Saya dan Steemit: antara "Dikap" dan "Dicoh"

in #writing7 years ago (edited)

U5drdUJuhVZmULMoY9hHFfK3z8sGALa_1680x8400.png
Image source

Seperti janji saya pada postingan sebelumnya dalam edisi Bahasa, maka tulisan ini lebih pada saling berbagi informasi saja. Yang ingin saya bagi adalah tentang menambang Steem di Steemit. Semoga isinya tidak sama seperti tulisan para pakar yang sudah lebih dulu mengulik topik serupa.

***

Untuk kita pahami, Steemit itu adalah aplikasi dari Steem. Steem adalah bentuk jaringan cryoptocurrency (uang digital pintar) seperti Bitcoin. Dengan kata lain, Steem itu mata uang virtual yang hanya bisa diperoleh dari bersteemit. Atau kita bisa juga mengisi dompet (wallet) dengan Steem dari hasil trade (berdagang). Semoga asumsi ini tidak salah.

Lalu, bagi kita yang sudah punya akun di Steemit tentu sudah punya "modal" awal saat "mendirikan" keude (kios) di Steemit. Modal itulah yang kemudian menjadi membengkak dari aktivitas bersteemit. Bila kita rajin dan konsisten tentu Steem yang masuk tak mengecewakan. Ditambah lagi bonus reputasi yang melonjak.

Steemit, antara Dikap dan Dicoh

Aktivitas di Steemit hanya bisa dilakukan dengan mengisi blog lewat tulisan, foto, desain, musik dan lain-lain. Bila postingan anda menarik, akan mengundang para juragan steem dari belahan dunia lain untuk memberi upvote. Makin banyak dilirik makin besar kumpulan $ di laman Steemit kita.

Sebagian para Steemian menyebutkan Dikap atau Dicoh. Dikap diterjemah bebas "dimakan" dan Dicoh atau dipatuk. Diksi ini adalah bahasa satir atau alay untuk postingan yang tidak dan atau mendapat banyak upvote.

Bila dikap digambarkan postingan yang mendapatkan upvote memuaskan dan atau menarik para steemian lain. Maka jika dicoh saja itu artinya, postingan hanya sekadar dibaca saja dan kurang mendapat upvote.

Alasan dikap bisa saja karena kontennya bagus, unik -- barangkali --- atau punya nilai lebih yang lain. Sebaliknya, konten yang cuma dicoh boleh jadi, kualitas informasi yang disajikan kurang bermutu bin tak berkualitas. Soal kualitas mungkin ada khilafiyah, karena si steemian menulis dalam bahasa paman-nya. Bukan dalam bahasa ibunya. Bahasa ibu seperti tulisan ini. Bahasa paman seperti pak Cek-nya yang bernama Samsulan.

Soal bahasa Paman Samsulan atau Uncle Sam, memang beda dengan bahasa ibunya. Meski sudah mendapat bantuan Polem Google sekalipun, tetap ada yang melenceng dari pesan yang disampaikan. Hal-hal semacam inilah yang terkadang membuat postingan berkualitas jadi kurang dipahami detilannya. Sehingga nilai upvotenya, berlevel cuma dicoh bukan dikap.

Tapi, pada periode tertentu postingan bisa menjadi dikap. Biasanya karena postingan mendapat "bantuan" dari e-steem yang dibikin @good-karma, atau @busy.org. Memang pada tahun pertama Steemit, banyak aplikasi yang memberikan upvote besar. Belakangan saat Steemit membumi, nilai vote justru berkurang.

Selain dua platform tadi, ada juga aplikasi lain semacam @zappl, @steepshot, @dlive, @dsound, @dtube, dan lainnya. Sama seperti di atas, masa awalnya panen upvote. Terakhir menjadi lebih minim mendekati syoh (kosong). Aplikasi-aplikasi model inilah yang membuat steemian muda bisa menambang upvote.

Masih dalam upaya memanen upvote, ada trik lain yang direkomendasikan steemian angkatan pertama; #16. Mereka menyarankan, agar postingannya dilemparkan pada jam-jam tertentu. Misalnya, selepas Magrib di tempat kita atau pukul sepuluh malam. Kenapa begitu? Karena, saat itulah para steemian di Eropa istirahat makan siang dan pulang kerja. Jika beruntung, maka anda bisa tersenyum melihat nilai upvotenya.

Turunnya upvote dari para Whale kabarnya, karena Steemit sudah mulai ramai penggunanya, sehingga ada para "suhu" Steemit yang mencari tantangan baru. Bahkan ada yang membangun aplikasi-aplikasi baru atau platform lebih apik untuk mengguncang dunia persteemitan. Lalu ada juga yang sudah mulai memasuki masa pensiun dari Steemit. Atau dengan bahasa lain, "memesiunkan" diri untuk mencari tantangan lain. "Tantangannya masih dalam kontek cryoptocurrency.

Tak Boleh Pasif Bersteemit

Pun begitu, tak semua postingan yang dilepas pada dua tempo itu berbuah sukses. Banyak juga yang tak beruntung dengan banyak alasan, tetapi alasan paling klasik adalah soal konten. Jika kontennya lebih pada puja-puji personal, maka jangan harap akan dikap. Serta sering-seringlah berinteraksi dengan para whale yang anda sukai untuk berbagi informasi. Untuk keperluan ini kita bisa pakai aplikasi steemit.chat.

Selain itu, mengikuti kontes juga cara mudah menambahkan isi dompet di akun Steemit Anda. Apalagi banyak sangat kontes-kontes yang digelar para kurator. Tinggal saja, selera kita hendak bagaimana? Pasif atau agresif bersteemit.

Pasif dalam artian pasrah. Berapa pun hasil akhir sebuah postingan dianggap itulah rezekinya saat ini. Agresif bukan berarti minta "bantuan" rakan-rakan sekampung. Apalagi minta kurator beri upvote, bila tidak malah melontarkan caci maki buat yang bersangkutan. Pola pikir begitu salah besar dalam bersteemit.

Lalu bagaimana? Di Negeri kita kabarnya ada beberapa steemian yang sengaja menampung steem. Yang lain menggelontorkan dana membeli steem untuk menggerek steem power. Saya pikir itu pilihan tepat. Karena Steem adalah bisnis. Seperti saya singgung di awal tulisan, Steem adalah bentuk uang digital pintar seperti Bitcoin. Dia masuk dalam jaringan cryoptocurrency.

Bicara ini, saya teringat ungkapan seorang pegiat Steem. "Wibawa seorang steemians ada pada besar kecilnya steem power. Reputasi tinggi adalah bonus dari ketekunan, bukan pada kepasrahan," celoteh sumber anonim itu. Nah Lho...

***

Semoga saja sajiaan ini bermanfaat. Mohon maaf bila ada kesalahan dan informasi yang terkadang telat. Mohon saran dan masukan demi kemajuan bersama. Terima kasih sudah membaca!

Salam,
@munaa

Tulisan sebelumnya:


DQmRhDtjokAZnGKi4QwheqksKTFo6m4fsjMYsNNrsitC1xk.gif

THANK YOU FOR WATCHING!

Sort:  

Bereh that, kamo hana tom dikap

Bereh that tulisan njoe....hehehehe

Omen, pat jih diduek bereh, :D

siat treuk ka 58, hahaha

Renyah dan garing

gure teumuleh hana pat koh...

Alhamdulillah, terima kasih @teukumukhlis, sudah singgah digubuk lon...

antara dikap atau dicoh bang....hahahahahaha

nyang peurte cukeh-cukeh mantong, hana pat coh..

hahahahaha

aci neu fokus bak desain droe, mungkin dikap lagee @wenaxan bak dsound.. heheh

Yayaya... generasi thon phon dalam istilah lon angkatan #16 dan sebagian #17 ka menikmati nyan, hehehe

Ka meusapat inoe mandum...@abuarkan ho geuh ka?

tinggai preh @abuarkan n @isnorman, kajeut ta gulam nanggroe, hehe

artinya akun saya masih dicoh ya

Terima kasih ketua, semoga makin berjaya steemit, meski masih dicoh..

Terima kasih ketua, semoga makin berjaya steemit, meski masih dicoh..