Jalan yang dihindari
Ribuan rintangan hidup telah ku jalani, namun meski demikian tak semua berjalan mulus.hari demi hari semakin berat, mulai dari sekolah,belajar,privat,homework,segala macam aktivitas luar, semua serba-serbi, bak kue serabi.
Namun semua dijalani dengan penuh keyakinan,"ini Cuma baru loncatan" begitu kata hati. yakinlah semua akan usai pada waktunya. bulan,tahun kian berganti, hingga tiba masanya untuk mengakhiri masa SMA ini.
Mulailah kiranya hariku buram, sejuta bisikan timbul mengacaukan fikiran dengan dibumbui rasa ketakutan, "sebentar lagi UN,Ujian kali ini tidak seperti biasanya,harus menggunakan komputer, bagaimana ini?" meski di sekolahku punya lab komputer, tapi kami saat itu belum diajarkan mengoprasikan komputer. hingga waktu terus berjalan dan saat simulasi pun sampai.
Taatkala hari H tiba jantungku berdebar. meski pun malamnya aku sudah belajar. tapi tetap saja ada hal. saat kaki kananku melangkah masuk lab disana operator sekolahku memberi selembar kertas berisikan pasword.langkahku mulai ragu saat mendekati komputer ditempat duduk itu. tanganku dingin,menyentuh mouse pun Begitu kaku. maklum saja namanya juga anak kampung baru main teknologi, rasa bingung pasti, dan itu wajarkan?. dan untungnya semua selesai dan sesuai harapan.hingga saat UN pun berjalan lancar. dan ketika pengumuman aku lulus dengan nilai ya... Lumayan memuaskan.
Yang namun setelah itu ada lagi problem yang kembali datang,aku berusaha untuk masuk keperguruan tinggi. Mulailah ketika itu aku berdiri berjuang kembali dari 0. mengurus berkas hingga yang membuat aku sedih ketika aku menemui guruku ada pertanyaan yang membuat mentalku down alias terkapar tanpa daya. "hah, kamu kuliah juga?", begitu terkejutnya padahal aku adalah anak didiknya kala itu. Dengan sekumpulan tenaga dan hati yang mantap,aku menjawab "iya". Sampai salah satu guruku yg lain sudi hati untuk terus mengsuport aku.
Rangkaian alur proses ku jalani, mulai pendaftaran,berkas,test kemampuan, wawancara semua ku jalankan,heuumm...tapi takdir berkata lain. aku tidak lulus di politeknik. ketika itu keputusasaan pun hadir "Udahlah ini sudah gagal,apa lagi yang mau di perjuangkan". dan keputusan untuk tidak kuliah pun ku iyakan.
Setelah beberapa hari kejadian itu,sepupuku berusaha memasukkan kembali berkas pendaftaran kuliah untukku melalui jalur SBMPTN. dan barulah keputusanku berubah "tak ada salah aku coba lagi",kembali rangkaian test ku jalani. Sampai pengumuman kembali. Dan aku sengaja meminta agar tidak di pilihkan jurusan matematika, sebab aku tidak suka. 3 jurusan dipilihkan sepupuku,ada pertanian, perikanan dan terakhir teknik kimia.
Tanpa disangka masa bahagiaku pun tiba... Aku lulus di teknik kimia unimal ,agak bimbang sih awalnya. tapi tak ada salahnya menjalani. kini aku bisa buktikan bahwa yang diremehkan bisa tiba di jurusan yang begitu cetar. banyak orang yang mengatakan "pinter sekali,jarang lho ada yang lulus kebagian chemichal,tapi kamu mampu". begitulah persepsi orang saat itu.
Setelah aku diterima di unimal dengan beasiswa bidikmisi, kembali masalah lain datang, dari sekian banyak anak bidikmisi hanya 1000 orang yang di terima sebagian lain akan gugur dari bidikmisi,sempat tertuduk lesu,tapi semangat dan tekad itulah modal awal merintis semua harapan. kekuatan doa dan usaha memang tak diragukan "aku berharap diantara 1000 nama, ada namaku sebagai penerima bidimisi itu". Dan allah mengijabahkan doaku.
Kini teknik kimia sudah menjadi darah. Yang dulunya berusaha menghindar dari matematika, ternyata disini matematikanya parah,belum lagi sofware dan laporan, cukup menantang gan...,dan aku kini mulai suka karena sudah terbiasa.
Meskipun dosenku pernah mengatakan "teknik kimia ini kalau pinter, pinter kali, tapi sebaliknya kalu gak pinter ya gila". pinternya itu, terbukti dengan setiap tahunnya teknik kimia mendapat apresiasi sebagai lulusan tercepat dan ipk tertinggi, ini diharapkan dapat mendongrak teknik kimia unimal menuju akreditasi A di 2021. Namun tidak ada satupun mahasiswanya yang gila.bahkan banyak mereka para alumninya tersebar sebagai engineer di pabrik seluruh indonesia bahkan ada yang di luar negeri. mereka menjadi orang-orang yang sukses. sekarang tak merasa lagi salah jurusan.
Keep spirit, "sakit-sakitnya dahulu,senangnya kemudian". Begitulah cara menyemangati diri "fokus pada hasil". Kata itu terus saja ku tanamkan dalam hati dan fikiran sampai tidur terlelap mengiringku ke alam mimpi.
Sudut kebagiaan tiada tara lainnya. ketika kutemukan teman-teman yang begitu baik dan menyenangkan. kini tanpa terasa aku sudah berada pada semester 6. sebentar lagi perjuanganku tamat. Untuk sebuah gelar "ST".
Kadang kita merasa bahwa tiap problem akan menjadikan kita terpuruk, ada kalanya angin yang kiranya menerbangkan pada kematian,malah mengantar pada kehidupan yang jauh dari yang kita bayangkan. bahkan lebih baik dari kehidupan kita sebelumnya. alam ingin mengajarkan kepada kita kedewasaan,walau rezeki kita dapatkan dari jalan yang kita hindari.
Tetaplah tegar jalani kehidupan ini. teruslah berusaha mengais dan menerjang kerasnya setiap cekaman badai. Yakinlah semua akan indah pada waktunya.
salam
@naziyatulakmala.
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq