Cerita merk dan kelas sosial
Merk pada masa kekinian, merupakan satu unsur utama dilihat ketika seseorang membeli sebuah komoditi atau barang. Dalam lapisan cerita utama, merk banyak menceritakan pandagan yang berbeda antara satu orang dengan orang lain nya, pandagan merk ini bisa saja merubah persepsi dari pikiran individu, bahwa merk adalah alat untuk memperkenalkan identitas diri seseorang. Bisa saja merk di pandang karna kualitas dan bisa saja merk di pandang sebagai kegunaannya yang tahan lama.
Namun relita yang terjadi pada masyarakat, banyak di antara masyarakat kita khususnya remaja memakai merk ini sebagai gengsi sosial mereka. Maksud gengsi sosial disini adalah remaja memakai merk tertentu untuk memperkenalkan diri mereka dalam tatanan kelas sosial mereka, yang terdiri dari tiga unsur lapisan masyarakat baik kelas atas, kelas menegah dan kelas bawah menurut kemampuan membeli merk tertentu.
Penulis sendiri melihat fenomena merk ini dengan nama brand-minded yang menjadi fokus penelitian ketika menulis skripsi sebagai tugas akhir kuliah.
Banyak ditemukan hal-hal yang unik ketika seseorang membeli dan memakai merk ini, ada yang beranggapan dengan memakai produk bermerk dan mahal menjadikan mereka lebih percaya diri ketika merk ini di pakai. Ada juga yang beranggapan dengan memakai produk merk biasa saja merupakan hal yang sesuai dengan ekonomi seseorang. Pandagan ini kembali pada seseorang ketika mereka memakai suatu produk merk tertentu, bisa saja mereka memakai merk untuk meperkenalkan identitas nya dari kalangan kelas atas dan biasa saja memakai produk merk karna kegunaan dan kebutuhan.
Fenomena merk yang paling penulis suka adalah ketika melihat seseorang dari kelas bawah, memaksakan diri membeli produk bermerk demi gengsi sosial mereka dalam masyarakat. Mereka rela memakai beasiswa atau uang saku kuliah mereka demi membeli produk bermerk ini. Tujuan utamanya adalah agar di pandang pada kelas teratas dalam tatanan kelas sosia dalam masyarakat dengan memakai produk bermerk.
Tergantung packaging sebenarnya .. atau "gantungan"nya . Klo udh pas, dipakein barang apa aja pasti udh keren.. Ada juga orang yang pake baju mahaaaal dna bermerk sekalipun, tetap aja gak cakep dibadannya..
Trimasi masukannya @irasilegar, cerita merk memaang punya pandagan tersendiri bagi yang memakai
Sudah d voute ya bg..
Jngn lpa mmpir ke postingan saya yaa