Kisah orang kaya, terhadap orang miskin

in #zzan5 years ago

Halo semua nya, alhamdulillah jumpa kembali dengan saya pada hari ini, dan pada kali ini saya ingin menunjukkan sebuah kisah, orang kaya terhadap orang miskin...

IMG_20200401_051145.jpg
source
Kisah ini diceritakan oleh seorang ulama ternama di kota Bandung KH Athian Ali waktu mengisi ceramah di kantor saya, semoga menjadi Ibrah utk kita semua,,

Ulama ini memiliki sahabat seorang pengusaha berhasil yg kaya raya sekaligus orangnya dermawan terhadap orang-orang yg membutuhkan pertolongannya.

Pengusaha kaya ini kalau sedang menginfaqkan hartanya kpd fakir miskin merupakan harta yg terbaik yg dimilikinya, tdk seperti umumnya orang sekarang yg kalau memberi harta kpd fakir miskin merupakan memilih - milih terlebih dahulu harta yg terjelek (terkecil).

Suatu hari Ulama ini bersama pengusaha kaya tsb sedang dalam perjalanan ke kota Jakarta utk memenuhi sebuah undangan, tiba-tiba di perjalanan keduanya kedatangan seorang pengemis yg meminta sedekah kpd Pengusaha kaya tsb, lalu sang pengusaha merogoh kantongnya yg ada uang Rp.50ribuan sebab sifatnya yg dermawan ia langsung saja tanpa fikir panjang memberbagi uang Rp.50rb tsb kpd pengemis tsb.

Coba bayangkan Saudaraku bagaimana bahagianya pengemis diberbagi uang Rp.50ribuan yg biasanya paling-paling orang lain memberbagi Rp.1000, pasti saja do'anya panjang kali lebar bukan ?

Pengemis itu mendo'akan pengusaha itu panjang kalilebar. Tetapi Pengusaha itu melakukan kesalahan ketika di do'akan oleh pengemis tsb dg mengatakan, " Kamu jangan mendo'akan saya , kamu do'akan saja dirimu , kalau saya telah berhasil serta kaya lebih baik kamu berdo'a utk dirimu saja."

Pengemis itu lantas berangkat seusai dikatakan semacam itu, menyaksikan kejadian tsb Sang Ulama sahabat pengusaha kaya langsung menegurnya, " Kamu jangan mengatakan semacam itu kpd pengemis tsb, bagaimana kalau ia merupakan seorang malaikat?"

Sang Pengusaha kaya langsung sadar akan kesalahannya, serta merta langsung mengejar mencari pengemis tsb. Tetapi sayang pengemis tsb tdk ketemu padahal perginya belum lama.

Sepanjang perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung Pengusaha itu terus membicarakan si pengemis tadi khawatir benar Malaikat yg sedang menyamar mengujinya. Ia sangat menyesal dg perkataannya yg telah sombong menghina pengemis tsb.

Ulama tsb melanjutkan ceritanya kpd saya serta kawan-kawan kantor dg mengatakan, " Sejak saat itu, Wallahua'lam ada hubungannya atau tidak usahanya mengalami kebangkrutan serta tdk pernah dapat bangkit kembali."

Saudaraku kisah tsb di atas hendaknya dapat menjadikan pelajaran (ibrah) buat kita semua supaya berhati - hati dalam berkata, apapun status sosial kita dengan menjaga hati jangan sampai ada kesombingan mesikipun hanya kecil seberat zarah sebab Allah,SWT bakal langsung membalasnya di kehidupan dunia ini serta di akhirat kelak orang yg hatinya ada sifat sombong mesikipun seberat biji zarah tdk akan masuk surga.

Inti nya adalah kita tidak boleh menyombongkan diri kita, meski pun kita sudah kaya, ingat dulu kita juga miskin seperti orang itu alami saat ini,
Dulu kita juga di awali dengan bayi, saat kita lahir kita tidak langsung besar dan bisa lari...