Baju Baru Lebaran - Tradisi VS Gaya
Selamat siang para stemian semua, semoga hari-harinya selalu diselimuti keberkahan dari bulan yang penuh berkah ini.
Kali ini kita coba menelusuri tapak demi setapak jalanan dipasar Banda Aceh, ku lihat disepanjang jalanan yang dikhususkan untuk pejalan kaki, kini dipenuhi oleh parkiran motor yang menambah sesaknya jalanan ini, apalagi disaat hampir lebaran seperti ini, lautan manusia yang memenuhi pasar sungguh tumpah ruah, ditambah lagi, teriknya matahari dibulan ini yang kurang bersahat dengan kulit kinclong si dia, bukan kulitku, dengan energi seadanya si dia menyusuri pasar Banda Aceh, sedangkan aku tidak ikutan menyusuri pasar kali ini. Aku lebih memilih menunggui anakku didalam mobil, sambil menikmati Udara dingin dari AC mobil, hampir kita salah membahas, kali ni kita coba membahas tentang baju lebaran, tapi mukaddimahnya sudah hampir ke Mesir sana.
Baju Baru Lebaran
- Baju lebaran memang enak dipandang mata, mungkin karena warna dan modelnya yang masih baru, biasanya kita sebagai muslim yang berdomisili di Indonesia rata-rata pasti mengenal tradisi beli baju lebaran, ini semua dikarenakan kita akan menghadapi Hari kemenangan bagi kita umat muslim, setelah sebulan lamanya kita berjuang menghadapi berbagai macam halang rintang yang di suguhkan oleh syaitan, dan melawan kebuasan Hawa Nafsu kita, akhirnya itu semua bisa kita lewati dan menemui hari kemenangan ini, sudah sepantasnya di hari yang fitri ini, kita menghadapinya dengan suci jiwa, suci pakaian, dan sudah pasti suci hati kita dengan saling memaafkan, dan saling bersilaturrahmi.
Tradisi VS Gaya
- Memiliki satu atau dua stelan baju lebaran itu sebenarnya wajar saja, tapi kebanyakan dari kita sekarang, memiliki kebiasaan membelikan baju lebaran lebih dari kewajaran, lebih mempertahankan gengsi dengan kawan-kawan, kerabat yang kadang mulutnya tidak bisa dijaga, dan banyak lagi alasan lain, hingga akhirnya baju lebaran baru cukup setelah sepuluh stelan, ditambahkan lagi model sekarang, yang sudah diluar tradisi kita sebagai bangsa timur, dan diluar dari pada norma agama, pakaian yang seharusnya menutup dan menyembunyikan aurat kita, sekarang hanya berfungsi sebagai pembungkus saja, sayang sekali kita melihat mereka yang kadang berpakaian sudah tidak sewajarnya lagi. dengan gayanya yang sok ikut-ikutan gaya luar negeri, ini membuat kita semua harus resah akan keberlangsungan generasi kita, ketika gaya sudah menjadi tabiat, maka akan susah sekali untuk dikontrol
Maaf untuk tulisan yang pendek ini, jika agak menyinggung saya mohon maaf sekali lagi, silahkan dibagikan jika berkenan, upvote jika anda juga ingin membantu
POSTINGAN SEBELUMNYA
- https://steemit.com/introduceyourself/@notesplus/i-notesplus-it-s-a-bitter-fact
- https://steemit.com/introduceyourself/@notesplus/aku-notesplus-ini-kenyataan-yang-pahit