementara yang lain tetap padam. Petugas kemudian memeriksa beberapa tiang yang lain. Akhirnya sumber masalah baru didapati pada tiang yang lain. Kabel listrik terkelupas akibat tertarik saat batang mangga menimpa kabel pada tiang yang satunya.
Pukul dua dini hari mereka baru selesai memperbaikinya. Selesai memperbaiki mereka menyampaikan bahwa sebelumnya mereka harus memperbaiki kerusakan di daerah yang lain, sehingga mereka terlambat tiba saat kami hubungi. Benar adanya, petugas terbatas, dan komplain ada dimana-mana. Terlebih saat angin kencang begini.
Siap mengerjakan masalah ditempat kami, dari radio mereka sudah harus menjawab komplain lain. Di daerah Japakeh terjadi gangguan, mereka langsung meluncur kesana. Mungkin akan sahur di sana, celutuk mereka sambil pamit pulang.
Melihat para petugas lapangan ini bekerja, kemarahan yang sejak lepas isya tadi memuncak, mereda perlahan. Tak mungkin meluapkan kemarahan kepada mereka. Tapi tak benar juga dengan pelayanan yang serupa ini. Begitu lambat. Seharusnya pejabat-pejabat teras di perusahaan listrik negara ini mencari cara lain untuk memperbaiki layanan. Menambah petugas lapangan misalnya, jika masalahnya disana.
Semoga saja layanan listrik negara kita bisa lebih baik. Semoga. (Nyan doa bak siploh akhe ramadhan)
Saleum
Hafidh Polem
Get that mulia doa....
Man keu yah tuan hana neu meudoa. Hahha
Hahahahahahaha..
Ka long wakilah bak PLN
pu haba syara, pu na neuwo u lancok?
heheheh
Haba get fiq. InsyaAllah uroe raya nyoe na di gampong.
PLN dalam narasi temaram; terang-terang redup.