Di Steemit, Saya Termotivasi untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis

in #writing7 years ago (edited)

image

Sesungguhnya, saya tidak pernah berpikir akan mampu menulis seperti saat ini. Dapat menuangkan banyak hal, terutama tentang isu-isu sosial ke dalam suatu karya tulis sederhana. Bukanlah suatu perencanaan dalam hidup saya. Ini adalah benar-benar di luar dugaan saya.

Sejak saya mengenal dunia weblog sekitar tahun 2010 dulu, saya memang hobi menulis banyak hal. Akan tetapi tema yang saya tuliskan selalu saja ringan. Seperti cerpen, puisi, curahan hati, dan artikel ringan berisikan motivasi.

Di awal-awal saya menulis dulu, ada beberapa penulis/blogger isu-isu sosial yang saya kagumi dan memotivasi saya. Saya rutin membaca tulisan-tulisan mereka di blog. Beberapa di antara mereka akhirnya tanpa saya duga, dapat saya jumpai dalam forum dunia nyata.

Penulis-penulis ini mendorong saya yang masih sangat awam, agar suatu saat juga dapat menulis seperti mereka. Punya analisis yang tajam, gaya penulisan yang alurnya enak dan renyah dibaca, dan jeli terhadap perkembangan fenomena kekinian. Sungguh, ini adalah impian dari seorang penulis awam seperti saya, yang hanya mampu menuliskan curahan-curahan hati belaka.

Menulis, menulis, dan menulis.
Jujur saja, di Steemit inilah kemampuan menulis saya berubah dan berkembang total. Sebelumnya, saya belum pernah sama sekali menuliskan artikel-artikel bertemakan isu sosial, apalagi analisis-analisis. Selain karena tugas perkuliahan S-2 dan penelitian.

Di Steemit inilah, awal mulanya saya membenahi kemampuan menulis saya. Mencoba menggali kemampuan, dan fokus pada tema-tema sosial dengan mempertajam analisis. Seperti penulis-penulis isu sosial yang saya kagumi itu.

Berbekal ilmu yang saya peroleh ketika S-2, saya coba menjadikan Steemit sebagai lahan pembiasaan menulis. Awalnya berat sekali. Hanya untuk menuliskan satu artikel saja, bisa sampai dua-tiga hari.

Namun dengan niat dan konsistensi, sampai saat ini, akhirnya perlahan-lahan saya mulai menikmatinya. Artikel yang dulu diselesaikan dalam tiga hari, akhirnya bisa diselesaikan beberapa jam saja di sela-sela waktu luang.

Sebenarnya, tulisan ini tidaklah penting dituliskan.

Tapi saya ingin sekali berbagi cerita, tentang bagaimana media ini berpengaruh terhadap diri saya. Jadi kalau ada yang menanyakan mengapa saya bisa sejauh ini, menulis, menulis, dan menulis artikel yang berisikan analisis sederhana..mungkin jawabannya memang ada di niat yang kuat untuk menuliskannya. Dan impian sederhana untuk dapat menulis yang bermanfaat dan berkualitas. Steemit, adalah media yang menjadi faktor pendorong impian tersebut dapat direalisasikan.

Kemampuan menulis saya bertambah di media ini, terus berkembang, dan terbenahi. Maka ketika ada yang iseng mengatakan ngapain buang-buang waktu menulis di steemit, bukan fokus pada penunjang karir..., itu menurut saya adalah kesalahan. Karena media inilah saya berbenah dan mampu membiasakan diri untuk terus menulis dan menganalisis. Sehingga dengan itu, menunjang kemampuan saya untuk dapat berkembang dalam karir.

Begitulah yang ada dalam pikiran saya.

Bagi sebagian rekan di dunia karir saya, menulis yang realistis adalah menulis ilmiah di media ilmiah. Namun bagi saya, menulis tidak melulu di media-media ilmiah. Namun di media seperti ini pun, justru lebih menambah kemampuan dan pembiasaan untuk menulis. Terpaan dan tempaan berbeda. Sulit digambarkan.

PicsArt_05-08-08.03.48.jpg

Sort:  

Hebat sangat ibu ni....
Salut saya...
Tetap menulis buk dosen beuh👍👍😄

Setiap penulis itu hebat, ada kisahnya masing-masing. Yakan?
Makasih bang, yuk kita sama-sama berkarya. 😄👍

Siap buk dosen yg mantap 👍👍

Woww..., amazing. Wanita tangguh, terus lah menjadi penulis dan jangan lupa ajarin kami juga, oh ya satu lagi, jangan lupa bahagia.

😆😆
Iya, menulis itu sudah jadi bagian hidup. Ga bisa ditinggalkan.
Jangan lupa bahagia juga ya bang.